Tahukah Anda jika ada berbagai makanan penyebab nyeri sendi lutut yang harus dihindari untuk penderita nyeri lutut supaya tidak membuat peradangannya semakin parah?
Pasalnya, beberapa jenis makanan penyebab nyeri sendi lutut ini dapat memicu terjadinya inflamasi.
Jadi, mengetahui informasi makanan ini akan menjadi langkah uutama yang bisa dilakukan untuk mengatasi nyeri sendi lutut, sebelum intervensi medis dilakukan.
Memang apa saja makanan penyebab nyeri sendi lutut yang wajib Anda hindari? Cek daftar lengkapnya pada artikel berikut ini!
Apabila Anda masih mengalami nyeri sendi bahkan setelah menjalani gaya hidup sehat, maka segeralah untuk berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis berpengalaman di Klinik Patella di nomor WhatsApp 0811-8124-2022.
Daftar Isi
- Makanan Penyebab Nyeri Sendi Lutut
- 1. Daging Merah
- 2. Makanan Olahan (Processed Food)
- 3. Makanan Manis
- 4. Alkohol
- 5. Gorengan
- 6. Telur
- Jenis Makanan yang Memicu Nyeri Lutut
- 1. Makanan Tinggi Purin
- 2. Makanan Berlemak dan Lemak Trans
- 3. Makanan dengan Gula Tambahan
- Alternatif Makanan untuk Menjaga Kesehatan Sendi Lutut
- Konsultasi Nyeri Sendi Lutut Terbaik hanya di Klinik Patella
Makanan Penyebab Nyeri Sendi Lutut
Beberapa jenis makanan inflamasi ternyata dapat memperburuk nyeri sendi, khususnya jika sudah memasuki tahap kronis.
Oleh sebab itu, jika Anda sedang menderita nyeri sendi lutut seperti osteoarthritis, rheumatoid arthritis, psoriatic arthritis hingga asam urat.
Jika tidak ingin sering kambuh, maka solusinya adalah mulai dari menjalankan pola hidup yang sehat, termasuk dari pemilihan jenis makanan.
1. Daging Merah
Sebuah penelitian menunjukkan jika daging merah dan olahan turunannya (bacon, sosis, & ham) mampu meningkatkan peradangan pada tubuh.
Pasalnya, konsumsi daring merah dapat meningkatkan kadar interleukin-6 (IL-6), protein C-reaktif (CRP), asam arakidonat, lemak trans dan homosistein, yang semuanya dapat menyebabkan peradangan sehingga dapat memperburuk nyeri lutut.
Daging merah dapat mengisi tubuh Anda dengan asam arakidonat, yang menyebabkan peningkatan peradangan.
2. Makanan Olahan (Processed Food)
Saat memiliki riwayat nyeri lutut, Anda harus mulai memperhatikan asupan natrium harian. Jika Anda terlalu banyak mengonsumsi natrium, maka tubuh akan menyimpan lebih banyak cairan sehingga berpotensi menimbulkan peradangan.
Jumlah natrium tinggi ini paling banyak Anda temukan pada berbagai jenis makanan olahan (processed food), seperti nugget, sosis, snack chiki, dan masih banyak yang lainnya.
3. Makanan Manis
Selain natrium, makanan manis olahan seperti roti hingga cake, juga seringkali mengandung kadar gula yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak sitokin, protein pemicu inflamasi.
Para penderita nyeri lutut seringkali ditemukan banyak kandungan sitokin di dalam jaringannya sehingga hal tersebut berhubungan erat dengan kandungan gula yang dikonsumsinya.
4. Alkohol
Sudah sejak lama, alkohol dikenal sebagai minuman yang dapat memicu terjadinya inflamasi dan peningkatan asam urat. Sebab, alkohol termasuk ke dalam kategori makanan tinggi purin, zat utama penyebab kambuhnya asam urat.
Peradangan ini juga akan memunculkan gejala penyakit nyeri lutut kronis lainnya akibat inflamasi, yaitu osteoarthritis sekaligus arthritis rheumatoid.
5. Gorengan
Selain itu, makanan penyebab nyeri sendi lutut lainnya yang paling sering dikonsumsi oleh para penderita adalah gorengan.
Makanan yang digoreng dalam minyak, mengandung lemak jenuh yang tinggi serta rendah omega-3. Secara otomatis, hal ini dapat memicu gejala peradangan sendi lutut.
6. Telur
Terakhir, radang sendi pada lutut juga dapat dipicu karena konsumsi alergen seperti telur dan susu. Pasalnya, telur mengandung asam arakidonat dan lemak jenuh yang dapat memicu peradangan pada tubuh.
Jenis Makanan yang Memicu Nyeri Lutut
Setelah melihat berbagai jenis makanan yang dapat menyebabkan munculnya nyeri sendi pada lutut, maka dapat disimpulkan, terdapat jenis-jenis makanan tertentu yang harus Anda hindari.
Tujuannya agar perdagangan tidak menjadi semakin parah. Beberapa jenis makanan pemicu lutut ini antara lain adalah:
1. Makanan Tinggi Purin
Purin merupakan senyawa organik yang fungsi awalnya adalah meningkatkan metabolisme dan energi untuk menjalani kegiatan sehari-hari.
Namun, dampak makanan tinggi purin pada sendi dapat memicu munculnya asam urat dan inflamasi.
Sebab, purin yang menumpuk di dalam darah akan membentuk kristal tajam dalam jaringan sendi sehingga mengakibatkan pembengkakan
Beberapa jenis makanan yang mengandung tinggi purin sehingga harus dibatasi oleh para penderita nyeri lutut adalah makanan laut, jeroan (hati), soda, dan minuman beralkohol
2. Makanan Berlemak dan Lemak Trans
Makanan dengan kandungan lemak trans yang tinggi juga dapat meningkatkan kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan HDL (kolesterol baik).
Hal ini memicu peradangan dan penyempitan dalam pembuluh darah sehingga dapat memicu munculnya penyakit seperti jantung, stroke hingga nyeri sendi.
Beberapa jenis makanan dengan kandungan lemak trans ini adalah gorengan, keripik kentang, margarin dan masih banyak lagi yang lainnya.
3. Makanan dengan Gula Tambahan
Terakhir, makanan dengan gula tinggi juga bisa menjadi penyebab terjadinya nyeri lutut.
Dilansir dari American Journal of Clinical Nutrition, gula olahan dapat memicu pelepasan sitokin, protein yang mendorong terjadinya inflamasi pada tubuh.
Selain itu, konsumsi gula terus menerus juga memicu peningkatan berat badan.
Saat berat badan seseorang meningkat, maka lutut akan menopang lebih banyak beban sehingga akan memicu pelepasan sel-sel yang dapat meningkatkan peradangan, termasuk nyeri sendi lutut.
Contoh dari makanan tinggi gula ini seperti cookies, roti, teh manis, minuman kemasan, dan masih banyak lagi yang lainnnya.
Alternatif Makanan untuk Menjaga Kesehatan Sendi Lutut
Salah satu hal penting yang harus diperhatikan agar nyeri sendi lutut tidak mudah kambuh yaitu melalui pola makan yang sehat.
Pola makan sehat untuk kesehatan sendi ini terdiri dari makanan anti-inflamasi sehingga tidak akan memicu pembengkakan pada tubuh Anda.
Beberapa alternatif makanan yang dapat Anda coba ini, yaitu:
- Makanan dengan kandungan Omega-3
Makanan yang mengandung Omega-3 fungsinya tidak hanya untuk memicu otak untuk berpikir, namun juga meredakan nyeri dan mengurangi peradangan.
Contoh dari makanan Omega-3 ini adalah salmon, tuna, biji-bijian dan kacang-kacangan (chia seed, pinus, almond, kenari).
- Makanan tinggi antioksidan serat dan kalsium
Jenis makanan ini dapat bekerja secara efektif untuk mempercepat pemulihan nyeri otot. Bahkan jika dikombinasikan dengan buah dan sayuran dengan kandungan khusus seperti sulforafan dan glukosinolat, membuatnya makin efektif untuk mencegah terjadinya proses peradangan pada tulang.
- Rempah-rempah
Rempah seperti jahe dan kunyit juga sudah dikenal lama memiliki efek untuk melawan radang sendi lutut.
Bahkan, kunyit mengandung kurkumin yang memiliki zat kimia yang sama dengan ibuprofen sehingga mampu mengurangi peradangan dan mencegah munculnya nyeri lutut.
Konsultasi Nyeri Sendi Lutut Terbaik hanya di Klinik Patella
Salah satu cara untuk mencegah terjadinya nyeri sendi lutut adalah dengan memulai pola hidup yang sehat dan menjaga berat badan tetap ideal.
Tujuannya agar beban yang ditopang lutut tidak terlalu membebani kerja sendi. Namun, jika gejala nyeri sendi lutut sudah cukup parah, maka lebih baik untuk berkonsultasi langsung ke dokter terpercaya di Klinik Patella.
Klinik Patella adalah pusat terapi lutut dan kaki, termasuk masalah fraktur patella, yang mengintegrasikan berbagai bidang ilmu kedokteran, termasuk kedokteran fisik, rehabilitasi, dan anestesi.
Oleh karena itu, memilih klinik yang tepat dan berpengalaman akan sangat membantu untuk mendapatkan diagnosa yang tepat sekaligus mempercepat pemulihan.
Apabila ingin berkonsultasi langsung dengan dokter kami, maka segera booking jadwal terlebih dahulu di nomor Whatsapp 0811-8124-2022.
Selain itu, Anda pun bisa langsung datang ke Klinik Patella yang beralamat di Jalan Hj. Tutty Alawiyah No.34B, Kalibata, Pancoran – Jakarta Selatan.