Lengkungan pada telapak kaki sering disebut dengan arkus. Arkus sangat penting dalam menunjang fungsi kaki yang salah satunya sebagai penyerap goncangan. Arkus juga membantu pendistribusian tekanan dan berat badan ke seluruh permukaan kaki dan merata melalui tungkai. Namun pada beberapa orang, lengkung kaki tidak ada, atau dikenal juga dengan istilah atau sebutan adalah telapak kaki datar atau flat foot.
Lebih lanjut, lengkungan pada telapak kaki bertindak sebagai ‘tuas’ untuk mendorong tubuh condong ke depan selama bergerak. Arkus juga harus kokoh dan fleksibel agar dapat menyesuaikan dengan tekanan dan berbagai permukaan tanah. Lengkungan kaki ini berkembang pesat antara dua hingga enam tahun dan matang secara struktural di usia 12-13 tahun.
Daftar Isi
Flat Foot Adalah Pemicu Nyeri Lutut
Prevalensi kaki datar telah menjadi perhatian banyak peneliti di berbagai belahan dunia. Prevalensi yang lebih tinggi dilaporkan dialami anak-anak (usia 2-6 tahun) dan menurun di usia sekolah dasar.
Pada dewasa sekitar 5-14%. Penelitian KD Gross dkk dan telah publish dalam jurnal Arthritis Care & Research (2011) membandingkan risiko terjadinya nyeri lutut pada mereka yang memiliki telapak rata dan yang tidak.
Baca juga : Nyeri lutut di malam hari
Selain itu, penelitian ini juga mengukur kemungkinan terjadinya kerusakan tulang rawan di sekitar sendi lutut. Jumlah subjek dalam penelitian flat foot ini adalah sekitar 1900 dan 22% antaranya mengaku mengalami nyeri lutut.
Hasil Penelitian Flat Foot Adalah
Hasil penelitian flat foot adalah menunjukkan, subjek dengan telapak kaki datar memiliki risiko 1,3 kali lebih besar mengalami nyeri pada lutut. Dan 1,4 kali lebih besar mengalami kerusakan tulang rawan (kartilago) sendi lutut.
“Flat foot adalah salah satu penyebab perubahan postur tubuh dan cara bergerak seseorang. Dan dapat menimbulkan kerusakan pada sendi dan tulang rawan pada lutut seiring berjalannya waktu,” jelas Gross, peneliti utama studi flat foot.
Pada kondisi tertentu, flat foot adalah pemicu timbulnya nyeri yang berlangsung hingga dewasa. Atau rasa tidak nyaman serta dapat menyebabkan kelainan gaya berjalan.
Jangka panjangnya akan menyebabkan nyeri pada telapak kaki, pergelangan kaki, lutut, selain itu juga menyebabkan trauma akut yang berulang hingga dapat berisiko menimbulkan kelainan bentuk (deformitas) pada kaki.
Selain genetik, penyebab lain flat foot adalah – namun lebih jarang – antara lain trauma, obesitas, kehamilan, aktivitas berlebihan, neuropati, dan sebagainya. Hal senada terucap dari mulut Galbareath & Meera (2008) pada studi Framingham Foot and OA.
Studi tersebut menunjukkan orang dengan pes planus berisiko nyeri lutut sebesar 1,39 kali dan berisiko alami kerusakan tulang rawan di bagian dalam sendi lutut sebesar 1,76 kali.
Telapak Kaki Datar Berisiko Picu Masalah Nyeri
Proses penuaan atau aktivitas fisik dapat memberikan tekanan terus menerus pada tulang dan jaringan lunak pada kaki. Dengan bentuk kaki yang datar, kerja telapak kaki sebagai shock absorber (peredam kejutan) terganggu sehingga si pemiliknya cenderung tidak dapat berjalan lama/jauh, mudah lelah, dan nyeri pada kaki.
Kondisi-kondisi pada kaki yang juga menjadi penyebab kelainan bentuk lengkungan kaki ini antara lain:
- Bunion, benjolan pada ibu jari kaki
- Hammer toes, kelainan bentuk (deformitas) sendi ibu jari kaki
- Plantar fasciitis, dapat menyebabkan nyeri pada tumit akibat ketegangan dan peradangan plantar fascia (ligamen penghubung tumit dan jari kaki)
Telapak kaki datar (pes planus) atau flat foot dampaknya adalah melurusnya tubuh seseorang saat berdiri, berjalan atau berlari. Nantinya kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya nyeri pada panggul, lutut, dan pergelangan kaki.
Orang dengan pes planus ini jarang memiliki gejala tertentu atau masalah terkait dengan kondisinya. Namun ada beberapa orang dapat merasakan nyeri dengan adanya beberapa faktor seperti perubahan lingkungan kerja, cedera ringan, kelebihan berat badan mendadak, berdiri/berjalan/melompat/berlari dalam waktu yang lama, dan alas kaki yang tidak pas.
Penanganan Telapak Kaki Datar
Penanganan pes planus bergantung pada penyebabnya, gejala dan progresivitasnya. Biasanya sembuh dengan pemakaian alas kaki tambahan yang ada di pasaran, imobilisasi, sepatu khusus, terapi fisik, penurunan berat badan, dan perubahan aktivitas.
Untuk membantu mengembalikan aspek biomekanik sendi lutut dapat menggunakan alas kaki. Bantalan ekstra di bagian dalam kaki dalam alas kaki dapat membantu membentuk lengkungan pada kaki. Jika Anda memiliki kelebihan berat badan atau kegemukan, sebaiknya kurangi berat badan atau menjaga berat badan tetap ideal.
Penurunan berat badan ini memang tidak akan mengatasi bentuk kaki datar ini namun dampak positifnya adalah dapat mengurangi tekanan atau beban pada sendi lutut sehingga dapat mengurangi nyeri.