Kelainan bentuk kaki atau hammertoes terjadi karena adanya ketidakseimbangan pada tendon, otot dan juga ligamen. Selain penyakit hammertoes penyakit lain yang sering terjadi adalah mallet toe.
Melansir Mayo Clinic (2021), baik hammertoes maupun mallet toe, dapat terjadi karena kebiasaan menggunakan jenis sepatu yang biasa kamu gunakan, struktur pada kaki, trauma akibat kecelakaan dan beberapa masalah lain. Hammertoes muncul pada bagian sendi pertengahan jari kaki yang membengkok, sedangkan mallet toe terjadi pada sendi yang berada pada dekat kuku kaki bagian jari. Kondisi ini umumnya terjadi pada bagian kaki, kedua, ketiga dan juga keempat.
Cara sederhana untuk mengurangi rasa nyeri yang muncul akibat penyakit hammertoes penderita bisa mengganti model sepatu. Namun, jika cara sederhana tidak menimbulkan hasil yang baik, maka penderita perlu menjalani operasi sebagai cara penyembuhan.
Daftar Isi
- Gejala Kelainan Bentuk Kaki
- Penyebab
- 1. Kesalahan menggunakan sepatuPenggunaan sepatu hak tinggi, ataupun sepatu yang ukurannya terlalu kecil menyebabkan kaki berimpitan dalam satu ruangan yang sempit. Kondisi ini membuat jari pada kaki tidak bisa berada pada posisi yang normal dan seharusnya. Kondisi ini membuat jari kaki berdesakan dan menyebabkan tiap jari menjadi bengkok serta tidak beraturan.
- 2. Trauma
- 3. Akibat otot jari yang tidak normal
- Pencegahan
- FAQ: Pertanyaan Seputar Kenali Kelainan Bentuk Kaki
Gejala Kelainan Bentuk Kaki
Gejala penyakit hammertoes adalah sendi pada bagian tengah jari kaki yang membengkok. Awalnya mungkin kamu perlu meluruskannya kembali namun seiring berjalannya waktu maka rasa sakit yang muncul bisa semakin parah. Gejala munculnya penyakit hammertoes berfokus pada bagian area kaki, seperti:
- Rasa nyeri atau iritasi yang menyerang pada jari kaki saat sedang menggunakan sepatu,
- Munculnya luka koreng dan juga kapalan pada bagian sela jari kaki atau pada bagian dasar kaki,
- Munculnya bercak merah dan juga sensasi panas pada kaki,
- Terjadi kontraksi pada jari kaki,
- Terbentuknya luka terbuka pada kasus hammertoes yang sudah cukup parah.
Penyebab
Melansir Family Doctor (2021), penyakit hammertoes bisa terjadi karena beberapa penyebab, seperti:
1. Kesalahan menggunakan sepatu
Penggunaan sepatu hak tinggi, ataupun sepatu yang ukurannya terlalu kecil menyebabkan kaki berimpitan dalam satu ruangan yang sempit. Kondisi ini membuat jari pada kaki tidak bisa berada pada posisi yang normal dan seharusnya. Kondisi ini membuat jari kaki berdesakan dan menyebabkan tiap jari menjadi bengkok serta tidak beraturan.
Selain itu kondisi jari kaki yang berimpitan juga bisa membuat kaki menjadi kapalan dan memicu munculnya koreng yang memperparah kondisi hammertoes.
2. Trauma
Selain karena penggunaan sepatu yang salah, penyakit hammertoes juga bisa terjadi karena cedera ataupun trauma yang kamu pernah alami. Misalnya, akibat kecelakaan, kaki terinjak, kaki yang terpeleset hingga menyebabkan retak ataupun patah pada kaki, terutama bagian jari. Kondisi inilah yang bisa meningkatkan terjadinya penyakit hammertoes.
3. Akibat otot jari yang tidak normal
Kamu mungkin mengalami ketidakseimbangan pada otot bagian jari kaki, karena hal inilah yang menyebabkan jari kaki berkontraksi sehingga tidak dapat stabil.
Pencegahan
Untuk menghindari terjadinya penyakit hammertoes, kamu bisa menggunakan beberapa hal berikut saat sedang membeli sepatu, seperti:
- Pastikan sepatu yang kamu beli memiliki ruangan yang cukup untuk jari kaki,
- Jangan memilih sepatu hak tinggi,
- Pertimbangkan sepatu bertali karena hal ini bisa lebih memudahkan aktivitas harian-mu.
Melansir dari Foot Health Facts (2021), berikut beberapa tips tambahan saat akan membeli sepatu untuk menghindari penyakit hammertoes:
- Usahakan membeli sepatu pada saat sore menjelang malam, karena pada waktu tersebut kaki akan berada pada posisi paling besar,
- Pastikan kembali ukuran sepatu, hal ini karena seiring bertambahnya usia, maka ukuran sepatu bisa berubah,
- Belilah sepatu yang ukurannya sesuai dengan kaki kamu. Hal ini karena sepatu yang ukurannya tidak pas bisa menyebabkan rasa tidak nyaman. Apalagi jika ukurannya terlalu kecil.
FAQ: Pertanyaan Seputar Kenali Kelainan Bentuk Kaki
Beberapa jenis kelainan bentuk kaki meliputi:
Bow Leg (Kaki O), dimana kaki membentuk huruf O dengan lutut yang mengarah ke luar.
Knock Knee (Kaki X), kondisi dimana lutut bertemu tetapi pergelangan kaki tidak.
Flat Feet (Kaki Datar), di mana lengkung kaki sangat minim atau tidak ada.
Toeing Out dan Toeing In, yang terkait dengan arah kaki mengarah keluar atau ke dalam saat berjalan.
Juvenile Bunion, pembengkakan pada sendi di pangkal jempol kaki yang terjadi pada anak-anak.
Kelainan bentuk kaki seperti kaki Charcot seringkali merupakan komplikasi dari diabetes parah, yang disebabkan oleh kerusakan saraf atau neuropati perifer. Cedera pada kaki dan pergelangan kaki yang tidak diobati dengan baik, seperti terkilir atau patah tulang, juga dapat menyebabkan deformitas.
Deformitas kaki adalah kelainan pada bentuk atau ukuran tulang kaki yang dapat terjadi pasca trauma. Ini bisa melibatkan dislokasi atau malunion tulang, dimana tulang patah tidak menyembuh dengan benar. Kondisi ini memerlukan evaluasi dan penanganan langsung oleh dokter.
Kaki berbentuk O sering kali disebabkan oleh defisiensi vitamin D, yang bisa terjadi karena asupan makanan yang tidak adekuat atau kurangnya paparan sinar matahari. Kekurangan ini bisa mengakibatkan rakitis, suatu kondisi yang mempengaruhi perkembangan tulang dan menyebabkan kelainan bentuk pada tulang.
Kelainan bentuk kaki dapat terjadi karena berbagai sebab, termasuk cedera traumatik yang mengganggu lempeng pertumbuhan, kerusakan pada ligamen yang menstabilkan kaki, fraktur yang sembuh dalam posisi yang tidak tepat, serta kelainan neurologis bawaan atau didapat seperti penyakit Charcot-Marie-Tooth, cerebral palsy, dan mielomeningokel