cedera sprain dan strain

Cedera Berolahraga Sprain dan Strain, Kenali Perbedaannya

Cedera sprain (keseleo) dan strain (salah urat) biasanya terjadi saat berolahraga akibat kurangnya pemanasan yang baik atau latihan fisik yang berlebihan. Sprain atau strain merupakan kerusakan  yang terjadi pada jaringan lunak di tubuh. Bagian tubuh yang sering mengalami sprain yaitu pergelangan tangan, kaki,  dan lutut. Sedangkan, strain seringnya terjadi pada otot hamstring (paha) dan lumbar (punggung bawah).

Perbedaan Sprain dan Strain

Sprain atau keseleo/ terkilir adalah cedera yang terjadi pada sendi akibat robeknya ligamen dan kapsul sendi. Ligamen itu sendiri merupakan struktur berupa pita tebal yang kuat namun elastis berbentuk serabut sebagai penghubung antar tulang. Biasanya, keseleo terjadi akibat terjatuh, terpelintir, atau melakukan gerakan menggunakan sendi yang berlebihan. 

Berbeda dengan sprain, strain yang sering dikenal dengan salah urat adalah cedera yang terjadi pada otot atau tendon. Kondisi ini bisa terjadi karena berlari, melompat, terjatuh, atau melakukan gerakan berulang dan mendadak. 

Gejala yang Tidak Boleh Disepelekan

Pada umumnya, gejala yang muncul hampir mirip sehingga terkadang Anda mungkin sulit untuk membedakannya. Berikut gejala-gejala yang sering muncul:

  • Rasa nyeri pada sendi dan jaringan di sekitarnya
  • Timbul pembengkakan
  • Gerakan sendi menjadi terbatas dan terasa kaku
  • Strain dapat membuat otot tegang
  • Sprain hanya menimbulkan memar di sekitar sendi

Penanganan Pertama Cedera

Sebagai langkah penanganan pertama saat terjadi cedera adalah melakukan metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation). Hentikan aktivitas dan istirahatkan bagian tubuh yang cedera dari aktivitas berlebihan. Selanjutnya kompres dengan bantalan dingin area yang cedera selama 15 menit dan ulangi setiap dua jam. Anda bisa menggunakan kain tipis atau handuk halus untuk membalut es, jangan menempelkan es tersebut langsung ke kulit. 

Baca Juga  Hindari Duduk Menyilangkan Kaki, Begini Cara Duduk Yang Tepat

Langkah selanjutnya, kompresi atau bebat area yang terkena dengan perban dan angkat bagian tubuh tersebut lebih tinggi dari posisi jantung, misalnya menggunakan bantal. 

Hal yang Perlu Diwaspadai

Perhatikan hal-hal ini untuk mencegah risiko komplikasi dan mencegah memburuknya kondisi, antara lain: 

  • Nyeri atau bengkak yang tidak juga membaik dengan perawatan rumahan
  • Muncul rasa sakit yang semakin intens dan menetap
  • Demam atau menggigil
  • Timbul sensasi kebas dan nyeri tajam seperti tertusuk pada area yang terkena
  • Terlihat perubahan pada bentuk sendi
  • Kesulitan berdiri dan berjalan karena otot dan sendi terasa kaku dan tegang

Apabila mengalami kondisi tersebut, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dr. Rifalisanto, Sp.KFR, dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medik di Klinik Patella. Dokter akan membantu mendiagnosis penyakit Anda dengan akurat melalui sejumlah pemeriksaan, baik fisik maupun radiologis. Pengobatan yang diberikan pun akan berdasarkan kebutuhan dan kondisi pasien terkait.  

Kami menggunakan metode pengobatan berteknologi tinggi tanpa operasi yang akan membantu kesembuhan secara optimal. Anda tak perlu khawatir, nyeri sendi dan lutut dapat teratasi dengan cepat dan tepat di Patella. 

Klinik Patella berlokasi di Mampang dan SMC Jakarta, Gedung Amanyaak Pluit. Silakan datang dan lihat jadwal dokter kami dengan klik di sini

Yuk, bebaskan diri Anda dari rasa nyeri dan kembalilah beraktivitas seperti biasa dengan nyaman!

Baca juga: Pergelangan Kaki Terkilir atau Ankle Sprain, Obati dengan Cara Ini

Artikel ini telah ditinjau oleh: dr. Rifalisanto, Sp.KFR (Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik di Klinik Patella)

lamina klinik

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No.34B, RT.7/RW.5, Kalibata, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12740

lamina klinik

Informasi dan Pendaftaran

021-2237-9999

lamina klinik

Book Online

Appointment Now