Berat badan yang berlebihan atau kegemukan dapat meningkatkan risiko sendi Anda meradang akibat tekanan berlebihan ke sendi-sendi. Dampak kegemukan dapat mengakibatkan lutut nyeri dan lutut bengkak.
Dampak kegemukan pada sendi bekerja dengan dua cara, yaitu:
- Tekanan mekanik, yang berarti berat badan berlebih akan memberikan beban berlebih pula pada sendi lutut. Para pakar memperkirakan setiap kenaikan berat badan (setengah kilogram), lutut akan menyerap beban sekitar 2 kg.
- Timbul respons kimiawi dan hormonal. Beberapa studi menunjukkan memiliki lemak berlebihan dapat memicu reaksi tertentu dalam tubuh. Yang dapat memperburuk gejala radang sendi (artritis), seperti nyeri dan bengkak.
Memiliki indeks massa tubuh (body mass index/BMI) yang tinggi juga berkaitan dengan adanya leptin dalan cairan sendi yang mungkin menjadi pemicu peradangan.
Anggap saja Anda kelebihan berat hingga 10 kg, berarti lutut akan menyangga beban hingga 40 kg setiap kali kaki melangkah.
Jika saja beban berlebih hingga 25 kg, tekanan pada lutut pun semakin berlipat ganda menjadi 100 kg. Tekanan ini semakin besar sekitar 2-3 kali lebih besar saat naik dan turun tangga.
Tekanan ini akan menambah gesekan (friksi) yang dapat berisiko menyebabkan kerusakan pada kartilago (lapisan tulang rawan) yang ada pada semua sendi penahan beban tubuh, seperti panggul, pinggang (punggung bawah), lutut, dan pergelangan kaki.
Dengan menurunkan berat badan amat sangat membantu mengurangi beban tekanan pada lutut dan juga dapat melindungi sendi ini.
Contohnya, sebuah penelitian menunjukkan penurunan berat badan sebesar 5-7,5 kg pada orang muda yang kegemukan (obesitas) dapat membantu mengurangi risiko terkenanya radang sendi pada kemudian hari.
Daftar Isi
Dampak Sehat Turunkan Berat Badan
Dengan memperbaiki atau meningkatkan aktivitas fisik memiliki banyak manfaat sehat dan dapat membuat jarum timbangan Anda berubah ke kiri saat menimbang.
Jika Anda membawa beban berlebihan, lututlah yang terkena dampaknya sehingga lutut nyeri dan mungkin lutut bengkak.
Sebagai ‘alat’ peredam kejut untuk tubuh, lapisan tulang rawan (kartilago) antara tulang lutut dan paha harus bekerja lebih keras saat Anda memiliki bobot berlebihan.
Bobot berlebih inilah yang menyebabkan lapisan tersebut rusak atau menipis lebih cepat.
“Sebagian besar pasien obesitas yang datang ke klinik dengan keluhan nyeri biasanya sudah mengalami kerusakan sendi,” jelas dr. Richard Hayes salah satu pakar medis dari Great Basin, AS.
Sebuah penelitian di Inggris, perempuan obesitas memiliki risiko 3 kali lipat lebih besar mengalami radang sendi lutut dibandingkan dengan yang memiliki berat badan ideal.
Dengan memiliki lemak tubuh berlebihan kemungkinan dapat melepaskan hormon leptin yang menurut para pakar mungkin berperan dalam terjadinya osteoartritis (OA).
Selanjutnya Hayes juga mengatakan, bahkan ketika operasi dapat memperbaiki kerusakan lutut yang terkait dengan berat badan berlebih, namun masalah utamanya masih perlu penanganan agar mendapatkan hasil yang baik dalam jangka panjang yang harus memasukkan program diet menjaga asupan makanan.
Beberapa penelitian pada individu kegemukan dan obesitas dengan OA menunjukkan yang sudah berhasil menurunkan berat badan dengan diet dan olahraga, risiko nyeri lutut menurun hingga 50%.
Dengan menjaga berat badan tetap ideal atau sehat merupakan langkah pertama untuk dilakukan agar terhindar dari nyeri lutut.
Anak Kegemukan Berisiko Lutut Bengkak Dan Nyeri
Kelebihan berat badan juga bisa berdampak pada anak, karena dapat menyebabkan penipisan lempeng tulang lebih besar berbanding anak dengan berat normal.
Lutut nyeri dan lutut bengkak juga seringkali dialami oleh anak yang memiliki berat badan berlebih.
Ketidakseimbangan hormon yang timbul akibat obesitas juga berdampak pada pertumbuhan muskuloskeletal (otot dan tulang).
Akibatnya, anak dengan kelebihan berat badan dapat menjadi rentan terhadap:
- Telapak kaki rata, sehingga kadang mengganggu aktivitas saat berjalan dan berdiri
- Radang sendi dini, yang dapat menyebabkan nyeri kronis, kekakuan, masalah mobilitas (pergerakan)
- Bergesernya tulang atau sendi, sehingga menimbulkan nyeri, atau tidak mampu berdiri di salah satu kaki
- Penyakit Blount, gangguan pada tulang pada masa pertumbuhan akibat beban mekanik atau berlebihan pada tulang sehingga membuat kaki anak mengalami kelainan bentuk/bengkok (seperti huruf O) yang nantinya akan memengaruhi gaya berjalan dan kemungkinan kerusakan dini pada sendi lutut.
Dampak obesitas pada perkembangan fisik anak cukup serius. Coba ajak anak untuk mengurangi waktu di depan layar, buat jadwal aktivitas. Dan konsultasikan dengan dokter mengenai program makan dan olahraga sehat agar anak terhindar dari risiko kerusakan sendi dini.
Dampak Kegemukan pada Nyeri Sendi
Peradangan yang kemungkinan berkaitan dengan kondisi kegemukan atau kelebihan berat badan, mencakup:
- Gout, akibat peningkatan kadar insulin sehingga mengganggu kerja ginjal untuk mengolah asam urat. Sehingga kristal asam urat ini menumpuk di sendi-sendi menimbulkan nyeri akut (terutama di ibu jari kaki). Sekitar 70% penderita gout, mengalami kelebihan berat badan/kegemukan yang memiliki risiko 10 kali lebih besar mengalaminya dibandingkan dengan orang dengan berat badan ideal/sehat.
- Fibromyalgia, ditandai dengan nyeri hampir pada semua bagian tubuh. Studi terbaru menunjukkan orang dengan kegemukan/obesitas dan tidak aktif berisiko mengalami fibromyalgia. Bahkan berat yang sangat berlebihan akan memiliki gejala yang lebih berat.
- Lupus atau penyakit autoimun ini memiliki gejala peradangan sendi yang dapat mengganggu koordinasi fisik dan kegiatan harian.
Sebagian besar penderitanya memiliki BMI besar sehingga cenderung mengalami kecacatan dan sebagian besar disebabkan sitokin yang dilepaskan oleh jaringan lemak sehingga timbul peradangan sendi.
Jadi, bila berat badan Anda sudah berlebihan, bisa membuat pergelangan kaki menjadi bengkak atau pegal setelah berjalan.
Nyeri ini juga bisa sampai ke sendi panggul. Bahkan dapat juga memengaruhi ruas tulang belakang sehingga dapat menimbulkan nyeri punggung bawah atau nyeri pinggang.