Apa sih Arthroscopy itu? Arthroscopy adalah prosedur medis minimal invasif yang digunakan untuk mendiagnosis dan mengobati berbagai masalah pada sendi.
Prosedur ini menjadi populer karena menawarkan keuntungan seperti waktu pemulihan lebih cepat, nyeri pascaoperasi yang lebih ringan, dan risiko komplikasi yang lebih rendah dibandingkan dengan operasi terbuka tradisional.
Kemampuan arthroscopy, memungkinkan dokter untuk melakukan berbagai intervensi, mulai dari reparasi ligamen hingga penghilangan jaringan yang rusak.
Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang teknik arthroscopy, manfaatnya, serta kondisi-kondisi medis yang dapat ditangani dengan prosedur ini.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang arthroscopy, pasien dapat membuat keputusan mengenai perawatan sendi mereka.
Segera hubungi nomor WhatsApp Klinik Patella di 0811-8124-2022 untuk mendapatkan info lebih lanjut tentang Arthroscopy, atau langsung membuat janji konsultasi dengan dokter ahli kami.
Daftar Isi
- Arthroscopy itu apa?
- Apa aja jenisnya?
- Manfaat arthroscopy untuk diagnosis dan pengobatan kamu
- Siapa aja sih yang perlu menjalani arthroscopy?
- Inilah tindakan arthroscopy untuk sendi lutut
- Apa yang terjadi selama prosedur?
- Risiko dan efek samping artroskopi buat kamu
- Apa yang akan kamu lakukan setelah tindakan?
- Layanan artroskopi di Klinik Patella
Arthroscopy itu apa?
Secara medis, Arthroscopy adalah prosedur medis yang menggunakan kamera serat optik untuk mendiagnosis dan mengobati masalah pada sendi.
Seorang dokter bedah akan memasukkan tabung sempit yang terhubung dengan kamera video serat optik melalui sayatan kecil sebesar lubang kancing kemeja kamu.
Adanya kamera video membuat dokter dapat melihat kondisi di dalam sendi yang biasanya akan ditampilkan ke monitor video.
Prosedur arthroscopy memungkinkan ahli bedah untuk mengintip ke dalam sendi kamu tanpa perlu “membongkar”nya.
Bahkan, beberapa jenis kerusakan sendi dapat diperbaiki selama arthroscopy dengan menggunakan alat bedah seukuran pensil yang dimasukkan melalui sayatan kecil tambahan.
Apa aja jenisnya?
Dokter bedah ortopedi melakukan prosedur arthroscopy. Para dokter ini mengkhususkan diri dalam kondisi yang mempengaruhi sistem muskuloskeletal.
Ahli bedah menggunakan arthroscopy untuk melihat ke dalam sendi tanpa perlu melakukan sayatan besar. Jenis arthroscopy berdasarkan lokasi tindakannya meliputi:
- Arthroscopy siku
- Arthroscopy kaki dan pergelangan kaki
- Arthroscopy tangan dan pergelangan tangan
- Arthroscopy pinggul
- Arthroscopy lutut, termasuk loose body removal pada sendi, lateral release untuk stabilitas tempurung lutut, dan chondroplasty untuk tulang rawan lutut
- Arthroscopy bahu
Manfaat arthroscopy untuk diagnosis dan pengobatan kamu
Dokter mungkin akan melakukan tindakan arthroscopy untuk mendiagnosis dan mengobati berbagai masalah pada sendi, tendon, dan ligamen kamu, seperti:
- Nyeri lutut, ketidakstabilan (reposisi patela), dan cedera lainnya, termasuk robekan ligamen anterior (cedera ACL) dan cedera meniskus.
- Ligamen, kartilago (transplantasi osteokondral), dan tendon yang robek.
- Cedera bahu terkilir, frozen shoulder.
- Artritis, termasuk artritis pada kaki dan pergelangan kaki.
- Nyeri pergelangan tangan, termasuk carpal tunnel syndrome, kista ganglion, dan peradangan sendi pergelangan tangan.
Siapa aja sih yang perlu menjalani arthroscopy?
Dokter mungkin akan merekomendasikan prosedur arthroscopy jika kamu mengalami cedera atau kerusakan pada:
- Meniskus (tulang rawan yang berfungsi sebagai bantalan pada sendi lutut), prosedur synovectomy.
- Kartilago (tulang rawan), mikrofraktur pada sendi lutut.
- Tendon (jaringan yang menghubungkan otot dan tulang)
- Ligamen (jaringan berserat yang berperan sebagai penghubung antartulang)
Arthroscopy (prosedur meniscectomy) bisa menjadi pilihan jika kondisi cedera meniskus, kartilago, tendon, atau ligamen kamu tidak kunjung membaik setelah menjalani perawatan non-bedah seperti:
- Penggunaan penyangga atau splint
- Mengkonsumsi obat-obatan dan suntikan steroid
- Terapi fisik
- Beristirahat
Inilah tindakan arthroscopy untuk sendi lutut
Sebelum menjalani tindakan Artroskopi, kamu harus mengikuti instruksi dokter mengenai apa yang perlu dilakukan sebelumnya. Secara umum, kamu harus melakukan ini:
- Menginformasikan kepada dokter tentang alergi yang kamu miliki.
- Memberikan daftar obat-obatan dan suplemen yang kamu konsumsi ke dokter.
- Memberitahukan dokter tentang penggunaan pengencer darah atau obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID) sebelum prosedur.
- Tidak makan atau minum setelah tengah malam pada hari sebelum prosedur.
Apa yang terjadi selama prosedur?
Artroskopi biasanya merupakan prosedur rawat jalan, yang berarti kamu bisa pulang pada hari yang sama.
Biasanya tindakan ini berlangsung sekitar satu jam, tetapi beberapa kasus Artroskopi mungkin memerlukan waktu lebih lama.
Selama Artroskopi, seorang dokter bedah ortopedi akan melakukan:
- Membuat dua atau tiga sayatan kecil (sekitar sebesar lubang kancing) di area yang diobati.
- Memasukkan arthroscope dan alat bedah kecil lainnya melalui sayatan kecil.
- Melihat gambar yang dikirim dari arthroscope ke monitor untuk memeriksa sendi, kartilago, ligamen, dan tendon.
- Mengacu pada gambar arthroscope untuk membuat diagnosis atau melakukan perawatan bedah.
- Mengeluarkan arthroscope dan alat bedah.
- Menutup sayatan dengan jahitan dan perban.
Risiko dan efek samping artroskopi buat kamu
Artroskopi adalah prosedur yang sangat aman dan komplikasi umumnya tidak ada. Namun, beberapa risiko arthroscopy yang mungkin timbul adalah:
- Kerusakan jaringan atau saraf. Penempatan dan gerakan alat arthroscope di dalam sendi dapat merusak struktur sendi.
- Infeksi. Setiap jenis operasi invasif memiliki risiko infeksi. Namun, risiko infeksi dari Artroskopi lebih rendah daripada risiko infeksi operasi sayatan terbuka.
- Gumpalan darah. Jarang terjadi, prosedur yang berlangsung lebih dari satu jam dapat meningkatkan risiko terbentuknya gumpalan darah di kaki atau paru-paru.
Apa yang akan kamu lakukan setelah tindakan?
Setelah prosedur Artroskopi, kamu akan dibawa ke ruangan terpisah untuk memulihkan diri selama beberapa jam sebelum pulang.
Perawatan setelah prosedur Artroskopi mungkin adalah:
- Kamu mungkin akan diberi resep obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID) untuk meredakan nyeri dan peradangan.
- Lakukan metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation). Di rumah, sebaiknya kamu beristirahat, mengkompres dengan es, dan mengangkat sendi selama beberapa hari.
- Kamu mungkin perlu menggunakan penyangga sementara, seperti sling atau kruk, untuk kenyamanan dan perlindungan.
- Dokter mungkin akan menganjurkan fisioterapi pasca arthroscopy dan rehabilitasi untuk membantu memperkuat otot dan meningkatkan fungsi sendi kamu.
- Hindari memberikan beban atau tekanan pada bagian tubuh yang menjalani Artroskopi untuk sementara.
- Menjaga agar sayatan tetap bersih dan tertutup.
- Mandilah dengan shower, jangan berendam dulu sampai sayatan sembuh.
Dokter juga dapat memilih tindakan pemulihan dengan injeksi PRP setelah arthroscopy, yang memiliki beberapa kelebihan daripada tindakan pemulihan lainnya.
Layanan artroskopi di Klinik Patella
Klinik Patella menawarkan layanan Artroskopi yang dirancang untuk membantu pasien yang mengalami cedera pada sendi, meniskus, tulang rawan, tendon, dan ligamen.
Dengan teknologi canggih dan tim dokter bedah ortopedi berpengalaman, kami menyediakan prosedur Artroskopi yang aman dan efektif.
Salah satu keunggulan layanan Artroskopi di Klinik Patella adalah pendekatan minimal invasif yang kami terapkan.
Dengan menggunakan alat seperti arthroscope, dokter kami dapat melihat ke dalam sendi tanpa perlu membuat sayatan besar.
Pendekatan minimal invasif tidak hanya mempercepat proses pemulihan, tetapi juga mengurangi risiko komplikasi seperti infeksi.
Segera hubungi nomor WhatsApp Klinik Patella di 0811-8124-2022 untuk mendapatkan info lebih lanjut tentang prosedur bursectomy, arthroscopy atau pengobatan lain, dan juga membuat janji konsultasi dengan dokter.
Kamu juga dapat mengunjungi langsung Klinik Patella di Jalan Hj. Tutty Alawiyah No. 34B, Kalibata, Pancoran – Jakarta Selatan.