Lutut sakit saat berdiri dari duduk lama, duduk bersila atau jongkok pernahkah Anda alami?
Rasanya pasti tak nyaman. Tak hanya itu, kadang kesemutan juga menyertai lutut sakit saat berdiri dari duduk.
Daftar Isi
Sendi Lutut
Sendi lutut adalah sendi yang sangat kompleks dan bisa dikatakan sendi yang paling besar. Selain itu sendi ini juga memiliki banyak komponen atau struktur penyusunnya sehingga rentan cedera.
Lutut merupakan bagian bawah tulang paha (femur), yang memutar bagian atas tulang kering (tibia), dan tempurung lutut (patella).
Lutut memiliki ligamen-ligamen besar yang menghubungkan tulang-tulang. Ligamen ini juga dapat menjaga sendi dari gerakan-gerakan yang tidak semestinya.
Lutut Sakit Saat Berdiri Dari Duduk Penyebabnya Apa?
Karena penyusun sendi lutut cukup kompleks, lutut sakit saat berdiri dari duduk lama memiliki banyak penyebabnya.
Salah satunya adalah kemungkinan meniscus lutut mengalami cedera. Meniscus lutut ini adalah struktur lutut untuk menjaga beban dan gesekan antara femur dan tibia.
Meniscus yang cedera, tidak hanya menyebabkan lutut sakit saat berdiri dari duduk lama, tetapi juga menghambat gerakan lutut lainya. Rasa-rasanya lutut Anda menjadi ‘terkunci’ atau kaku saat mencoba meluruskan atau menekuknya.
Penggunaan lutut yang berlebihan saat beraktivitas atau saat melakukan pekerjaan harian juga bisa menjadi salah satu biang keladi lutut Anda terasa sakit atau nyeri.
Lutut sakit ini tak hanya saat berdiri dari duduk, tetapi juga saat duduk atau jongkok. Penyebab hal ini kemungkinan juga adalah pengapuran pada lutut atau osteoartritis (OA) yang terjadi seiring dengan proses penuaan atau proses degeneratif.
Sakit lutut saat berdiri dari duduk lama seringkali penyebabnya adalah patellofemoral syndrome atau sindrom nyeri patellofemoral. Kondisi ini biasanya menyebabkan nyeri pada lutut bagian depan atau sekitar tempurung lutut.
Sindrom nyeri patellofemoral dikenal juga dengan runner’s knee atau jumper’s knee yang umumnya terjadi pada atlet. Meskipun bisa juga mengenai siapa saja.
Saat Duduk
Mungkin waktu Anda melakukan pekerjaan memerlukan posisi tertentu misalnya duduk lama, jongkok atau harus menekuk lutut. Atau mungkin Anda perlu duduk bersila.
Mungkin dalam waktu tertentu posisi tersebut membuat Anda nyaman. Namun tanpa sadar tiba-tiba lutut pun terasa nyeri atau sakit saat berdiri. Bahkan bisa membuat Anda sulit berdiri atau berjalan.
Selain nyeri atau sakit, kesemutan juga bisa menyertai lutut sakit saat berdiri dari duduk. Tertekannya saraf dan pembuluh darah saat duduk, jongkok, duduk sila sehingga aliran atau sirkulasi pun menjadi terganggu.
Rasa kesemutan pada kaki segera menghilang dengan mencoba menggerakkan kaki untuk membantu agar aliran darah kembali seperti semula.
Mengutip laman Canadian Center for Occupational Health and Safety, posisi bekerja dengan duduk lama dapat menekan pembuluh darah pada otot sehingga suplai darah ke otot menjadi berkurang. Karena pasokan darah berkurang maka berpotensi membuat otot lelah dan cedera.
Dampak aliran darah yang tidak mencukupi, khususnya aliran dari kaki bagian bawah kembali ke jantung, dapat membuat darah mengumpul.
Selanjutnya tempat duduk yang terlalu tinggi juga bisa menyebabkan tekanan pada bagian bawah paha sehingga akan semakin memperburuk hal ini.
Akibatnya kaki bisa bengkak atau terasa kesemutan/mati rasa dan akhirnya berpotensi menjadi varises.
Pasokan darah yang rendah inilah yang menyebabkan pekerja yang duduk sepanjang hari dan melakukan sedikit pekerjaan fisik, sering merasakan kelelahan saat selesai bekerja.
Penyebab Lain Lutut Sakit Saat Berdiri Dari Duduk Lama
Penyebab lainnya kemungkinan adalah terlalu sering berolahraga, cedera, atau ketidakseimbangan otot sehingga terasa sakit sekitar tempurung lutut saat melakukan gerakan seperti berlari, melompat, berlutut, atau berjongkok.
Kemungkinan penyebab lainnya termasuk:
- Patellar tendonitis, nyeri pada pangkal tempurung lutut, bengkak, dan sensasi seperti terbakar.
- Pengapuran lutut atau osteoartritis (OA), penyebab bengkak, lutut terasa melemah, sakit memburuk pada pagi hari, dan saat menggerakkan lutut kadang ada bunyi (krepitus).
- Cedera sehingga menimbulkan nyeri dan bengkak.
- Iliotibial band (IT-band) syndrome
- Peradangan akibat bakteri, sehingga lutut bengkak, kemerahan, dan sendi lutut terasa hangat.
Kebiasaan menyilangkan kaki saat duduk lama juga bisa memicu sakit atau nyeri pada lutut. Khususnya perempuan.
Lama kelamaan kebiasaan ini bisa saja kemungkinan memicu perubahan struktur kedua lutut.
Cara Mencegahnya Coba Langkah Ini
Coba lakukan ini untuk menghindari lutut sakit saat berdiri dari duduk:
- Hindari menekuk lutut atau menyilang kaki atau bersila, karena posisi ini dapat membebani lutut
- Sebaiknya duduk dengan posisi kaki yang lebih baik. Contohnya saat duduk melakukan tugas/pekerjaan, usahakan kaki tidak menekuk 90 derajat, dan usahakan kaki menapak pada lantai.
- Jadwalkan istirahat dengan bangun dari duduk sambil berjalan keliling ruangan atau sekadar berdiri dan melakukan peregangan otot.
- Melakukan peregangan otot hamstring untuk mencegah otot-otot kaku yang mungkin bisa menyebabkan lutut sakit saat berdiri dari duduk lama.
- Sesuaikan posisi kursi dan sandarannya, atau bisa juga meletakkan bantal kecil pada area pinggang untuk membantu menopang tulang belakang
Jika lutut terasa nyeri atau sakit, Anda bisa mengompresnya dengan es saat malam hari menjelang tidur. Menyangga kaki di atas bantal saat berbaring juga bisa membantu.
FAQ: Lutut Sakit Saat Berdiri dari Duduk Lama – Penyebab dan Cara Mengatasinya
Nyeri lutut yang muncul saat berdiri setelah duduk lama bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
Cedera otot atau ligamen, akibat aktivitas yang memberikan tekanan berlebih pada lutut.
Robekan meniskus, yaitu kerusakan pada bantalan tulang rawan yang berfungsi sebagai peredam kejut dan menjaga stabilitas sendi lutut.
Peradangan atau gangguan sendi, seperti osteoarthritis atau rheumatoid arthritis, yang menyebabkan nyeri dan kekakuan pada lutut.
Gangguan sirkulasi darah, akibat posisi duduk yang terlalu lama atau kebiasaan menyilangkan kaki yang menghambat aliran darah ke lutut.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi atau mengurangi nyeri lutut antara lain:
Kompres dingin, terutama setelah aktivitas fisik yang berat, untuk mengurangi peradangan dan nyeri.
Fisioterapi, dengan latihan tertentu yang bertujuan memperkuat otot-otot di sekitar lutut dan meningkatkan fleksibilitas sendi.
Istirahat yang cukup, dengan menghindari aktivitas yang terlalu membebani lutut.
Mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti antiinflamasi nonsteroid (NSAID), jika diperlukan.
Terapi suntikan, seperti injeksi kortikosteroid atau viskosuplementasi, jika nyeri lutut sudah cukup parah dan tidak membaik dengan pengobatan biasa.
Ya, nyeri pada lutut bisa menjadi salah satu gejala asam urat. Kondisi ini terjadi karena adanya penumpukan kristal asam urat di dalam sendi, yang menyebabkan peradangan. Beberapa tanda nyeri lutut akibat asam urat antara lain:
Nyeri tajam yang muncul tiba-tiba, terutama pada malam hari atau pagi hari setelah bangun tidur.
Sensasi panas atau terbakar di sekitar sendi lutut.
Pembengkakan dan kemerahan, akibat peradangan yang terjadi di dalam sendi.
Sendi terasa kaku, terutama saat bangun tidur atau setelah lama tidak bergerak.
Faktor risiko asam urat termasuk pola makan tinggi purin (misalnya daging merah, makanan laut, dan alkohol), stres, serta kurangnya aktivitas fisik.
Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami kondisi berikut:
Nyeri lutut yang tidak kunjung membaik, meskipun sudah mencoba perawatan mandiri.
Pembengkakan berlebihan pada lutut yang disertai kemerahan dan sensasi panas.
Kesulitan berdiri atau berjalan setelah duduk lama.
Bunyi ‘krek’ atau klik yang disertai rasa sakit, terutama jika diikuti dengan lutut terasa tidak stabil.
Untuk menghindari nyeri lutut saat berdiri, Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut:
Hindari posisi duduk yang membebani lutut, seperti duduk bersila dalam waktu lama atau menyilangkan kaki.
Gunakan kursi dengan tinggi yang sesuai, agar lutut tidak terlalu tertekuk dan sirkulasi darah tetap lancar.
Rutin melakukan peregangan setiap beberapa jam jika harus duduk lama.
Perkuat otot-otot sekitar lutut, dengan olahraga ringan seperti jalan kaki, berenang, atau latihan kekuatan otot paha dan betis.
Jaga berat badan ideal, karena kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan pada lutut dan mempercepat degenerasi sendi.