Bagi yang rutin berolahraga, pasti ingat dulu pernah mengalami lutut nyeri saat ditekuk dan diluruskan saat baru mulai mencoba salah satu resep gaya hidup sehat ini. Biasanya karena masih amatir, baru pertama kali mencoba, masih bersemangat untuk melakukan olahraga dengan intensitas tinggi.
Daftar Isi
- Olahraga Berlebih Picu Nyeri Lutut Saat Ditekuk
- Tidak melakukan pemanasan dan pendinginan, sebelum dan sesudah berolahraga
- Melakukan olahraga secara berlebihan baik intensitas atau frekuensinya
- Kurang beristirahat
- Mengabaikan Pola Makan Sehat
- Fisioterapi untuk Jaringan yang Cedera Saat Berolahraga
- FAQ: Pertanyaan Seputar Nyeri Lutut Saat Olahraga
Olahraga Berlebih Picu Nyeri Lutut Saat Ditekuk
Rutinlah berolahraga menjadi salah satu jargon yang ramai saat ini. Kesibukan sosial, finansial, dan tingginya mobilitas aktivitas masyarakat menjadikan tubuh sehat sebagai kunci utama untuk menyelesaikan hari. Sayangnya dalam beberapa kasus, aktivitas sehat ini justru menjadi penyebab munculnya berbagai komplikasi kesehatan, salah satunya nyeri lutut saat ditekuk dan diluruskan.
Ada beberapa hal yang bisa menjadikan olahraga sebagai pedang bermata dua bagi yang melakukannya.
Tidak melakukan pemanasan dan pendinginan, sebelum dan sesudah berolahraga
Pemanasan sebelum berolahrga sangat penting. Pemanasan bertujuan untuk menyiapkan otot dan syaraf agar tidak terkejut bila terjadi gerakan intens.
Pendinginan berfungsi untuk melemaskan kembali otot dan syaraf yang tegang karena aktivitas berat. Sayangnya, penerapan pendinginan kurang di pelajaran olahraga semasa sekolah. Banyak orang yang tidak memahami dan melewati tahap ini.
Kram, cedera saraf dan otot, bahkan saraf terjepit dapat terjadi apabila Anda mengabaikan dan tidak mengacuhkan pentingnya pemanasan dan pendinginan.
Melakukan olahraga secara berlebihan baik intensitas atau frekuensinya
Bagi pemula bahkan profesional, biasanya sudah memiliki target masing-masing. Bersepeda selama 60 menit. Berlari sejauh 10 km. Berenang 50 m. Mengangkat beban hingga 50kg. Melakukan push-up sebanyak 100 kali. Bertahan dalam posisi plank selama 5 menit. Memiliki target membantu seseorang untuk terus termotivasi, namun yang perlu Andaa ingat, mulai target Anda dari bawah. Secara perlahan meningkat. Biarkan tubuh terbiasa sehingga tidak terjadi cedera karena tubuh terkejut dan belum siap.
Kurang beristirahat
Banyak pemula yang salah paham bahwa otot akan terbentuk dengan cara menggunakannya secara terus-menerus. Faktanya, otot akan terbentuk saat tubuh sedang beristirahat. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk selalu beristirahat secara cukup. Hal ini akan memberikan waktu kepada tubuh untuk memulihkan dan menguatkan jaringan-jaringan otot secara alami.
Mengabaikan Pola Makan Sehat
Pola hidup sehat akan maksimal dengan dukungan olahraga yang rutin dan tentu saja asupan gizi seimbang. Pola makan yang sehat tidak membatasi Anda untuk hanya memakan sayuran atau buah-buahan saja. Gizi seimbang bisa Anda temukan di berbagai macam makanan segar.
Baca juga: Nyeri Pada Lutut Seperti Terbakar, Ternyata Ini Dia Penyebabnya
Fisioterapi untuk Jaringan yang Cedera Saat Berolahraga
Fisioterapi merupakan serangkaian latihan gerakan tertentu untuk mengobati dan memperbaiki jaringan otot yang cedera saat berolahraga atau penyebab lainnya. Terapi ini bisa menjadi pilihan pengobatan bagi Anda yang tak ingin menjalani operasi atau telah menjalani operasi. Namun, perlu Anda ingat, fisioterapi memerlukan beberapa kali peretemuan untuk mengembalikan jaringan otot seperti semula.
Konsultasikan keadaan tubuh Anda dengan dokter dan petugas terbaik di Klinik Lamina Pain and Spine Center dan dapatkan solusi perawatan yang tepat.
Baca juga: Benarkah Obat Antidepresan Bisa Bantu Ringankan Nyeri Saraf Terjepit?
FAQ: Pertanyaan Seputar Nyeri Lutut Saat Olahraga
Ketika lutut ditekuk dan diluruskan, terkadang timbul rasa sakit akibat gesekan yang terjadi di dalam sendi lutut. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti peradangan sendi, cedera akibat olahraga, atau kondisi medis tertentu. Meskipun nyeri ini tidak selalu dapat disembuhkan sepenuhnya, ada berbagai cara untuk mengelolanya agar tidak semakin parah, seperti terapi fisik dan perubahan pola aktivitas.
Nyeri lutut saat berolahraga dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya pemanasan sebelum latihan, gerakan yang berlebihan, perubahan posisi secara tiba-tiba, atau cedera seperti terkilir. Untuk mengatasi nyeri ini, Anda dapat menerapkan metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) dan membatasi aktivitas berat hingga kondisi lutut membaik.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko nyeri lutut meliputi kelebihan berat badan, kurangnya fleksibilitas atau kekuatan otot, serta jenis olahraga atau pekerjaan yang memberikan tekanan berlebih pada lutut. Selain itu, faktor usia dan riwayat cedera juga bisa menjadi penyebab meningkatnya risiko nyeri pada lutut.
Untuk mengurangi risiko nyeri lutut, penting untuk melakukan pemanasan sebelum olahraga dan pendinginan setelahnya, menggunakan teknik latihan yang benar, serta secara bertahap meningkatkan intensitas olahraga. Selain itu, menjaga berat badan ideal dan memperkuat otot-otot di sekitar lutut dapat membantu mencegah cedera.