Pada lutut terdapat tendon yang menghubungkan lutut (patella) dengan tulang kering (tibia). Bila tendon ini mengalami cedera dapat menyebabkan tendinitis patella.
Tendon adalah semacam jaringan tebal yang menghubungkan antara tulang dan otot untuk membantu pergerakan sendi.
Penyebab tendinitis patella ini adalah tekanan berlebihan pada tendon patella dan merupakan cedera tersering pada atlet atau olahraga yang mengharuskan melompat dan lari, misalnya bulutangkis, bola basket, sepak bola, bola voli, tenis, anggar, lompat tinggi, dan lompat jauh.
Selain itu, angkat besi (weight lifting) juga berisiko mengalami tendinitis patella karena beban yang berlebihan pada lutut saat mengangkat beban.
Daftar Isi
Penyebabnya Apa?
Faktor lain yang dapat menyebabkan peradangan pada tendon area lutut ini adalah:
- Intensitas dan seringnya melakukan aktivitas fisik
- Kelebihan berat badan karena berat yang berlebihan dapat memberikan tekanan besar atau membebani lutut.
- Kekakuan otot tungkai misalnya hamstring dan quadriceps
- Ketidaksejajaran tungkai
- Posisi tulang patella yang lebih tinggi sehingga tendon patella mengalami tarikan yang lebih besar.
- Kelelahan otot-otot sekitar lutut
- Cedera langsung pada lutut atau tendonnya
Dengan adanya cedera pada sendi lutut saat melompat, cedera bisa terjadi karena penarikan yang berlebihan pada tendon sehingga bisa menimbulkan robekan pada tendon patella.
Keseimbangan ini atas kerjasama antara kekuatan atau kerja otot di sekeliling lutut agar Anda dapat melakukan berbagai aktivitas misalnya berdiri, melompat, berjalan.
Apabila terjadi kelelahan yang berlebihan pada otot-otot tersebut dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan pada sendi lutut, sehingga tendon dapat bekerja secara berlebihan.
Kenali Gejalanya
- Nyeri dan bengkak sendi lutut
- Nyeri saat menekuk dan meluruskan lutut, misalnya berlari, naik turun tangga dan berlangsung hingga malam hari (saat tidur)
- Kekuatan otot melemah
- Lutut berbunyi saat jongkok
Menurut intensitas nyerinya, tendinitis patella ada 4 stadium, yaitu:
- Pertama: nyeri hanya pada saat atau setelah beraktivitas
- Kedua: nyeri selama dan setelah beraktivitas namun masih bisa berpartisipasi dalam aktivitas
- Ketiga: nyeri terus menerus selama dan sesudah beraktivitas tidak mereda
- Keempat: nyeri sepanjang hari, yang disertai dengan robekan atau ruptur tendon total
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik disertai dengan pemeriksaan laboratorium (untuk menyingkirkan adanya penyakit penyerta lainnya), ultrasonografi, Rontgen (menilai jaringan tendon dan sekitarnya), dan MRI yang dapat memperlihatkan perubahan yang terjadi pada tendon.
Baca juga : Tulang patella
Pengobatan Tendinitis Patella
Pada tendinitis dokter akan memberikan pereda nyeri dan program fisioterapi.
Metode RICE
- Rest (istirahat), mengistirahatkan bagian yang cedera. Gerakan yang perlu dihindari agar tidak membebani tendon patella adalah: melompat, berlari, naik turun tangga, jongkok.
- Ice (kompres es), untuk membantu meredakan nyeri, pembengkakan dan peradangan. Lakukan selama 15-20 menit setiap 4 jam sekali selama 2-3 hari.
- Compression (penekanan), misalnya dengan menggunakan perban lentur, untuk membantu mencegah pembengkakan bertambah parah
- Elevation (elevasi), dilakukan dengan mengangkat kaki lebih tinggi dengan posisi lutut yang diluruskan. Dengan posisi ini tarikan pada tendon lutut akan berkurang sehingga tendon memiliki kesempatan untuk berelaksasi dan proses penyembuhan berlangsung lebih cepat.
Nyeri lutut akibat tendinitis patella ini, dokter akan memberikan beberapa opsi sesuai dengan kondisi Anda.
Pencegahan Tendinitis Patella
Beberapa poin berikut dapat mencegah terjadinya cedera pada tendon lutut, yaitu
- Melakukan teknik pemanasan (warm-up) yang benar sebelum melakukan olahraga
- Hindari melakukan gerakan-gerakan seperti melompat, berlari, berjongkok serta naik turun tangga.
- Istirahat untuk membantu pemulihan jaringan setelah beraktivitas fisik atau berolahraga yang berat.
- Gerakan untuk melatih keseimbangan, yang dapat membantu meningkatkan kemampuan mengendalikan posisi tubuh dan ekstremitas.
- Peregangan, untuk membantu memperbaiki, menjaga atau meningkatkan fleksibilitas otot-otot yang berada di sekitar lutut.
- Latihan penguatan otot sekitar lutut.
- Penggunaan alas kaki tepat untuk membantu menjaga stabilitas lutut, memberikan bantalan yang cukup dan menyokong lutut dan tungkai bawah selama berolahraga misalnya berjalan dan berlari.
Fisioterapi atau Rehabilitasi Medik untuk Tendinitis Patella
Guna membantu mempercepat proses pemulihan, dokter mungkin akan menganjurkan Anda melakukan fisioterapi. Dokter akan menyusun program latihan gerakan fisioterapi dengan menyesuaikan hasil pemeriksaan fisik atau kondisi Anda.
Fisioterapi tersebut bisa berupa latihan mobilisasi patella, peregangan pada hamstring dan quadriceps, straight leg raise, leg extension, dan lain sebagainya.