Penyebab lutut sering gemetaran mungkin menjadi pertanyaan Anda saat mengalaminya yang mungkin sudah mengalaminya berulang.
Kaki atau lutut gemetaran terasa lemas tak bertenaga bisa berdampak pada keseimbangan Anda yang mungkin saja berpotensi besar menyebabkan Anda jatuh, tidak kuat berdiri atau bahkan mengganggu mobilitas.
Biasanya gemetar ini terasa segera setelah berdiri dan mulai berkurang saat kaki terangkat untuk berjalan.
Daftar Isi
Penyebab Lutut Sering Gemetaran
Gemetar adalah salah satu bentuk terganggunya gerak dengan tanda seperti bergetar.
Ada istilah tremor ortostatik (orthostatic tremor/OT) yang terjadi saat seseorang dengan posisi berdiri tegak. Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya kontraksi otot-otot kaki secara berirama yang terjadi segera setelah berdiri. Umumnya gemetar ini berhenti saat duduk atau berjalan.
Kondisi ini dapat mengganggu keseimbangan atau merasa tidak stabil, biasanya juga tidak ada gejala lain yang menyertainya. Kaki gemetar dapat membuat individu yang terkena dampak untuk segera duduk atau berjalan karena takut jatuh.
Kondisi OT ini bervariasi, ringan sampai berat, namun intensitasnya juga bisa berubah. Penyebab lutut gemetaran juga belum tentu sama. Kadang tidak hanya satu bagian saja, tetapi juga bisa tangan, lengan, atau bagian lainnya.
Bisa juga penyebab lutut gemetaran ini adalah terlalu lama berdiri atau bertumpu pada salah satu kaki.
Apa Saja Penyebabnya?
Berikut kemungkinan faktor lain sebagai penyebab lutut gemetaran:
Rest leg syndrome (RLS) atau sindrom kaki gelisah yang membuat dorongan tak terkendali untuk menggerakkan kaki. Biasanya terjadi pada malam hari sehingga kualitas tidur Anda terganggu. Penyebab RLS ini hingga kini belum diketahui secara pastinya.
Hipertiroid (kerja kelenjar tiroid yang berlebihan) juga bisa menyebabkan gemetar. Gejala lainnya antara lain detak jantung meningkat, meningkatkan napsu makan, ansietas, turun berat badan, peka terhadap panas, insomnia.
Multiple sclerosis, atau kerusakan pada selaput pelindung saraf pada otak. Kerusakan ini menyebabkan terganggunya transmisi pesan ke dan dari otak sehingga berisiko gangguan kendali otot sehingga muncul gemetar atau tremor. Biasanya ada gejala lain misalnya kebas/kelemahan otot salah satu sisi tubuh, penglihatan ganda, dan lainnya.
Kerusakan saraf, menjadi penyebab lutut gemetaran yang berikutnya. Kerusakan pada saraf terutama yang bekerja mengendalikan gerakan otot. Beberapa kondisi medis yang dapat mengakibatkan kondisi ini antara lain diabetes, tumor, cedera. Biasanya ada gejala lain yang menyertainya antara lain nyeri, rasa kebas/mati rasa, terasa seperti ditusuk-tusuk jarum, sensasi terbakar.
Penyebab Lutut Sering Gemetaran Lainnya
Masalah pada tulang belakang, misalnya peradangan, cedera tulang belakang, tumor/abses pada tulang belakang, penyakit sendi akibat proses penuaan, juga bisa menyebabkan kelemahan kaki yang kadang terasa gemetar.
Efek samping obat-obatan tertentu juga bisa memengaruhi sistem saraf dan otot. Obat-obatan tersebut misalnya antidepresan, antikejang, kortikosteroid, dan lainnya.
Penyakit Parkinson, yang disebabkan kerusakan sel-sel saraf yang menghasilkan dopamin sehingga memengaruhi gerakan. Normalnya, dopamine bertugas menjaga gerakan menjadi halus dan terkoordinasi dengan baik. Gejalanya, gemetar tak hanya pada kaki/lutut tetapi juga pada lengan hingga tangan, serta gangguan keseimbangan, sulit berbicara dan lainnya.
Kelelahan otot juga menjadi penyebab kaki gemetar setelah berolahraga berat atau melakukan aktivitas berat. Selama aktivitas fisik, sistem saraf pusat (SSP) berperan memberikan kekuatan untuk otot. Namun ketika berolahraga berlebihan, semakin banyak sinyal yang melambat sehingga otot berkontraksi dan relaksasi dengan cepat dan timbullah gemetar atau tremor.
Dehidrasi atau kekurangan cairan dapat mengganggu keseimbangan cairan tubuh yang bisa menjadi salah satu penyebab lutut gemetaran atau kram. Begitu pula dengan hipoglikemis (kadar gula darah rendah) juga bisa memicu kram.
Pengobatannya Apa?
Bila lutut gemetaran ini sudah mengganggu mobilitas, sebaiknya konsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan, dan bila perlu dengan bantuan pemeriksaan radiologis, seperti rontgen, MRI.
Berdasarkan hasil temuan pemeriksaan, dokter akan memberikan terapi yang sesuai dengan penyebabnya.
- Beristirahat dengan mengurangi atau menghindari aktivitas/olahraga berat.
- Penuhi kebutuhan nutrisi tubuh
- Mencukupi kebutuhan air agar kebutuhan tubuh akan elektrolit dan cairan terpenuhi
- Lakukan stretching sebelum dan sesudah berolahraga dapat membantu menurunkan risiko otot kaku, nyeri atau kram.
Penyebab dan Cara Mengatasi Lutut Sering Gemetaran
Lutut gemetar bisa terjadi akibat berbagai faktor, salah satunya adalah penggunaan sendi yang berlebihan, misalnya karena aktivitas fisik yang terlalu intens. Selain itu, kondisi seperti cedera lutut, kelelahan otot, hingga gangguan saraf juga dapat menyebabkan gemetaran. Jika disertai nyeri atau bengkak, bisa jadi ini tanda adanya gangguan pada otot atau saraf di sekitar lutut.
Dengkul atau lutut yang gemetar sendiri bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk trauma atau cedera akibat benturan keras. Selain itu, tekanan berlebih pada sendi lutut saat melakukan gerakan tertentu juga dapat memicu ketidakstabilan dan menyebabkan lutut terasa gemetar atau bahkan lemas.
Gemetar pada kaki dapat terjadi karena berbagai alasan, mulai dari kelelahan otot setelah aktivitas berat, efek samping obat-obatan tertentu, hingga kekurangan nutrisi seperti vitamin B kompleks, kalsium, kalium, atau magnesium. Kondisi medis seperti peradangan sendi, trombosis vena dalam, atau gangguan saraf juga dapat menyebabkan tremor pada kaki.
Lutut yang terasa lemas dapat mengindikasikan beberapa kondisi medis, seperti cedera pada ligamen atau otot di sekitar lutut, radang sendi, atau gangguan saraf. Dalam beberapa kasus, infeksi dan gangguan metabolisme tertentu juga dapat menyebabkan lutut kehilangan kekuatan sehingga terasa tidak stabil saat berdiri atau berjalan.
Lutut yang sering gemetar bisa terjadi akibat dehidrasi atau kurangnya keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Selain itu, kadar gula darah yang rendah (hipoglikemia) juga dapat memicu kram dan gemetaran. Untuk mengatasinya, pastikan tubuh tetap terhidrasi, cukupi kebutuhan nutrisi, dan hindari aktivitas yang terlalu berat. Jika gemetaran terjadi terus-menerus atau mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.