Patellofemoral pain syndrome (PFPS) adalah salah satu penyebab timbulnya nyeri pada lutut.
Sendi lutut merupakan area yang paling banyak mengalami cedera, mengingat sendi ini juga berfungsi sebagai penopang berat badan dan aktif bergerak baik saat melakukan pekerjaan maupun olahraga.
Banyak orang yang tidak memperhatikan posisi dan sikap tubuh yang baik saat melakukan beragam aktivitas, seperti berlutut, berjalan, naik turun tangga, atau aktivitas harian lainnya yang menumpukan berat badan pada lutut secara terus-menerus. Itu sebabnya sendi lutut memiliki peluang besar untuk cedera.
Begitu pula dengan meningkatnya aktivitas olahraga, risiko mengalami cedera pada lutut juga meningkat.
Pelari, pejalan kaki, pengendara sepeda dan sepeda motor, serta pekerja kantoran (yang sebagian besar aktivitasnya dalam keadaan duduk) memiliki risiko cukup tinggi untuk mengalami nyeri akibat patellofemoral pain syndrome ini.
Daftar Isi
Patellofemoral Pain Syndrome Menyebabkan Nyeri Lutut Depan
Akibat perubahan biomekanik lutut, salah satu penyebab tersering nyeri pada lutut adalah patellofemoral pain syndrome atau sindrom nyeri patellofemoral.
Patellofemoral pain syndrome adalah bentuk kumpulan nyeri pada area belakang atau sekitar tempurung lutut, dengan sebutan lainnya adalah anterior knee pain atau nyeri lutut depan.
Patellofemoral pain syndrome ini juga merupakan salah satu masalah lutut yang sering terjadi pada atlet.
Nyeri PFPS biasanya tidak berhubungan dengan cedera pada lutut. Namun berkaitan dengan tingginya frekuensi dan durasi aktivitas sehingga pembebanan pada sendi ini juga mengalami peningkatan.
Akibat adanya ketidakseimbangan otot quadriceps maka menyebabkan tekanan dan gesekan berlebihan pada sendi patellofemoral sehingga memicu timbulnya patellofemoral pain syndrome.
Aadanya kompresi berulang dari aktivitas harian juga memicu kerusakan pada permukaan tulang paha (femur) dan lutut (patella).
Gejala patellofemoral pain syndrome ini antara lain nyeri pada lutut bagian depan atau di area tempurung lutut. Selain itu rentang gerak lutut pun menjadi terbatas, lutut menjadi bengkak dan terasa hangat.
Pengobatan Patellofemoral Pain Syndrome
Penanganan nyeri akibat PFPS bergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya.
Pilihan penanganan yang dapat Anda lakukan dapat berupa:
- Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) atau antinyeri untuk membantu mengurangi nyeri dan bengkak.
- Olahraga untuk membantu mengurangi kekakuan otot dan membantu menguatkan otot-otot penopang sendi lutut.
- Penurunan berat badan pada Anda yang memiliki berat badan berlebihan
- Terapi fisik rehabilitasi medik yang dapat membantu meningkatkan rentang gerak lutut Anda.
Jika Anda secara teratur melakukan latihan berdampak tinggi (high impact), untuk sementara waktu dapat beralih ke aktivitas berdampak rendah (low impact) untuk mengurangi tekanan pada lutut Anda. Pilihan olahraga yang low impact antara lain berjalan kaki santai dan berenang.
Dengan memperkuat otot paha depan juga akan membantu meringankan tekanan atau beban pada tempurung lutut saat Anda meluruskan kaki.
Lakukan RICE (rest, ice, compression, dan elevation).
- Istirahatkan kaki, kurangi atau hentikan aktivitas lari sampai benar-benar pulih.
- Kompres lutut dengan es sekitar 15 menit beberapa kali sehari.
- Bebat lutut dengan perban elastis atau knee decker.
- Meninggikan kaki saat berbaring, letakkan kaki di atas tumpukan bantal atau sandarkan kaki ke tembok.
Untuk membantu mendiagnosis penyebab nyeri lutut dan mengesampingkan masalah fisik lainnya, dokter Anda akan memeriksa:
- Kesejajaran tungkai bawah dan posisi tempurung lutut
- Stabilitas lutut, rotasi pinggul, dan rentang gerak lutut dan pinggul
- Tempurung lutut untuk menilai ada tidaknya nyeri tekan
- Memeriksa otot paha pada tempurung lutut
- Menilai kekuatan, kelenturan, kekakuan otot quadriceps (paha depan), dan otot hamstring (otot paha belakang)
- Menilai fleksibilitas otot Achilles dan otot kaki lainnya
Dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi di Lamina Pain and Spine Center akan menyusunkan program latihan ini setelah melakukan pemeriksaan fisik Anda.
Penanganan Lutut Nyeri Tanpa Operasi
Lutut nyeri yang berkepanjangan, selain menyiksa, juga dapat mengganggu kelancaran aktivitas sehari-hari.
Injeksi viscosuplemen (injeksi asam hialuronat), injeksi kortikosteroid dan teknologi radiofrekuensi ablasi menjadi beberapa pilihan untuk membantu menangani nyeri pada lutut Anda tanpa operasi.
Sebaiknya jangan perpanjang nyeri lutut Anda, segera tuntaskan dan luangkan waktu Anda untuk berkonsultasi dengan tim dokter di Lamina Pain and Spine Center.
Pencegahan Nyeri Patellofemoral Pain Syndrome
Nyeri lutut akibat PFPS ini biasanya dapat hilang sepenuhnya dengan tindakan sederhana atau terapi fisik.
Namun, nyeri ini mungkin bisa berulang atau kambuh jika Anda tidak menyesuaikan aktivitas fisik harian. Itu sebabnya Anda perlu menjaga kondisi otot di sekitar lutut, terutama otot quadriceps dan otot hamstring.
Berikut beberapa langkat sehat untuk membantu mencegah nyeri sekitar lutut:
- Menggunakan sepatu yang sesuai dengan aktivitas Anda, dan hindari menggunakan sepatu hak tinggi
- Sebelum berolahraga, Anda perlu melakukan gerakan pemanasan terlebih dahulu
- Mengurangi aktivitas harian yang memicu timbulnya nyeri sekitar lutut
- Mempertahankan berat badan tetap ideal
FAQ: Pertanyaan Seputar Patellofemoral Pain Syndrome
Penanganan sindrom nyeri patellofemoral meliputi berbagai metode seperti latihan penguatan, peregangan, penggunaan kompres dingin, dan mengangkat kaki. Menggunakan bantalan lutut dan ortotik (alat bantu dalam sepatu) juga disarankan. Obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen bisa membantu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.
Sindrom ini sering dikaitkan dengan penggunaan berlebih seperti lari atau olahraga lompat yang menimbulkan stres berulang pada sendi lutut. Ketidakseimbangan atau kelemahan otot juga bisa menyebabkan nyeri ini, karena otot yang tidak bisa menjaga tempurung lutut agar tetap sejajar.
Latihan yang efektif meliputi pengencangan otot paha sambil menjaga kaki lurus. Angkat kaki yang terkena hingga sekitar 30 sentimeter dari lantai, tahan selama 6 detik, kemudian turunkan secara perlahan. Istirahat hingga 10 detik antar pengulangan. Ulangi 8 hingga 12 kali.
Jika tidak diobati, nyeri lutut bagian depan biasanya akan bertambah saat berlari, naik turun tangga, duduk dalam waktu lama, atau berjongkok. Kondisi ini kadang-kadang dapat menyebabkan kerusakan pada struktur dalam sendi lutut.
Saat mengalami nyeri lutut, penting untuk mengikuti prosedur “RICE” — istirahat, es, kompresi, dan elevasi. Jika lutut terasa sakit, hentikan aktivitas dan istirahatkan. Aplikasikan es untuk mengurangi peradangan, gunakan perban kompresi, dan letakkan lutut dalam posisi lebih tinggi saat beristirahat.