Artikel Terkait

cara menghindari cedera
cara menghindari cedera

8 Cara Menghindari Cedera Saat Olahraga: Ini Panduannya!

kortikosteroid untuk bursitis
kortikosteroid untuk bursitis

Apakah Kortikosteroid Bisa Digunakan untuk Atasi Bursitis?

obat osteoarthritis untuk lansia
obat osteoarthritis untuk lansia

Meredakan Gejala: Ini Obat Osteoarthritis untuk Lansia!

cedera tulang rawan lutut
cedera tulang rawan lutut

Cedera Tulang Rawan Lutut: Pahami Tandanya!

nyeri lutut hilang timbul
nyeri lutut hilang timbul

Nyeri Lutut Hilang Timbul: Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!

cara menguatkan lutut
cara menguatkan lutut

Bagaimana Cara Menguatkan Lutut? Cek Informasinya Disini!

viskosuplementasi
viskosuplementasi

Viskosuplementasi: Kenali Penanganan Medis untuk Osteoarthritis Ini!

penyebab lutut sakit saat ditekuk dan diluruskan
penyebab lutut sakit saat ditekuk dan diluruskan

Penyebab Lutut Sakit Saat Ditekuk dan Diluruskan: Apa Saja?

bone marrow stem cells
bone marrow stem cells

Terapi Bone Marrow Stem Cells untuk Nyeri Lutut dan Sendi: Apa Itu?

allogenic stem cells
allogenic stem cells

Kenapa Allogenic Stem Cells Bisa Atasi Nyeri Lutut?

adipose-derived stem cells
adipose-derived stem cells

Adipose-Derived Stem Cells untuk Nyeri Sendi: Bagaimana Cara Kerjanya?

daun ciplukan
daun ciplukan

Manfaat Daun Ciplukan untuk Lutut dan Sendi: Obat Alami yang Ampuh?

Cari Artikel Lainnya

Lutut Nyeri Dan Sakit, Penting Diketahui Mitos dan Faktanya

September 11, 2020

lutut nyeri lutut sakit

Lutut nyeri lutut sakit mungkin pernah Anda alami. Kadangkala hal ini dapat membuat Anda takut bergerak, karena takut bertambah parah. Hal ini mungkin oleh adanya mitos-mitos yang beredar, kalau lutut nyeri atau lutut sakit sebaiknya beristirahat. Benarkah begitu?

Berikut beberapa mitos dan faktanya seputar lutut nyeri lutut sakit.

Lutut Nyeri Dan Sakit Ini Mitosnya

Mitos Pertama: Lutut Nyeri Disebabkan Masalah pada Lutut 

Mitos: Semua nyeri lutut asal nyerinya dari lutut.

Fakta: Nyeri lutut dapat timbul bila ada nyeri atau masalah yang terjadi pada area tubuh lain, seperti  punggung bawah (pinggang), panggul, dan lainnya. Biasanya nyeri pada punggung bawah/pinggang, nyerinya dapat menyebar ke bawah atau ke tungkai bawah, seperti lutut, dan betis.

Sebaliknya, bila ada cedera pada lutut itu sendiri tidak menyebabkan bagian tubuh lainnya terasa nyeri juga. Jika Anda lututnya nyeri, namun saat lutut tersentuh tidak terasa nyeri atau tidak nyeri saat bergerak aktif, maka kemungkinan nyeri oleh adanya masalah pada punggung bawah (pinggang) atau pinggul.

Mitos Kedua: Stop Olahraga atau Harus Beristirahat

istirahat saat nyeri lutut mitos
istirahat saat nyeri lutut-mitos

Mitos: Nyeri lutut jangan berolahraga dan harus istirahat sampai nyerinya sembuh.

Fakta: Memang benar dengan beristirahat menjadi salah satu faktor penting untuk penyembuhan nyeri lutut namun aktivitas fisik dan olahraga secara baik, justru dapat membantu mempercepat proses penyembuhan dan mencegah/mengurangi nyeri pada lutut.

Olahraga dapat membantu menjaga berat badan Anda tetap terjaga ideal, menjaga otot-otot tetap fleksibel, dan membantu memperkuat otot-otot yang menunjang/menyangga sendi lutut.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), dewasa muda dengan peradangan atau pengapuran lutut yang bisa menimbulkan nyeri lutut, dengan melakukan olahraga minimal tiga kali seminggu dapat menurunkan risiko kecacatan hampir 50 persen.

Mitos Ketiga: Minum Obat Atasi Nyeri 

efek samping obat antinyeri
efek samping obat antinyeri

Mitos: Minum obat antiinflamasi nonsteroid dapat menyembuhkan nyeri lutut.

Fakta: Minum obat antinyeri dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek samping. Itu sebabnya bila mengalami nyeri kronis sebaiknya hentikan kebiasaan ini agar terhindar dari efek samping yang tidak diharapkan.

Ganti obat-obatan ini dengan berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi nyeri pada lutut.

Mitos Keempat: Lutut Nyeri Hanya Pada Lanjut Usia

Mitos: Peradangan atau pengapuran lutut yang menimbulkan nyeri pada lutut hanya terjadi pada orang tua atau lanjut usia

Lutut nyeri usia muda
Lutut nyeri usia muda

Fakta: Pengapuran lutut atau osteoartritis (OA) memang merupakan masalah sendi yang sering terjadi pada orang tua. Namun dari hasil beberapa studi, usia yang mengalami penyakit yang dapat menyebabkan nyeri lutut ini, mulai bergeser ke usia lebih muda.

Banyak faktor yang menyebabkan pergeseran usia ini, antara lain kelebihan berat badan/obesitas, cedera pada sendi lutut akibat olahraga, pekerjaan maupun aktivitas.

 

 

Mitos Kelima: Lutut Nyeri Harus Operasi

Mitos: Terapi lutut yang terasa nyeri harus dengan tindakan operasi.

Fakta: Banyak orang yang khawatir, lutut yang nyeri harus dengan tindakan operasi. Namun kini seiring dengan perkembangan teknologi medis, nyeri pada lutut dapat dengan tanpa operasi, misalnya dengan teknologi radiofrekuensi ablasi, viscosuplementasi, dan artroskopi.

nyeri lutut tanpa operasi
atasi nyeri lutut tanpa operasi

Tindakan non-operasi oleh dokter professional dengan mengetahui penyebab pastinya dapat membantu. Dengan hasil pemeriksaan penunjang lainnya misalnya hasil rontgen.

FAQ: Pertanyaan Seputar Lutut Nyeri Lutut Sakit Ini Mitos Dan Faktanya

Apa penyebab nyeri pada lutut?

Nyeri lutut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti cedera, aktivitas berlebihan, atau kondisi medis tertentu. Beberapa penyakit yang sering dikaitkan dengan nyeri lutut adalah osteoarthritisrheumatoid arthritis, dan penyakit asam urat (gout). Selain itu, masalah pada area tubuh lain, seperti punggung bawah atau pinggul, juga dapat memicu nyeri yang menjalar ke lutut.

Apa yang harus dilakukan jika lutut terasa sakit?

Jika lutut terasa sakit, Anda bisa melakukan beberapa langkah awal untuk meredakan nyeri, seperti:
Mengistirahatkan lutut dan menghindari aktivitas berat.
Mengompres lutut dengan es selama 15-20 menit beberapa kali sehari.
Membalut lutut dengan perban elastis untuk mengurangi pembengkakan.
Memposisikan lutut lebih tinggi dari dada menggunakan bantal.
Mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti parasetamol atau ibuprofen.
Jika nyeri tidak kunjung membaik atau disertai pembengkakan, segera konsultasikan ke dokter spesialis ortopedi untuk penanganan lebih lanjut.

Apakah nyeri lutut berhubungan dengan asam urat?

Ya, nyeri lutut bisa menjadi gejala asam urat. Asam urat adalah jenis radang sendi yang terjadi akibat penumpukan kristal asam urat di sendi, termasuk lutut. Gejalanya meliputi nyeri hebat, sensasi terbakar, pembengkakan, dan kemerahan pada lutut. Jika Anda mencurigai asam urat, segera periksakan diri ke dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Apakah kolesterol tinggi bisa menyebabkan sakit lutut?

Ya, kolesterol tinggi dapat memengaruhi kesehatan lutut. Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah, mengurangi aliran darah ke lutut, dan memicu peradangan sendi. Hal ini dapat meningkatkan risiko osteoarthritis atau bahkan avascular necrosis (kematian jaringan tulang). Gejala yang mungkin muncul antara lain nyeri, kram, atau kesemutan pada kaki, terutama saat berjalan. Untuk mengatasinya, jaga kadar kolesterol tetap normal melalui pola hidup sehat dan konsultasikan dengan dokter.

 Apa obat yang efektif untuk mengatasi nyeri lutut?

Beberapa obat yang dapat membantu meredakan nyeri lutut antara lain ibuprofennaproxen sodium, atau krim pereda nyeri seperti Counterpain atau Voltadex Gel. Selain itu, terapi fisik seperti fisioterapi juga dapat membantu meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot di sekitar lutut. Jika nyeri lutut disebabkan oleh kondisi serius seperti radang sendi atau cedera, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang lebih spesifik.

Artikel Lainnya

nyeri lutut hilang timbul

Awas, Nyeri Lutut yang Hilang Timbul Gejala Penyakit Kronis!

radang sendi

Cegah Radang Sendi Sebelum Terlambat!

Mengatasi Sakit di Belakang Lutut Karena Cedera Ligamen - Patella

Mengatasi Sakit di Belakang Lutut Karena Cedera Ligamen

Penanganan Pertama Kaki Keseleo dengan Terapi RICE - Patella

Penanganan Pertama Kaki Keseleo dengan Terapi RICE