plantar fasciitis apa bisa sembuh sendiri

Plantar Fasciitis Apa Bisa Sembuh Sendiri?

Plantar fasciitis apa bisa sembuh sendiri? Mungkin hal ini Anda tanyakan pada diri sendiri atau sedang bertanya kepada teman atau sahabat yang mungkin saja pernah mengalaminya. Atau pertanyaan plantar fasciitis apa bisa sembuh sendiri muncul di tengah rasa kekhawatiran Anda saat menapakkan kaki, tumit terasa nyeri.

Plantar Fasciitis, Salah Satu Penyebab Tumit Sakit

Kaki sangat berperan sebagai penopang berat tubuh saat berdiri atau beraktivitas dan menjadi struktur penunjang gerakan tubuh saat berjalan atau berlari.

Plantar fasciitis adalah meradangnya jaringan ikat (plantar fascia) yang terdapat pada telapak kaki yang terbentang menghubungkan tumit (calcaneus) menuju ke sendi pangkal jari kaki.

Saat berjalan, pada saat tumit terangkat dari tanah/lantai, maka plantar fascia akan tertarik terutama pada titik pelekatannya di tulang tumit. Tarikan yang terjadi berulang dapat berisiko mengakibatkan robekan kecil sehingga timbul peradangan kronik dan timbullah nyeri atau sakit pada tumit.

Plantar fascia tersebut berperan sebagai shock absorber atau peredam beban atau tekanan pada telapak kaki ketika Anda melakukan beragam mobilitas seperti berjalan atau berlari.

Penyebab Plantar Fasciitis Apa Bisa Sembuh Sendiri?

Plantar fasciitis sering mengiringi kondisi-kondisi tertentu, seperti:
– Memiliki gaya berjalan dengan posisi kaki menekuk ke dalam secara berlebihan (excessive pronation).
– Memiliki arkus atau lengkungan kaki yang tinggi (high arches) maupun sebaliknya pada telapak kaki datar dan rata (flat feet atau pes planus).

– Beraktivitas tinggi seperti banyak berjalan, berlari, berdiri lama, olahraga (aerobic), lompat di permukaan yang keras atau tidak rata dengan menggunakan alas kaki yang keras

– Memiliki berat badan berlebih (obesitas/overweight).

– Menggunakan sepatu yang terlalu sempit atau sepatu dengan insole (bagian dalam sepatu) yang sudah rusak/menipis atau yang keras.

– Memiliki otot betis yang tegang atau memendek.

– Penggunaan sepatu hak tinggi terus menerus dalam jangka lama akan meningkatkan risiko terjadinya pemendekan pada otot betis dan tendon Achilles.

Kisaran usia 40-60 tahun juga berpeluang mengalami plantar fasciitis ini dan perempuan memiliki risiko lebih tinggi terutama saat kehamilan.

Obesitas atau kelebihan berat badan berpotensi meningkatnya penumpuan beban yang besar pada kaki, terutama daerah tumit (area yang menerima tekanan cukup besar saat beraktivitas) sehingga fasia juga akan mengalami penekanan berlebihan.

Telapak kaki yang bekerja berlebihan juga dapat menyebabkan penguluran berlebihan pula pada fascia plantaris pada telapak kaki ini. Sedangkan pada proses degeneratif atau proses penuaan juga berpotensi dapat menyebabkan menurunnya respons pemulihan dan menurunnya elastisitas jaringan sehingga kelenturan fascia plantaris akan terkena dampaknya.

Selain itu, riwayat penyakit atau adanya penyakit penyerta bisa juga bisa menjadi faktor pemberat pada plantar fasciitis, contohnya rheumatoid arthritis.

Kenali Gejala Plantar Fasciitis

Biasanya nyeri muncul pada salah satu tumit namun ada juga yang merasakannya pada kedua tumit, kiri dan kanan. Bisa muncul secara perlahan maupun dadakan.

Nyeri atau sakit pada tumit terjadi saat menapakkan kaki setelah bangun tidur atau setelah duduk lama dan dapat mereda atau berkurang setelah bergerak.

Sakit atau nyeri terasa seperti tertusuk atau terbakar yang kadang dapat menjalar ke bagian lain sekitar tumit.

Rasa sakit atau nyeri akan timbul dan cenderung memburuk setelah selesai beraktivitas, terutama jika aktivitas cukup berat.

Pada pemeriksaan fisik, dokter akan menilai cara Anda berdiri dan berjalan untuk melihat kemungkinan adanya kelainan pada bentuk kaki seperti pes planus atau kelainan bentuk kaki lainnya yang kemungkinan dapat menarik plantar fascia secara berlebihan.

Bila dokter meneekan telapak kaki, lokasi nyeri biasanya berada pada bawah tumit bagian dalam. Terkadang, nyeri terasa menjalar sepanjang plantar fascia ini.

Plantar Fasciitis Apa Bisa Sembuh Sendiri?

Biasanya plantar fasciitis bisa sembuh dengan sendirinya. Namun bukan berarti Anda menganggap plantar fasciitis ini sepele.

Nah jika dokter sudah memastikan plantar fasciitis, berikut yang bisa Anda lakukan:

  • Mengistirahatkan kaki dari aktivitas yang banyak menumpukan kaki
  • Kompres dengan es batu/ice pack selama 15-20 menit , 3-4 kali dalam sehari atau dapat juga menggulirkan botol berisi air es pada telapak kaki atau letakkan botol ini pada telapak kaki dan kemudian ditekan.
  • Menggunakan bebat pada malam hari, untuk membantu meregangkan otot betis dan telapak kaki pada saat tidur
  • Menggunakan sepatu yang sesuai dengan bentuk anatomi kaki dan insole yang baik agar dapat menyangga lengkung kaki dengan baik

Penanganan Dokter pada Plantar Fasciitis Apa Bisa Sembuh Sendiri?

Apabila langkah-langkah tersebut tidak meringankan rasa sakit, maka kemungkinan dokter akan mempertimbangkan melakukan:

  • Injeksi steroid dengan bantuan ultrasound (USG) untuk membantu menentukan tempat terbaik untuk melakukan injeksi.
  • Fisioterapi dengan melakukan program latihan tertentu untuk membantu memperkuat otot betis dan meregangkan plantar fascia
  • Terapi ESWL (extracorporeal shock wave therapy), menggunakan gelombang suara pada bagian tumit yang nyeri untuk membantu merangsang penyembuhan. Terapi ini biasanya untuk plantar fasciitis yang tidak respons terhadap pengobatan konservatif.

Yuk Cegah Plantar Fasciitis 

Plantar fascitiis merupakan masalah muskuloskeletal yang penyebabnya antara lain umur atau proses degeneratif, jenis kelamin, berat badan, anatomi kaki (pes planus/tapak kaki datar), aktivitas fisik, dan sebagainya.

Melihat faktor penyebabnya, sebaiknya sebelum nyeri tumit muncul, cegah saja dengan cara sehat berikut:

  • -Jaga berat badan ideal dan turunkan berat badan bila mengalami kelebihan berat badan
  • -Hindari menggunakan sepatu sempit atau sepatu dengan insole yang sudah usang atau menipis
  • -Menggunakan insole tambahan agar lengkung bawah kaki tersangga dengan baik
  • -Hindari sepatu hak tinggi dalam jangka waktu lama
  • -Melakukan gerakan pemanasan, peregangan, dan pendinginan sebelum dan setelah berolahraga
  • -Hindari berolahraga pada permukaan yang keras
  • -Hindari aktivitas berdiri atau berjalan di atas permukaan yang keras secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama
  • -Lakukan jeda dalam beragam aktivitas yang Anda lakukan untuk memberi kesempatan pada kaki untuk beristirahat

 

Jika Anda yang ngefans berat pada olahraga, jangan lupa untuk melakukan pemanasan sebelum mulai olahraga karena pemanasan membantu mencegah kekakukan otot betis saat atau setelah olahraga. Otot betis yang kaku dapat menjadi salah satu pemicu nyeri tumit akibat meregangnya plantar fascia. Jadi ingat selalu lakukan peregangan sebelum dan setelah olahraga, khususnya peregangan pada area kaki.

Penyebab Lain Sakit pada Tumit

Kondisi lain juga dapat mengakibatkan nyeri atau sakit pada tumit dan telapak kaki, misalnya fraktur atau patah, tendonitis, tumbuhnya bone spur (taji tulang), arthritis, atau iritasi saraf. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter agar penyebabnya diketahui dan dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai.

 

 

lamina klinik

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No.34B, RT.7/RW.5, Kalibata, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12740

lamina klinik

Informasi dan Pendaftaran

021-2237-9999

lamina klinik

Book Online

Appointment Now

Jadwal Praktik


Prof. Dr. dr. Darto Satoto, SpAn, KAR

Selasa   : 10:00 - 16:00
Kamis   : 10:00 - 16:00


dr. Nelfidayani, SpKFR

Selasa   : 16:00 - 20:00
Kamis   : 16:00 - 20:00
Sabtu    : 16:00 - 20:00


dr. Rifalisanto, SpKFR

Senin    : 10:00 - 12:00
Rabu     : 10:00 - 12:00


dr. Zuhri Efendi, Sp.OT (K)

Senin    : 16:00 - Selesai
Rabu     : 16:00 - Selesai
Jumat   : 16:00 - Selesai


dr. Haekal Alaztha, Sp.N, FINA

Lamina Kartika Pulomas Hospital

Senin       : 13:00 - 15:00
Rabu        : 13:00 - 15:00

Lamina Klinik SMC

Selasa     : 13:00 - 15:00
Kamis      : 13:00 - 15:00