Apakah Anda merasakan nyeri lutut berkepanjangan dan sangat mengganggu? Nyeri lutut memang merupakan masalah kesehatan yang umum dialami oleh banyak orang dari berbagai usia. Nyeri ini bisa bersifat sementara akibat aktivitas fisik yang berlebihan atau cedera ringan, namun ada juga kasus di mana nyeri lutut menjadi masalah berkepanjangan yang berdampak pada menurunnya kualitas hidup.
Lantas, apa penyebabnya dan bagaimana mengatasi nyeri lutut yang tak kunjung membaik? Berikut penjelasan selengkapnya.
Daftar Isi
Penyebab Nyeri Lutut Berkepanjangan
Nyeri lutut berkepanjangan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, dan seringkali beberapa faktor ini saling berkaitan. Berikut adalah beberapa penyebab umum:
- Cedera: Cedera pada ligamen, tendon, atau kartilago bisa menyebabkan nyeri kronis. Cedera ini bisa terjadi karena olahraga, kecelakaan, atau tindakan yang berulang.
- Artritis: Salah satu penyebab yang paling umum adalah osteoarthritis (OA) atau radang sendi. OA terjadi ketika kartilago lutut mengalami kerusakan atau aus, sehingga menyebabkan gesekan tulang yang dapat menyebabkan rasa nyeri dan pembengkakan.
- Overuse atau Aktivitas Fisik Berlebihan: Melakukan aktivitas fisik berlebihan atau menggunakan lutut secara berlebihan tanpa istirahat yang cukup dapat mengakibatkan sakit lutut kronis.
- Obesitas: Kegemukan dapat meningkatkan tekanan pada sendi lutut, yang pada gilirannya dapat menyebabkan nyeri kronis.
Baca juga: Ketahui 4 Penyebab Nyeri Lutut yang Muncul Secara Tiba-Tiba
Terapi PRP untuk Mengatasi Nyeri Lutut Berkepanjangan
Platelet-Rich Plasma (PRP) adalah salah satu terapi regeneratif yang telah terbukti efektif dalam mengatasi nyeri lutut berkepanjangan. Terapi ini bekerja dengan cara mengambil sejumlah kecil darah pasien, memisahkan komponen darah, dan menggunakan plasma yang mengandung konsentrasi tinggi platelet yang mengandung faktor pertumbuhan.
Bagaimana PRP Bekerja?
- Stimulasi Regenerasi: Faktor pertumbuhan dalam PRP merangsang regenerasi dan perbaikan jaringan yang rusak di sekitar sendi lutut. Ini dapat membantu memperbaiki kerusakan kartilago dan meredakan peradangan.
- Anti-Inflamasi: PRP mengandung faktor pertumbuhan yang memiliki sifat anti-inflamasi, yang membantu mengurangi peradangan dalam sendi lutut.
- Penghilang Nyeri: Terapi PRP dapat mengurangi nyeri lutut berkat perbaikan jaringan dan pengurangan peradangan.
- Prosedur Non-Invasif: PRP adalah prosedur non-invasif, yang berarti tidak memerlukan operasi besar atau pemakaian obat-obatan yang kuat.
Meskipun efektif, terapi PRP mungkin tidak cocok untuk semua orang. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter ahli kami di Klinik Patella untuk menentukan apakah terapi ini adalah pilihan yang tepat untuk Anda. Selain itu, PRP dapat memerlukan beberapa sesi terapi untuk melihat hasil yang signifikan.
Anda bisa membuat janji konsultasi dengan dr. Rifalisanto, Sp.KFR di Klinik Patella dengan menghubungi nomor 021-2237-9999, atau chat melalui whatsapp di 0811 8124 2022.
***
Featured photo by Queenmoonlite Studio from Freepik
Frequently Asked Questions (FAQ)
Nyeri lutut yang berlangsung dalam jangka panjang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:
Cedera ligamen atau meniskus, yang biasanya terjadi akibat jatuh, benturan, atau gerakan memutar yang tiba-tiba.
Osteoarthritis (radang sendi), kondisi yang terjadi ketika kartilago di lutut mengalami degenerasi, menyebabkan gesekan antar tulang yang memicu nyeri dan pembengkakan.
Overuse atau penggunaan berlebihan, seperti aktivitas fisik intens tanpa istirahat yang cukup, dapat menyebabkan peradangan pada sendi lutut.
Obesitas, yang meningkatkan tekanan pada sendi lutut dan mempercepat kerusakan tulang rawan.
Beberapa metode yang dapat membantu meredakan nyeri lutut antara lain:
Kompres dingin untuk mengurangi pembengkakan setelah aktivitas atau cedera.
Fisioterapi guna memperbaiki kekuatan otot di sekitar lutut dan meningkatkan stabilitas sendi.
Istirahat yang cukup, terutama jika nyeri disebabkan oleh aktivitas berlebihan atau cedera ringan.
Obat pereda nyeri, seperti antiinflamasi nonsteroid (NSAID), untuk mengurangi peradangan.
Suntikan kortikosteroid atau PRP, yang dapat membantu mengurangi nyeri dan mempercepat penyembuhan pada kondisi tertentu.
Jika nyeri tidak kunjung membaik dengan langkah-langkah ini, dokter dapat menyarankan terapi yang lebih lanjut seperti Radiofrekuensi Ablasi (RFA) atau bahkan prosedur bedah pada kasus yang lebih parah.
Nyeri lutut dapat menjadi gejala dari berbagai kondisi medis, seperti:
Cedera lutut, termasuk robekan ligamen atau meniskus akibat aktivitas fisik berat.
Radang sendi, seperti osteoarthritis atau rheumatoid arthritis, yang menyebabkan peradangan kronis pada sendi.
Bursitis, yaitu peradangan pada bantalan sendi lutut yang dapat menyebabkan nyeri saat bergerak.
Tendinitis patella, kondisi di mana tendon yang menghubungkan tempurung lutut dengan tulang kering mengalami peradangan akibat tekanan berulang.
Untuk mengetahui penyebab pasti nyeri lutut, pemeriksaan medis diperlukan agar penanganannya bisa disesuaikan dengan kondisi yang mendasarinya.