Artikel Terkait

senam lansia untuk nyeri lutut
senam lansia untuk nyeri lutut

Senam Lansia untuk Nyeri Lutut: Solusi untuk Mengurangi Rasa Sakit dan Meningkatkan Mobilitas

prognosis osteoarthritis
prognosis osteoarthritis

Prognosis Osteoarthritis: Apa yang Harus Anda Ketahui?

rontgen osteoarthritis
rontgen osteoarthritis

Rontgen untuk Mendiagnosis Osteoarthritis

Susu untuk Nyeri Sendi Lutut
Susu untuk Nyeri Sendi Lutut

Susu untuk Nyeri Sendi Lutut: Solusi Alami untuk Kesehatan Sendi

makanan penyebab nyeri sendi lutut
makanan penyebab nyeri sendi lutut

6 Makanan Penyebab Nyeri Sendi Lutut yang Harus Dihindari

Nyeri Lutut Saat Jongkok
Nyeri Lutut Saat Jongkok

Nyeri Lutut Saat Jongkok: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Lachman Test
Lachman Test

Lachman Test: Tes Fisik Utama untuk Mendiagnosis Cedera ACL

salep nyeri sendi lutut di apotik
salep nyeri sendi lutut di apotik

Rekomendasi Salep Nyeri Sendi Lutut di Apotik

prepatellar bursitis
prepatellar bursitis

Mengenal Prepatellar Bursitis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

pes anserine bursitis
pes anserine bursitis

Pes Anserine Bursitis: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

valgus stress test
valgus stress test

Valgus Stress Test dalam Diagnosis Cedera MCL

hematoma subkutan
hematoma subkutan

Hematoma Subkutan: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Cari Artikel Lainnya

5 Jenis Cedera Olahraga Pada Lutut dan Cara Menanganinya!

December 18, 2024

Cedera olahraga

Cedera olahraga adalah jenis trauma (cedera) yang timbul karena kesalahan dalam teknik gerakan hingga tidak pemanasan sehingga otot menjadi tegang dan belum siap merema gerakan berintensitas tinggi.

Jenis cedera ini seringkali terjadi karena ada robekan ligamen pada bagian lutut yang menjadi penopang tubuh saat seseorang melakukan olahraga. Nyeri akibat ligamen robek yang tidak ditangani secara tepat, akan menimbulkan penyakit yang jauh lebih parah bahkan hingga meningkatkan resiko lumpuh.

Oleh karena itu, yuk ketahui berbagai jenis cedera olahraga yang sering terjadi pada lutut serta cara menanganinya pada artikel berikut ini!

Untuk informasi cedera olahraga lebih lanjut, hubungi dokter spesialis Klinik Patella, an silahkan membuat janji konsultasi melalui nomor Whatsapp di 0811-8124-2022.

Jenis Cedera Olahraga Pada Lutut 

Lutut merupakan bagian tubuh yang paling rentan terhadap cedera akibat olahraga. Umumnya, cedera lutut ini terjadi karena gerakan tiba-tiba, benturan keras dan perubahan arah tubuh yang terjadi begitu intens seperti bulu tangkis, basket juga sepak bola.

Hal ini tak mengherankan mengingat data dari British Journal Sport medicine menyebutkan juga cedera lutut merupakan penyebab 41% dari semua cedera olahraga dan seringkali diderita oleh para atlet. Meski begitu, tak menutup kemungkinan juga hal ini juga terjadi pada siapapun.

Beberapa jenis cedera olahraga pada lutut dan pergelangan kaki yang sering terjadi sehingga harus Anda waspadai adalah:

1. Cedera ACL (Anterior Cruciate Ligament)

Salah satu jenis cedera olahraga lutut yang paling sering terjadi adalah cedera ACL. Ligamen cruciatum anterior (ACL) adalah jaringan lutut yang menyatukan tulang tungkai atas dan bawah dan membantu menjaga lutut tetap stabil.

Sayangnya, ligamen mudah robek karena lompatan yang tidak benar hingga mengubah arah secara cepat seperti yang sering dilakukan oleh para atlet. ACL dapat robek jika tungkai bawah terlalu terjulur ke depan atau terpelintir. 

Tingkatan cedera ACL juga berbeda-beda, mulai dari robekan kecil pada ligamen hingga cedera parah yaitu ketika ligamen robek sepenuhnya atau terpisah dari tulang itu sendiri. Pada titik ini, lutut akan sama sekali tidak bisa digerakkan sehingga mengakibatkan nyeri yang luar biasa.

Ini jugalah yang menjadi penyebab cedera olahraga pada atlet hingga banyak yang memutuskan pensiun dini karena sudah tidak memungkinkan lagi untuk melakukan gerakan intens berulang.

Cara Menangani Cedera ACL (Anterior Cruciate Ligament)

Cara menangani cedera ACL tentu akan berbeda-beda tergantung dari tingkat keparahan dari robekan ligamen.

Pada tahap ringan, penderita biasanya akan diminta untuk melakukan fisioterapi dan rehabilitasi fisik. Namun jika sudah masuk ke dalam kategori parah, maka tindakan pembedahan menjadi sangat diperlukan.

2. Cedera Ligamen Lainnya (PCL, LCL, MCL)

Selain cedera ACL, ada beberapa jenis cedera olahraga pada lutut dan pergelangan kaki lainnya yang juga kerap kali terjadi, yaitu PCL (Posterior Cruciate Ligament), LCL (Lateral Collateral Ligament) dan  MCL (Medial Collateral Ligament).

Gejala dari cedera ligamen lutut ini biasanya ditandai dengan bunyi retakan atau pergeseran saat cedera, sulit berjalan, terdapat pengangkatan, , nyeri dan warna biru lebam di sekitar nadi.

Cedera PCL (Posterior Cruciate Ligament)

PCL merupakan ligamen yang  terletak di bagian belakang lutut dan menghubungkan antara tulang paha dengan tulang kering. Meski berada di tengah lutut, tapi ligamen ini mengendalikan gerakan mundur tulang kering. 

Ligamen ini cukup kuat karena masih dapat meregang atau robek karena benturan keras. Leh karena itu, PCL yang sering kali disebabkan oleh pukulan langsung ke bagian depan lutut saat ditekuk,  biasanya sembuh dapat  dengan sendirinya.

Cedera LCL (Lateral Collateral Ligament)

Ligamen LCL terletak di sepanjang sisi luar lutut dan menjadi penghubung antara tulang paha dan tulang betis. Tujuannya untuk membatasi dan menstabilkan gerakan menyamping dari sendi lutut.

Cedera LCL biasanya  terjadi bersamaan dengan cedera lain di lutut akibat terkilir atau perubahan arah seperti memutar yang tiba-tiba selama olahraga.

Cedera MCL (Medial Collateral Ligament)

Terakhir, nyeri akibat ligamen robek yang terjadi akibat olahraga juga bisa diakibatkan oleh MCL. MCL sendiri merupakan bagian ligamen yang terletak di sisi dalam lutut untuk menstabilkan bagian luar. 

Ligamen ini mencegah lutut tertekuk ke luar sehingga sangat jarang untuk mengalami cedera dan tidak sampai membutuhkan operasi jika mengalaminya.

3. Hamstring Strain (Otot Paha Belakang Tegang)

Otot Hamstring atau otot di bagian paha belakang, merupakan salah satu jenis sering terkena cedera saat olahraga lari atau melompat. 

Otot ini akan bekerjasama dengan quadriceps yang berada pada bagian depan sehingga memungkinkan gerakan menekuk lutut (fleksi) dan juga ekstensi pinggul (gerakan paha menjauhi dada) seperti berjalan kaki maupun aktivitas sehari-hari.

Umumnya, Hamstring Strain terjadi karena serat otot terlalu diregangkan sehingga dapat menyebabkan robekan. Hal ini mengakibatkan nyeri pada bagian paha belakang dan bengkak sehingga sulit berjalan.

4. Meniscal Tears (Robekan pada Meniskus)

Meniskus berfungsi sebagai bantalan antara tulang paha dan tulang kering  yang membantu meredam guncangan yang terjadi saat berlari ataupun berolahraga. Bagian tersebut membantu meredam sendi dan menjaganya tetap stabil.

Sayangnya, Meniskus dapat robek pada gerakan intens berulang selama berolahraga khususnya yang  mengharuskan lompatan sekaligus hentakan besar, seperti bola voli dan sepak bola. 

Cedera ini juga kerap kali terjadi ketika seseorang tiba-tiba mengubah arah saat berlari. Tidak heran jika Meniscal Tears disebut sebagai salah satu penyebab cedera pada pemain sepak bola.

5. Tendon Tears (Robekan pada Tendon)

Tendon di lutut atau (Tendon Patella) merupakan  jaringan lunak yang menempelkan otot ke tulang. Pada lutut, tendon merupakan perpanjangan dari kelompok otot quadriceps atau paha depan dan menghubungkan tempurung lutut (patela) ke tulang kering (tibia).

Cedera ini dapat terjadi pada siapa saja, namun, paling umum terjadi pada individu paruh baya yang melakukan olahraga melompat. Bisa juga karena seseorang jatuh atau mendarat dengan canggung setelah melompat sehingga tenon mengalami robekan akibat tekanan tersebut.

Robekan tendon total dianggap sebagai cedera yang melumpuhkan dan memerlukan operasi untuk menanganinya. Namun, sebagian besar penderita tendon robek ini hanya membutuhkan istirahat dan terapi fisik untuk membantu mempercepat penyembuhan.

Cara Mencegah Cedera Olahraga

Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya cedera olahraga yang paling mungkin Anda lakukan:

  • Melakukan pemanasan agar otot menjadi lebih hangat dan melancarkan sirkulasi darah sehingga badan siap digunakan untuk berolahraga intens.
  • Melakukan pendinginan setelah olahraga untuk relaksasi otot.
  • Tidak memaksakan gerakan olahraga yang masih diluar batas kemampuan.
  • Belajar teknik olahraga yang tepat sebelum memulainya agar terhindar dari cedera.
  • Istirahat yang cukup.
  • Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Cara Menangani Cedera Olahraga

Pada beberapa kasus, tidak semua cedera olahraga pada lutut langsung membutuhkan tindakan pembedahan. Sebab semua kembali lagi pada tingkat keparahan dan jenis cederanya. Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan untuk menangani cedera olahraga, diantaranya adalah:

1. Protokol RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation)

RICE merupakan metode pertolongan pertama yang dilakukan saat seseorang mengalami cedera dan sebelum diperiksa lebih lanjut oleh dokter ortopedi.

Tujuan dari RICE adalah mengurangi pembengkakan, meredakan nyeri, mempercepat proses penyembuhan sekaligus mencegah terjadinya efek cedera yang lebih parah.  Berikut adalah tahapan dari protokol RICE yang harus dilakukan, yaitu:

  • Rest: Mengistirahatkan bagian yang cedera terlebih dahulu untuk mengurangi inflamasi yang terjadi.
  • Ice: Mengompres bengkak dan cedera sementara menggunakan es batu yang telah dilapisi dengan kain. Tujuannya agar rasa nyeri dan bengkak bisa berkurang.
  • Compression: Jika terjadi luka, maka segera bungkus luka sementara dengan perban yang elastis untuk menahan luka atau mengurangi pembengkakan lebih lanjut.
  • Elevation: Mengangkat bagian tubuh yang cedera lebih tinggi daripada jantung. Tujuannya agar mengurangi rasa sakit sekaligus memudahkan aliran darah balik ke bagian jantung.

2. Obat-obatan untuk cedera olahraga

Beberapa kasus cedera olahraga umumnya hanya membutuhkan bantuan obat anti nyeri. Dokter meresepkan obat-obatan tersebut untuk membantu meredakan sakit sembari menjalani proses pemulihan.

3. Fisioterapi untuk cedera olahraga

Saat cedera, umumnya otot akan menjadi lebih lemah dan kaku sehingga harus dilatih serta dikuatkan kembali melalui fisioterapi. 

Metode ini dianjurkan oleh para dokter untuk membantu meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas sekaligus menguatkan otot-otot disekitarnya agar tidak terasa nyeri lagi.

Biasanya Anda kana diminta untuk melakukan beberapa gerakan khusus untuk mengembalikan lagi fungsi ototnya.

4. Suntikan

Dalam beberapa kasus, dokter juga dapat menyarankan untuk menyuntikkan obat atau zat lain langsung ke sendi Anda, seperti

  • Kortikosteroid: Suntikan obat kortikosteroid ke sendi lutut dapat membantu mengurangi gejala radang sendi dan meredakan nyeri akut.
  • Hyaluronic Acid:  Cairan kental yang mirip dengan pelumas sendi untuk meningkatkan mobilitas dan meredakan nyeri. 

5. Operasi Pembedahan

Jika Anda mengalami cedera parah, biasanya pembedahan adalah cara terakhir yang bisa dilakukan. Beberapa jenis operasi yang umumnya dilakukan pada pasien nyeri olahraga adalah:

  • Arthroscopy yaitu teknik non invasif untuk memeriksa dan memperbaiki kerusakan sendi menggunakan kamera serat optik dan alat panjang dan sempit yang dimasukkan melalui beberapa sayatan kecil di sekitar lutut.
  • Partial knee replacement yaitu mengganti bagian lutut yang paling rusak dengan bagian yang terbuat dari logam dan plastik. Jadi, pemulihan bisa lebih cepat daripada operasi untuk mengganti keseluruhan lutut.
  • Total knee replacement yaitu operasi lutut total dengan memotong tulang dan tulang rawan yang rusak dari tulang paha, tulang kering, dan tempurung lutut. Kemudian,  menggantinya dengan sendi buatan yang terbuat dari logam paduan, plastik bermutu tinggi, dan polimer.

Lakukan Perawatan Cedera Olahraga hanya di Klinik Patella

Supaya penanganan cedera olahraga Anda tepat, maka dibutuhkan konsultasi dan diagnosa terlebih dahulu dari dokter ortopedi yang berpengalaman. Kebutuhan tersebut bisa Anda dapatkan seluruhnya di Klinik Patella.

Patella adalah klinik kesehatan yang fokus pada masalah lutut dan kaki. Kami mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu kedokteran, termasuk kedokteran fisik, rehabilitasi, dan anestesi, untuk memberikan penanganan terbaik bagi pasien.

Oleh karena itu, jika Anda mengalami cedera olahraga, maka disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter ahli di Klinik Patella.

Dokter kami akan melakukan pemeriksaan dan menentukan perawatan yang tepat untuk mengatasi keluhan cedera Anda. Silahkan membuat janji konsultasi dengan dokter melalui nomor Whatsapp di 0811-8124-2022.

Anda juga dapat mengunjungi Klinik Patella yang beralamat di Jalan Hj. Tutty Alawiyah No. 34B, Kalibata, Pancoran – Jakarta Selatan.

Artikel Lainnya

radang sendi

Cegah Radang Sendi Sebelum Terlambat!

Pantangan Olahraga pada Nyeri Lutut

Penyebab Sendi Berbunyi ‘Krek’

loose body removal

Apa Itu Loose Body Removal Pada Lutut?

rontgen osteoarthritis

Rontgen untuk Mendiagnosis Osteoarthritis