Arief Fadillah, suami dari penyanyi Gina Youbi, datang ke Klinik Patella dengan keluhan nyeri lutut kronis yang telah mengganggunya selama lebih dari dua tahun.
Sebagai pria yang aktif dalam berbagai kegiatan, keluhan nyeri lutut ini sangat menghambat aktivitas sehari-harinya, terutama saat naik turun tangga atau mengangkat beban berat.
“Sakit itu sih sebenarnya udah hampir 2 tahun ya, hampir 2 tahun lebih ya yang mulai berasanya gitu. Sebenarnya kalau sebelum-sebelumnya memang udah ngerasa nyeri, cuman makin ke sini itu makin parah, makin enggak kuat,” ungkap Tuan Arief dengan jujur mengenai kondisi yang dialaminya.
Kondisi nyeri kronis yang semakin memburuk ini membuatnya dan istrinya, Gina Youbi, mencari solusi pengobatan yang lebih efektif dan modern. Akhirnya, mereka memutuskan untuk menjalani tindakan radiofrekuensi ablasi di Klinik Patella.
Daftar Isi
- Kisah Kesembuhan Tuan Arief di Klinik Patella
- Persiapan dan Konsultasi Awal
- Proses Radiofrekuensi Ablasi yang Presisi
- Hasil Mengejutkan Pasca Tindakan
- Rekomendasi dari Pasien yang Puas
- Testimoni Kepuasan Pasien
- Apa Itu Radiofrekuensi Ablasi?
- Tahapan Proses Radiofrekuensi Ablasi
- Persiapan Pra-Tindakan
- Panduan Teknologi Pencitraan
- Proses Ablasi dan Monitoring
- Kelebihan Radiofrekuensi Ablasi Dibandingkan Tindakan Lain
- 1. Keamanan dan Risiko Minimal
- 2. Efisiensi Waktu dan Pemulihan
- 3. Mengurangi Ketergantungan Konsumsi Obat
- Klinik Patella: Pusat Pengobatan Nyeri Lutut dengan Radiofrekuensi Ablasi
Kisah Kesembuhan Tuan Arief di Klinik Patella
Keputusan Tuan Arief dan Gina Youbi memilih Klinik Patella dimulai dari pencarian informasi melalui media sosial.
“Tiba-tiba di sosmed muncullah di berandaku ada Klinik Patella. Langsung aja aku DM. Kebetulan ada teman-teman aku juga di sini nih. Jadi oh ya udah pas banget nih kayaknya udah rekomen banget nih Klinik Patella,” cerita Gina Youbi mengenai awal mula mereka mengenal klinik ini.
Persiapan dan Konsultasi Awal
Sebelum menjalani tindakan, dr. Rifalisanto, Sp.KFR, FIPM (USG) sempat memutuskan untuk menunda tindakan RFA untuk Tuan Arief karena kondisi tekanan darah pasien yang tinggi.
Dokter dan tim medis Klinik Patella dengan cermat memastikan kondisi pasien stabil sebelum melakukan prosedur, menunjukkan komitmen mereka terhadap keselamatan pasien.
Selama masa persiapan, Tuan Arief juga aktif mencari informasi mengenai prosedur radiofrekuensi ablasi melalui berbagai sumber, termasuk YouTube.
Pendekatan ini berbeda dengan pengalaman pengobatan sebelumnya yang hanya mengandalkan obat-obatan oral.
Proses Radiofrekuensi Ablasi yang Presisi
Tindakan radiofrekuensi ablasi dilakukan dengan teknologi canggih dan presisi tinggi oleh tim medis berpengalaman di Klinik Patella.
Prosedur ini berlangsung dengan aman dan nyaman, didukung oleh peralatan medis modern dan panduan teknologi pencitraan real-time.
Seluruh proses dilakukan dengan anestesi lokal untuk memastikan kenyamanan pasien, sementara tim medis menggunakan jarum khusus yang dipandu teknologi fluoroskopi untuk mencapai target saraf penyebab nyeri dengan akurasi maksimal.
Hasil Mengejutkan Pasca Tindakan
Hasil yang dialami Tuan Arief sangat memuaskan dan bahkan melampaui ekspektasinya. “Yang saya surprising sih adalah ya itu. Biasanya nih lutut kalau saya gini, ini bunyi nih. Iya, tadi begitu baru selesai suntik 5 menit. Jadi sih sekarang hilang. Tadi makanya saya coba jalan. Yang pasti itu sih surprising aja gitu,” jelasnya dengan ekspresi penuh kepuasan.
Kecepatan hasil yang dirasakan Tuan Arief menunjukkan efektivitas tinggi dari prosedur radiofrekuensi ablasi yang diterapkan di Klinik Patella. Hanya dalam hitungan menit setelah tindakan, pasien sudah dapat merasakan perbedaan signifikan dalam kualitas hidup mereka.
Rekomendasi dari Pasien yang Puas
Pengalaman positif yang dialami Tuan Arief dan Gina Youbi membuat mereka dengan yakin merekomendasikan Klinik Patella kepada masyarakat luas.
Gina Youbi menyampaikan pesannya dengan antusias: “Untuk teman-teman di luar sana yang merasakan sakit sendi, lutut ya kan, seperti contohnya suami saya… langsung aja enggak usah ragu, enggak usah takut, langsung aja datang ke Klinik Patella.”
Mereka menekankan kualitas pelayanan yang diterima selama menjalani pengobatan. “Pokoknya bagus banget pelayanannya, dokternya juga, stafnya ramah-ramah. Pokoknya cus langsung ke Patella Klinik,” tambah Gina dengan penuh keyakinan.
Testimoni Kepuasan Pasien
“Yang saya surprise adalah setelah suntik 5 menit, bunyi di lutut hilang. Sekarang saya bisa jalan normal tanpa keluhan.”
— Arief Fadillah, Suami Penyanyi Gina Youbi
Apa Itu Radiofrekuensi Ablasi?
Radiofrekuensi Ablasi (RFA) merupakan terobosan revolusioner dalam dunia kedokteran sebagai prosedur minimal invasif yang menggunakan energi gelombang radio terkontrol untuk mengatasi nyeri kronis secara efektif.
Teknologi canggih ini bekerja dengan prinsip pemanasan presisi tinggi untuk menonaktifkan saraf-saraf yang menjadi sumber transmisi sinyal nyeri ke otak, khususnya pada area sendi seperti lutut, pinggul, dan tulang belakang.
Keunggulan fundamental RFA terletak pada kemampuannya memutus jalur komunikasi nyeri antara saraf perifer dan sistem saraf pusat tanpa memerlukan pembedahan invasif.
Prosedur ini menggunakan elektroda khusus yang dipandu teknologi pencitraan real-time untuk mencapai target saraf dengan akurasi milimeter.
Dalam konteks pengobatan osteoarthritis dan kondisi degeneratif sendi, RFA menawarkan solusi jangka panjang dengan tingkat keberhasilan tinggi.
Prosedur ini telah terbukti secara klinis mampu memberikan kebebasan dari nyeri selama 6-12 bulan, bahkan dapat diulang jika diperlukan tanpa risiko signifikan.
RFA menjadi pilihan ideal bagi pasien yang ingin menghindari komplikasi operasi besar namun tetap mendapatkan hasil terapi optimal dengan efek samping minimal.
Tahapan Proses Radiofrekuensi Ablasi
Prosedur radiofrekuensi ablasi di Klinik Patella dilakukan melalui serangkaian tahapan sistematis yang dirancang untuk memastikan keamanan, kenyamanan, dan efektivitas maksimal bagi setiap pasien.
Persiapan Pra-Tindakan
Tahap awal dimulai dengan evaluasi medis komprehensif, termasuk pemeriksaan kondisi umum pasien dan stabilisasi parameter vital seperti tekanan darah.
Pasien ditempatkan dalam posisi yang nyaman di meja tindakan khusus dengan tetap dalam keadaan sadar untuk dapat merespons instruksi dokter selama prosedur.
Area lutut yang akan ditangani dibersihkan secara menyeluruh menggunakan antiseptik medis untuk mencegah risiko infeksi.
Tim medis kemudian memberikan anestesi lokal pada area target untuk memastikan pasien tidak merasakan ketidaknyamanan selama tindakan berlangsung.
Panduan Teknologi Pencitraan
Jarum tipis khusus dimasukkan secara perlahan ke area yang telah ditentukan, dipandu oleh teknologi fluoroskopi (sinar-X real-time) untuk memastikan ketepatan posisi dengan akurasi tinggi.
Penggunaan teknologi pencitraan ini memungkinkan dokter untuk memvisualisasikan struktur anatomi secara detail dan menghindari jaringan sehat di sekitarnya.
Dokter melakukan tes konfirmasi menggunakan mikroelektroda untuk memverifikasi bahwa posisi jarum sudah tepat pada target saraf. Pasien mungkin merasakan sensasi kesemutan ringan yang mengkonfirmasi bahwa elektroda telah mencapai saraf target dengan presisi.
Proses Ablasi dan Monitoring
Setelah posisi optimal dikonfirmasi, arus radiofrekuensi terkontrol dialirkan melalui elektroda untuk memanaskan jaringan saraf pada suhu spesifik yang diperlukan untuk ablasi. Proses ini berlangsung dalam waktu singkat dengan monitoring ketat terhadap respons pasien.
Seluruh prosedur umumnya selesai dalam waktu 30-60 menit, dan pasien dapat pulang di hari yang sama tanpa memerlukan rawat inap. Tim medis memberikan instruksi pasca-tindakan yang jelas untuk memastikan pemulihan optimal.
Kelebihan Radiofrekuensi Ablasi Dibandingkan Tindakan Lain
Radiofrekuensi ablasi menawarkan sejumlah keunggulan signifikan yang membuatnya menjadi pilihan utama dalam penanganan nyeri lutut kronis dibandingkan dengan metode pengobatan konvensional lainnya.
1. Keamanan dan Risiko Minimal
Sebagai prosedur non-bedah, RFA mengeliminasi risiko-risiko yang terkait dengan pembedahan terbuka seperti infeksi luka operasi, perdarahan berlebihan, atau komplikasi anestesi umum.
Tingkat keamanan yang tinggi ini menjadikan RFA suitable bahkan untuk pasien dengan kondisi komorbid tertentu yang mungkin tidak dapat menjalani operasi konvensional.
Prosedur minimal invasif ini hanya memerlukan akses melalui jarum tipis, sehingga trauma jaringan sangat minimal dan tidak meninggalkan bekas luka yang signifikan. Penggunaan anestesi lokal juga mengurangi risiko komplikasi sistemik yang mungkin terjadi dengan anestesi umum.
2. Efisiensi Waktu dan Pemulihan
Salah satu keunggulan paling menonjol dari RFA adalah waktu pemulihan yang sangat singkat. Pasien dapat kembali beraktivitas normal dalam hitungan jam hingga hari, berbeda dengan operasi konvensional yang memerlukan periode rehabilitasi berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.
Efektivitas hasil yang dapat dirasakan dengan cepat, seperti yang dialami Tuan Arief dalam hitungan menit, memberikan kepuasan langsung bagi pasien dan memungkinkan mereka untuk segera kembali menjalankan aktivitas sehari-hari tanpa hambatan signifikan.
3. Mengurangi Ketergantungan Konsumsi Obat
RFA membantu secara drastis mengurangi kebutuhan konsumsi obat penghilang nyeri jangka panjang, yang seringkali menimbulkan efek samping seperti gangguan pencernaan, kerusakan ginjal, atau ketergantungan.
Pendekatan ini memberikan solusi yang lebih alami dan sustainable untuk manajemen nyeri kronis. Dengan mengatasi sumber nyeri pada level neurologi, RFA menawarkan kebebasan dari siklus ketergantungan obat-obatan yang seringkali menjadi masalah tambahan bagi pasien nyeri kronis.
Klinik Patella: Pusat Pengobatan Nyeri Lutut dengan Radiofrekuensi Ablasi
Kisah kesembuhan Tuan Arief Fadillah merupakan representasi dari komitmen Klinik Patella dalam memberikan pelayanan kesehatan berkualitas tinggi dengan teknologi terdepan.
Kombinasi keahlian medis, fasilitas modern, dan pendekatan personal menjadikan Klinik Patella sebagai pusat rujukan utama untuk penanganan nyeri lutut dan sendi.
Setiap pasien mendapatkan evaluasi komprehensif dan rencana terapi yang disesuaikan dengan kondisi spesifik mereka. Tim multidisiplin yang terdiri dari dokter spesialis ortopedi, ahli nyeri, dan tenaga medis berpengalaman bekerja sama untuk memastikan setiap pasien mendapatkan outcome terbaik.
Dedikasi Klinik Patella terhadap inovasi medis dan keselamatan pasien tercermin dalam penggunaan teknologi mutakhir, protokol keamanan ketat, dan program follow-up yang komprehensif untuk memastikan kesuksesan jangka panjang setiap terapi yang diberikan.
Testimoni ini berdasarkan pengalaman nyata pasien yang telah menjalani tindakan radiofrekuensi ablasi di Klinik Patella, didukung dengan penjelasan medis komprehensif dari sumber terpercaya dan tim medis berpengalaman.