Obat nyeri lutut yang ampuh kini sudah tersedia berbagai macam, bahkan teknologi medis pun sudah ada untuk membantu mengatasi atau meredakan nyeri lutut Anda.
Nyeri lutut yang berkepanjangan tak bisa Anda pungkiri dapat mengganggu mobilitas Anda sehari-hari.
Lutut yang bermasalah tak hanya dapat mengakibatkan nyeri tapi juga bengkak, kemerahan dan bahkan Anda tak bisa menekuk atau meluruskan lutut.
Daftar Isi
Apa Obat Nyeri Lutut yang Ampuh?
Obat nyeri lutut yang ampuh mungkin Anda butuhkan agar kegiatan menjadi lancar. Lutut tanpa nyeri terutama selama bulan Ramadhan, tentu dapat membantu ibadah Anda semakin lancar.
Selain itu juga, jika Anda ingin melakukan perjalanan jauh dengan berkendara, tentu Anda tak ingin perjalanan ini ditemani oleh nyeri yang mendera pada lutut.
Konsultasikan dengan dokter menjadi salah satu solusinya. Selain dengan obat-obatan antinyeri, mungkin dokter juga akan menggabungkannya dengan fisioterapi. Namun kini ada obat nyeri lutut yang ampuh dengan menggunakan teknologi terkini, yaitu radiofrekuensi ablasi.
Sebelum memutuskan penanganannya, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan komprehensif termasuk fisik agar dapat menilai penyebabnya.
Nah untuk memastikan terapi yang tepat, mungkin dokter akan meminta Anda melakukan pemeriksaan penunjang atau radiologis berupa Rontgen atau MRI.
Persarafan Sendi Lutut
Persarafan sendi lutut adalah cabang artikular dari berbagai saraf, termasuk saraf femoral, saraf peroneal, saphena, tibialis dan obturator. Cabang artikular ini sekitar sendi lutut dikenal sebagai saraf genicular.
Radiofrekuensi ablasi atau juga dikenal dengan genicular nerve block and ablation merupakan obat nyeri lutut yang ampuh dengan mengandalkan gelombang radiofrekuensi. Terapi terkini tanpa operasi ini dapat membaalkan tiga cabang saraf genikularis (cabang medialis superior, medialis inferior, dan lateralis superior) yang berada sekitar lutut agar tidak lagi menghantarkan rasa nyeri ke otak.
Saat dokter melakukannya, akan mengoperasikan alat USG (ultrasonografi) atau fluoroskopi juga agar dapat menyasar ketiga cabang saraf tersebut.
Fungsi terapi ini untuk membantu menuntaskan rasa sakit atau nyeri, bukan untuk mengobati kondisi lutut yang ada. Hal ini bisa menjadi salah satu solusi bagi Anda yang tak tahan pada rasa nyeri kronis yang memengaruhi kualitas hidup.
Radiofrekuensi ablasi ini hanya memakan waktu sekitar 20-30 menit. Pemulihan juga cepat sehingga Anda bisa langsung beraktivitas.
Dari literatur menyatakan, penurunan nyeri bisa berlangsung sekitar 8-12 bulan lamanya.
Obat Ampuh untuk Nyeri Lutut Lainnya
Ada beberapa pilihan penanganan yang dapat membantu menangani nyeri pada lutut, antara lain:
- Injeksi steroid
- Viscosuplementasi dengan menginjeksikan asam hialuronat
- Fisioterapi
Radiofrekuensi ablasi bisa menjadi salah satu solusi tepat untuk nyeri lutut akibat beberapa kondisi berikut:
- Osteoartritis (OA) atau pengapuran, akibat kerusakan tulang rawan
- Nyeri kronis akibat meradangnya tendon (tendinitis), cedera, gout
- Penyakit sendi degeneratif, akibat usia
- Nyeri setelah tindakan bedah pada lutut
- Pasien dengan nyeri lutut namun tidak bisa operasi atau memiliki kontraindikasi atau takut untuk operasi
Apa yang Harus Anda Lakukan Ketika Nyeri Sendi?
Pertama, kompres panas atau dingin untuk membantu mengurangi nyeri lutut. Bila dicurigai adanya peradangan, hindari kompres panas. Bila nyeri lutut akibat cedera, coba kompres dingin.
Selanjutnya, coba metode RICE: Rest (istirahat), Ice (kompres es), Compress (membalut lutut dengan bebat), dan Elevated (memposisikan kaki agak lebih tinggi saat berbaring). Metode ini baik untuk nyeri akibat cedera ringan atau radang sendi.
Jangan lupa, untuk tetap menjaga berat badan ideal karena berat yang berlebihan dapat memberikan beban dan tekanan ekstra pada sendi lutut.
Jangan jadikan nyeri ini penghalang Anda untuk tetap aktif. Coba lakukan olahraga low impact seperti berenang, olahraga dalam air, atau yoga.
Peregangan atau pemanasan sebelum olahraga juga perlu. Setelahnya, jangan lupakan untuk lakukan gerakan pendinginan agar otot tak cedera.
FAQ (Frequently Asked Questions) tentang Obat Nyeri Lutut dan Radiofrekuensi Ablasi (RFA)
Ada berbagai jenis obat yang dapat digunakan untuk meredakan nyeri lutut, baik dalam bentuk obat oral maupun topikal. Beberapa obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang tersedia di pasaran, seperti ibuprofen dan naproxen sodium, sering digunakan untuk mengurangi peradangan dan nyeri. Selain itu, tersedia juga krim pereda nyeri yang mengandung lidokain atau capsaicin untuk membantu mengurangi rasa sakit pada lutut.
Obat pereda nyeri terbaik untuk lutut bergantung pada penyebab nyeri dan tingkat keparahannya. Beberapa pilihan yang umum digunakan antara lain ibuprofen dan naproxen sodium, yang dapat mengurangi nyeri dan peradangan. Selain obat oral, krim atau gel dengan kandungan zat bius seperti lidokain juga bisa digunakan untuk meredakan nyeri secara lokal.
Untuk mengurangi risiko peradangan dan nyeri pada sendi, ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari, antara lain:
Makanan tinggi gula, karena dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh
Makanan olahan dan cepat saji, yang mengandung lemak trans dan natrium tinggi
Daging merah, terutama yang tinggi lemak jenuh
Produk susu tinggi lemak, yang dapat memicu peradangan pada sebagian orang
Gorengan dan makanan tinggi lemak jenuh, yang bisa memperparah nyeri sendi
Gluten dan karbohidrat olahan, yang dapat meningkatkan peradangan pada penderita artritis
Minuman beralkohol dan berkafein, yang dapat memengaruhi kesehatan sendi
Makanan tinggi garam, yang dapat menyebabkan retensi cairan dan memperparah pembengkakan sendi
Neo Rheumacyl dalam bentuk krim mengandung bahan aktif seperti mentol, metil salisilat, camphor, dan eugenol yang berfungsi untuk mengurangi rasa nyeri pada lutut. Meskipun dapat memberikan efek sementara, penggunaan obat ini sebaiknya tetap dikombinasikan dengan metode lain seperti kompres dingin atau terapi fisik jika nyeri tidak kunjung membaik.
Ada beberapa metode yang bisa dilakukan untuk meredakan nyeri lutut, antara lain:
Kompres dingin, terutama jika nyeri disebabkan oleh cedera atau peradangan
Fisioterapi, untuk meningkatkan fleksibilitas dan memperkuat otot di sekitar lutut
Istirahat, dengan menghindari aktivitas yang memberikan beban berlebih pada lutut
Mengonsumsi obat pereda nyeri, baik dalam bentuk oral maupun topikal
Tindakan medis seperti injeksi kortikosteroid jika nyeri sudah kronis dan tidak membaik dengan terapi konservatif