Cedera ACL atau anterior cruciate ligament merupakan salah satu cedera lutut yang sering terjadi pada para atlet, seperti atlet sepakbola, basket, voli, maupun gymnastic. Cedera ini bisa berupa robekan ringan/ kecil pada ligamen hingga robek sepenuhnya, bahkan yang terparah sampai sebagian tulang terpisah dari tulang lainnya. Risiko terjadi cedera ACL lebih tinggi pada wanita daripada laki-laki.
Daftar Isi
Mengenal Cedera ACL
Anterior cruciate ligament (ACL) adalah satu dari empat ligamen yang terdapat di lutut, berada di tengah lutut antara tulang kering (tibia) dan tulang paha (femur). Ligamen tersebut berperan penting dalam menyokong lutut saat bergerak, seperti berputar atau melompat.
Cedera ACL terjadi akibat adanya robekan pada ligamen. Biasanya terjadi ketika sendi lutut terpelintir atau menekuk ke belakang secara tiba-tiba dan cepat. Saat cedera terjadi, Anda mungkin akan mendengar bunyi “pop” atau “klik”. Anda juga mungkin tidak dapat melanjutkan aktivitas atau olahraga karena lutut akan terasa nyeri dan bengkak.
Faktor Penyebab
Cedera ACL dapat terjadi karena berbagai hal berikut ini:
- Terjatuh dengan sangat keras pada bagian lutut
- Sendi lutut yang terlalu menegang saat beraktivitas
- Berhenti dengan cepat dan mengubah arah secara tiba-tiba saat berlari, atau melompat
- Bertabrakan dengan orang lain, biasanya saat berolahraga sepak bola atau basket
Gejalanya
Ketika Anda mengalami cedera ACL, lutut terasa seperti keluar dari tempatnya dan muncul beberapa gejala yang dapat dirasakan, antara lain:
- Rasa nyeri tajam di area lutut
- Lutut bengkak
- Sulit menggerakkan lutut dengan leluasa
- Sendi lutut terasa lunak dan hangat
- Sulit menekuk atau meluruskan lutut
- Kebas di area lutut
Apabila gejala tersebut terus memburuk, mungkin Anda membutuhkan operasi lutut agar dapat kembali berfungsi sepenuhnya. Kondisi ini dapat kambuh dalam jangka waktu lama, sehingga sangatlah penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca juga: 4 Jenis Cedera Lutut yang Sering Terjadi Ketika Berolahraga
Diagnosis dan Pengobatan
Sebagai langkah awal, dokter akan mendiagnosis cedera ACL berdasarkan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik pasien. Anda juga akan menjalani serangkaian tes guna melihat kemampuan gerak lutut. Dokter juga akan menyarankan pemeriksaan penunjang seperti MRI atau pencitraan resonansi magnetik pada lutut untuk menegakkan diagnosis dan membantu menentukan metode pengobatan untuk cedera.
Pengobatan cedera ACL tergantung kondisi dan kebutuhan pasien, baik dengan teknik operasi maupun non-operasi. Pilihan pengobatan non-operasi bisa dilakukan dengan artroskopi, penggunaan brace lutut atau dengan fisioterapi melalui program rehabilitasi medik. Dengan catatan, program dapat dilakukan setelah lutut tidak lagi bengkak dan berdasarkan tingkat keparahan cedera. Penanganan non-operasi memang tidak bisa mengembalikan ligamen yang robek, namun hanya mengurangi sakitnya.
Umumnya, untuk mengembalikan fungsi ligamen, maka dokter harus merekonstruksi ulang melalui cangkok jaringan dari bagian tubuh lainnya, seperti tendon atau urat otot.
Agar gejala tidak memburuk, maka perawatan lanjutan tentu diperlukan. Anda bisa berkonsultasi dengan dr. Nelfidayanti, SP.KFR di Klinik Patella untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Untuk membuat janji dokter, silakan hubungi tim Assistance Center kami di nomor 021-2237-9999 atau chat melalui whatsapp di 0811 8124 2022.
Referensi:
John Hopkins Medicine. Anterior Cruciate Ligament (ACL) Injury or Tear.
https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/acl-injury-or-tear
Physiopedia. Anterior Cruciate Ligament (ACL) Injury.
https://www.physio-pedia.com/Anterior_Cruciate_Ligament_(ACL)_Injury
Pertanyaan Seputar Cedera ACL
Cedera ACL adalah kondisi kerusakan pada ligamen anterior cruciate ligament (ACL) di lutut, yang menyebabkan gejala seperti pembengkakan, nyeri tajam, dan ketidakstabilan pada sendi lutut. Cedera ini dapat terjadi akibat robekan atau peregangan berlebihan pada ligamen, seringkali disebabkan oleh gerakan tiba-tiba seperti berputar, berhenti mendadak, atau benturan langsung.
Pada kasus cedera ACL parsial (robekan sebagian), pasien umumnya dapat sembuh dengan periode penyembuhan dan rehabilitasi selama sekitar 3 bulan. Namun, untuk cedera ACL yang robek sepenuhnya, operasi biasanya diperlukan karena ligamen tidak dapat sembuh dengan sendirinya.
Cedera ACL dapat menyebabkan efek samping seperti ketidakstabilan sendi lutut, kesulitan berjalan, dan rasa nyeri yang terus-menerus. Jika tidak ditangani dengan tepat, cedera ini juga dapat meningkatkan risiko kerusakan lebih lanjut pada struktur lutut lainnya, seperti tulang rawan atau meniskus.
Cedera ACL yang robek sepenuhnya biasanya memerlukan operasi untuk mengembalikan stabilitas lutut. Namun, pada kasus robekan parsial atau jika pasien tidak melakukan aktivitas berat, penanganan non-operasi seperti fisioterapi dan penggunaan brace lutut dapat dipertimbangkan, meskipun ligamen yang robek tidak akan sembuh sepenuhnya tanpa operasi.
Untuk cedera ACL ringan yang tidak memerlukan operasi, masa pemulihan biasanya memakan waktu sekitar 3 bulan dengan rehabilitasi dan terapi fisik. Namun, untuk cedera ACL parah yang memerlukan operasi, proses pemulihan bisa memakan waktu hingga 9 bulan atau lebih, tergantung pada tingkat keparahan dan respons tubuh terhadap rehabilitasi.