Artikel Terkait

radang sendi lutut - PATELLA
radang sendi lutut - PATELLA

Pentingnya Memahami 7 Gejala Radang Sendi Lutut

obat radang sendi di apotik
obat radang sendi di apotik

Obat Radang Sendi di Apotik: Solusi untuk Mengatasi Nyeri dan Inflamasi

radang sendi - PATELLA
radang sendi - PATELLA

Radang Sendi: Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya

radang sendi lutut apakah bisa sembuh
radang sendi lutut apakah bisa sembuh

Radang Sendi Lutut: Apakah Bisa Sembuh?

makanan untuk radang sendi - PATELLA
makanan untuk radang sendi - PATELLA

9 Makanan untuk Radang Sendi: Solusi Meredakan Nyeri

vitamin untuk radang sendi
vitamin untuk radang sendi

Vitamin untuk Radang Sendi: Ini Manfaatnya!

biaya suntik steroid untuk radang sendi - PATELLA
biaya suntik steroid untuk radang sendi - PATELLA

Mahalkah Biaya Suntik Steroid untuk Radang Sendi?

infused water untuk nyeri lutut
infused water untuk nyeri lutut

Mengenal Manfaat dan Bahan Infused Water untuk Nyeri Lutut

apakah radang sendi berbahaya - PATELLA
apakah radang sendi berbahaya - PATELLA

Apakah Radang Sendi Berbahaya? Cek Informasinya di Sini

pantangan radang sendi
pantangan radang sendi

​​Pantangan Radang Sendi: Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari

nyeri lutut setelah olahraga
nyeri lutut setelah olahraga

Nyeri Lutut Setelah Olahraga: Penyebab dan Cara Mengatasinya!

vitamin osteoarthritis
vitamin osteoarthritis

Vitamin Osteoarthritis: Apa Saja Peran dan Manfaatnya?

Cari Artikel Lainnya

9 Makanan untuk Radang Sendi: Solusi Meredakan Nyeri

February 1, 2025

makanan untuk radang sendi - PATELLA

Pola makan sehat memainkan peran penting dalam mengurangi peradangan, memperbaiki kesehatan sendi, dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Mengonsumsi makanan untuk radang sendi dapat bantu mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan sendi.

Radang sendi, atau arthritis, adalah kondisi yang menyebabkan peradangan pada sendi yang umumnya disertai juga dengan nyeri, pembengkakan, dan keterbatasan gerak. 

Meski tidak selalu dapat disembuhkan sepenuhnya, gejala radang sendi dapat dikelola dengan pendekatan yang tepat, termasuk melalui nutrisi. 

Namun, jika Anda memiliki keluhan radang sendi untuk waktu yang lama hingga mengganggu aktivitas, segeralah berkonsultasi ke Klinik Patella dengan menghubungi admin di nomor WhatsApp 0811-8124-2022.

Mari kita cari tahu apa saja jenis makanan untuk radang sendi yang direkomendasikan berikut ini.

1. Ikan Berlemak dengan Omega-3 adalah makanan untuk radang sendi

Ikan berlemak seperti salmon, tuna, mackerel, dan sarden merupakan makanan yang kaya akan asam lemak omega-3, yaitu EPA (eicosapentaenoic acid) dan DHA (docosahexaenoic acid).

Kandungan ini memiliki sifat anti-inflamasi yang berperan penting dalam membantu penderita radang sendi.

Salmon

Selain menjadi sumber utama omega-3, salmon juga mengandung vitamin D yang penting untuk menjaga kekuatan tulang dan sendi. Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium dengan lebih efisien, mengurangi risiko keropos tulang yang sering dikaitkan dengan radang sendi.

Omega-3 dalam salmon membantu menekan produksi sitokin dan enzim penyebab peradangan dalam tubuh.

Tuna

Selain omega-3, tuna mengandung selenium, mineral penting yang mendukung fungsi enzim antioksidan seperti glutathione peroxidase. Antioksidan ini membantu melindungi jaringan sendi dari kerusakan akibat radikal bebas yang dapat memperburuk peradangan.

Kombinasi selenium dan omega-3 dalam tuna bekerja sinergis untuk mengurangi kekakuan sendi, terutama pada penderita arthritis.

Mackerel

Mackerel adalah salah satu ikan yang mengandung Coenzyme Q10 (CoQ10), senyawa penting yang mendukung produksi energi di tingkat sel.

Ini membantu memperbaiki jaringan sendi yang rusak akibat peradangan. CoQ10 juga bekerja sebagai antioksidan untuk melindungi membran sel sendi dari stres oksidatif.

Sarden

Sarden, selain omega-3, juga kaya akan kalsium dan fosfor yang penting untuk kesehatan tulang. Kalsium membantu menjaga kepadatan tulang, sementara fosfor mendukung struktur tulang rawan dan tulang sendi. Ini sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada sendi yang terpengaruh oleh radang.

Untuk mendapatkan manfaat maksimal, penderita radang sendi disarankan mengonsumsi ikan berlemak dua hingga tiga kali per minggu. Jika tidak memungkinkan, suplemen omega-3 berkualitas tinggi dapat menjadi alternatif, tentunya dengan konsultasi dokter terlebih dahulu.

2. Buah beri sebagai antioksidan juga makanan untuk radang sendi

Buah-buahan beri seperti stroberi, blueberry, blackberry, dan raspberry terkenal dengan kandungan nutrisi yang sangat baik untuk kesehatan, terutama bagi penderita radang sendi.

Kaya akan antioksidan, anthocyanin, serta senyawa bioaktif lainnya, buah beri membantu melawan peradangan dengan cara yang unik dan beragam. 

Stroberi

Stroberi mengandung kadar vitamin C yang tinggi, yaitu nutrisi penting untuk sintesis kolagen. Kolagen adalah komponen utama tulang rawan di sendi yang sering rusak pada penderita radang sendi. 

Vitamin C juga berperan sebagai antioksidan yang melindungi jaringan sendi dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, stroberi memiliki flavonoid yang membantu menekan pelepasan mediator inflamasi seperti interleukin dan prostaglandin.

Blueberry

Blueberry kaya akan antosianin, pigmen alami yang memberikan warna biru-ungu pada buah ini. Antosianin bekerja dengan cara menghambat aktivitas enzim COX-2, yang dikenal sebagai pemicu peradangan pada tubuh. 

Blueberry juga mengandung resveratrol, senyawa anti-inflamasi yang melindungi jaringan sendi dari degenerasi lebih lanjut. Efek kombinasi ini membuat blueberry sangat efektif untuk mengurangi kekakuan dan nyeri pada sendi.

Blackberry

Selain kaya antioksidan, blackberry memiliki kandungan serat pangan yang membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan.

Peradangan sistemik umumnya dipicu oleh gangguan pencernaan, dan serat dalam blackberry membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus.

Usus yang sehat berkontribusi pada pengurangan inflamasi secara keseluruhan dalam tubuh, termasuk pada sendi.

Raspberry

Raspberry mengandung senyawa unik bernama ellagitannin, yang dikenal mampu menghambat molekul pro-inflamasi. Senyawa ini juga berperan sebagai antioksidan kuat yang memperbaiki kerusakan pada sel-sel sendi akibat stres oksidatif.

Dengan mengurangi aktivitas inflamasi, raspberry mendukung proses penyembuhan alami pada sendi yang meradang. Buah beri dapat dikonsumsi secara langsung, dijadikan smoothie, atau ditambahkan ke dalam oatmeal untuk sarapan.

Sebaiknya, konsumsi setidaknya secangkir buah beri per hari untuk mendapatkan manfaat optimal dalam mengelola gejala radang sendi. Pastikan memilih buah segar atau beku tanpa tambahan gula untuk hasil terbaik.

3. Sayuran hijau pun termasuk makanan untuk radang sendi

Sayuran hijau seperti bayam, brokoli, kale, dan jenis lainnya merupakan sumber nutrisi esensial yang sangat bermanfaat bagi penderita radang sendi.

Mereka mengandung vitamin, mineral, dan senyawa bioaktif yang membantu melawan peradangan, memperkuat tulang, dan menjaga kesehatan sendi.  Lalu apa saja jenis sayuran sebagai makanan untuk radang sendi?

Bayam

Bayam adalah sumber vitamin C yang mendukung produksi kolagen, komponen utama tulang rawan yang membantu menjaga fleksibilitas sendi.

Selain itu, bayam juga mengandung lutein, sebuah antioksidan kuat yang melindungi sel-sel sendi dari kerusakan akibat radikal bebas. Kombinasi ini membantu mengurangi peradangan sekaligus menjaga integritas jaringan sendi.

Brokoli

Brokoli menonjol karena kandungan sulforaphane, senyawa bioaktif yang dapat menghambat aktivitas enzim penyebab kerusakan tulang rawan pada sendi.

Selain itu, brokoli kaya akan vitamin K, yang berperan penting dalam metabolisme tulang dan membantu mencegah pengeroposan tulang. Kandungan kalsium dalam brokoli juga berkontribusi terhadap kesehatan tulang yang lebih baik.

Kale

Kale memiliki kadar vitamin K yang sangat tinggi, yang berfungsi mendukung mineralisasi tulang dan menjaga fleksibilitas sendi.

Vitamin K juga berperan dalam mengurangi inflamasi dengan menekan aktivitas molekul inflamasi di dalam tubuh. Selain itu, kale mengandung magnesium, mineral yang membantu meredakan kram otot di sekitar sendi.

Sawi hijau

Sawi hijau atau bok choy, mengandung klorofil, pigmen hijau yang memiliki efek anti-inflamasi alami. Klorofil membantu mempercepat pemulihan jaringan yang rusak akibat radang sendi, serta mengurangi pembengkakan di area sendi.

Untuk mendapatkan manfaat maksimal, konsumsi beragam sayuran hijau dalam pola makan sehari-hari. Tambahkan sayuran hijau ke dalam salad, sup, tumisan, atau smoothie.

Usahakan memasukkan setidaknya 2-3 porsi sayuran hijau setiap hari, baik dalam keadaan segar, dikukus, atau ditumis ringan, untuk menjaga kesehatan sendi dan mengurangi peradangan.

4. Minyak Zaitun: Lemak Sehat sebagai Anti-Inflamasi untuk Sendi

Minyak zaitun, terutama jenis ekstra virgin, merupakan salah satu bahan makanan yang sangat direkomendasikan untuk penderita radang sendi. 

Selain menjadi sumber lemak sehat, minyak zaitun mengandung berbagai senyawa bioaktif yang memberikan efek anti-inflamasi dan melindungi kesehatan sendi secara keseluruhan.

  • Oleocanthal: Salah satu komponen unik dalam minyak zaitun ekstra virgin adalah oleocanthal, senyawa yang memiliki sifat anti-inflamasi mirip dengan obat nonsteroid anti-inflamasi (NSAID) seperti ibuprofen. Oleocanthal bekerja dengan cara menghambat aktivitas enzim COX-1 dan COX-2, yang bertanggung jawab atas proses peradangan. Hal ini membantu meredakan nyeri dan pembengkakan pada sendi.
  • Asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA): Minyak zaitun kaya akan asam oleat, jenis asam lemak tak jenuh tunggal yang dikenal dapat mengurangi biomarker inflamasi seperti C-reactive protein (CRP). Asam lemak ini juga membantu meningkatkan kesehatan kardiovaskular, yang penting bagi penderita radang sendi, karena inflamasi kronis kerap berdampak pada kesehatan jantung.
  • Vitamin E: Vitamin E dari minyak zaitun membantu melindungi sel-sel sendi dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas. Vitamin E juga mendukung regenerasi jaringan yang rusak akibat peradangan kronis, sehingga membantu menjaga fungsi sendi.
  • Efek pelumas pada sendi: Minyak zaitun juga berperan sebagai pelumas alami yang mendukung fungsi sendi. Konsumsi rutin minyak zaitun dapat membantu meningkatkan kelenturan dan mengurangi rasa kaku pada sendi yang meradang.

Bagaimana cara menggunakan minyak zaitun untuk menangani radang sendi?

  • Gunakan minyak zaitun ekstra virgin sebagai pengganti minyak goreng biasa untuk memasak.
  • Tambahkan minyak zaitun langsung ke salad, sayuran panggang, atau pasta untuk meningkatkan asupan harian lemak sehat.
  • Hindari memanaskan minyak zaitun pada suhu tinggi, karena dapat merusak komponen bioaktifnya.

Dengan rutin mengonsumsi minyak zaitun ekstra virgin sebagai bagian dari diet sehat, penderita radang sendi dapat merasakan manfaat signifikan dalam mengelola gejala sekaligus menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

5. Kacang-Kacangan dan Biji-Bijian: Nutrisi untuk Seluruh Persendian

Kacang-kacangan seperti almond dan walnut, serta biji-bijian seperti chia seed dan flaxseed, adalah pilihan makanan untuk radang sendi yang kaya nutrisi. 

Makanan untuk radang sendi ini mengandung senyawa anti-inflamasi yang bekerja secara sinergis untuk meredakan peradangan, meningkatkan kesehatan sendi, dan melindungi dari kerusakan lebih lanjut. 

  • Asam lemak omega-3: Walnut, chia seed, dan flaxseed adalah sumber kaya asam lemak omega-3, terutama asam alfa-linolenat (ALA). Omega-3 berfungsi untuk menghambat produksi sitokin dan enzim inflamasi yang memicu rasa nyeri dan pembengkakan pada sendi. Omega-3 dalam kacang dan biji-bijian juga mendukung kesehatan membran sinovial, yaitu lapisan pelindung di sekitar sendi, sehingga membantu menjaga kelenturan sendi.
  • Vitamin E: Almond sangat kaya akan vitamin E, antioksidan kuat yang melindungi jaringan sendi dari kerusakan akibat radikal bebas. Vitamin E juga membantu memperbaiki sel-sel yang rusak akibat peradangan kronis. Peran vitamin E dalam mencegah degradasi kartilago (tulang rawan) menjadikannya salah satu nutrisi kunci bagi penderita radang sendi.
  • Magnesium: Almond dan flaxseed mengandung magnesium, mineral penting yang berfungsi untuk mengendurkan otot di sekitar sendi dan mengurangi kekakuan. Magnesium juga mendukung pembentukan tulang yang sehat, yang sering terganggu pada penderita radang sendi.
  • Lignan: Flaxseed kaya akan lignan, senyawa yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Lignan membantu mengurangi stres oksidatif dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada sendi akibat proses inflamasi.
  • Serat: Kacang-kacangan dan biji-bijian adalah sumber serat alami yang membantu menjaga berat badan ideal, sehingga mengurangi tekanan berlebih pada sendi. Serat juga berperan dalam mengatur kadar gula darah, yang penting karena gula darah tinggi dapat memicu inflamasi.

Bagaimana cara mengonsumsi kacang dan biji-bijian untuk menangani radang sendi?

  • Tambahkan chia seed atau flaxseed ke dalam smoothie, oatmeal, atau yogurt untuk mendapatkan manfaat omega-3 dan serat.
  • Konsumsi segenggam almond atau walnut sebagai camilan sehat di antara waktu makan.
  • Gunakan minyak flaxseed sebagai tambahan pada salad atau sayuran (hindari memanaskannya).
  • Buat campuran kacang dan biji-bijian sebagai topping pada makanan favorit.

6. Jahe dan Kunyit: Rempah Anti-Inflamasi yang Ampuh untuk Radang Sendi

Jahe dan kunyit adalah rempah-rempah yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk meredakan peradangan dan nyeri.

Kandungan senyawa bioaktif di dalamnya memberikan manfaat signifikan bagi penderita radang sendi, baik sebagai pereda gejala maupun sebagai pelindung jangka panjang dari kerusakan sendi. 

  • Senyawa kurkumin pada kunyit: Kurkumin, senyawa aktif utama pada kunyit, memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat. Kurkumin bekerja dengan cara menghambat produksi sitokin dan enzim inflamasi, seperti COX-2, yang memicu rasa nyeri dan pembengkakan pada sendi. Studi menunjukkan bahwa kurkumin dapat membantu mengurangi kekakuan dan meningkatkan fungsi sendi, terutama pada penderita osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.
  • Gingerol pada jahe: Jahe mengandung senyawa bioaktif seperti gingerol dan shogaol, yang memiliki sifat anti-inflamasi dan analgesik. Gingerol bekerja dengan menghambat enzim pro-inflamasi, seperti prostaglandin dan leukotrien, yang menyebabkan rasa sakit pada sendi. Jahe juga efektif dalam mengurangi kelebihan cairan pada sendi yang menyebabkan pembengkakan.
  • Antioksidan: Jahe dan kunyit kaya akan antioksidan yang membantu melawan radikal bebas, senyawa berbahaya yang dapat merusak jaringan sendi dan memperburuk peradangan. Antioksidan ini juga membantu mencegah degenerasi tulang rawan, menjaga fleksibilitas dan fungsi sendi.
  • Efek sinergis antara jahe dan kunyit: Ketika jahe dan kunyit digunakan bersama, efek anti-inflamasi keduanya dapat saling melengkapi. Kombinasi ini sering ditemukan dalam teh herbal, suplemen, atau masakan tradisional, menawarkan cara yang lezat sekaligus bermanfaat untuk mengatasi radang sendi.

7. Biji-Bijian Utuh: Nutrisi Penurun Peradangan untuk Kesehatan Sendi

Biji-bijian utuh, seperti oatmeal, quinoa, dan beras merah, adalah sumber karbohidrat kompleks yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral. 

  • Oatmeal: Mengandung beta-glukan, sejenis serat larut yang membantu menurunkan kolesterol sekaligus mengurangi peradangan.
  • Quinoa: Sumber protein lengkap yang mengandung semua asam amino esensial, ideal untuk memperbaiki jaringan otot dan sendi.
  • Beras merah: Kaya akan antioksidan seperti asam ferulat, yang membantu melawan stres oksidatif pada sendi.

Berbeda dengan biji-bijian olahan, yang sering kehilangan sebagian besar nutrisinya, biji-bijian utuh mempertahankan lapisan luar, endosperma, dan germ yang kaya manfaat. Penderita radang sendi bisa mulai menjalani diet biji-bijian utuh dengan cara:

  • Mulailah hari dengan semangkuk oatmeal yang dipadukan dengan buah beri segar untuk manfaat ganda.
  • Gunakan quinoa sebagai pengganti nasi dalam hidangan utama, karena lebih ringan dan kaya nutrisi.
  • Ganti nasi putih dengan beras merah untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mengurangi risiko peradangan.
  • Campurkan berbagai jenis biji-bijian dalam sup atau salad untuk variasi rasa dan manfaat kesehatan.

Dari sekian banyaknya manfaat penting dari biji-bijian utuh, salah satunya adalah kemampuannya membantu mengelola peradangan, termasuk pada penderita radang sendi berkat beberapa kandungannya berikut ini.

Mengurangi protein C-Reaktif (CRP) Penanda peradangan dalam tubuh, seperti protein C-reaktif (CRP), sering ditemukan dalam kadar tinggi pada penderita radang sendi.

Serat yang tinggi dalam biji-bijian utuh membantu menurunkan kadar CRP, sehingga mengurangi tingkat peradangan secara keseluruhan.

Dengan mengelola CRP, biji-bijian utuh dapat membantu meringankan gejala seperti nyeri dan kekakuan pada sendi.
Kaya akan vitamin dan mineral yang menjaga sendi Magnesium dalam oatmeal, quinoa, dan beras merah berperan penting dalam merilekskan otot-otot di sekitar sendi dan mendukung fungsi saraf yang sehat. Kekurangan magnesium dapat memicu peradangan.

Selenium, yang ditemukan dalam jumlah kecil di beberapa biji-bijian utuh, berfungsi sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas yang dapat memperburuk kerusakan sendi.

Vitamin B (seperti niacin dan riboflavin) yang ada dalam biji-bijian membantu proses metabolisme tubuh dan mendukung kesehatan jaringan sendi.
Indeks glikemik rendah untuk mengontrol peradangan Biji-bijian utuh memiliki indeks glikemik rendah, yang berarti mereka dilepaskan secara perlahan dalam tubuh sehingga tidak memicu lonjakan gula darah.

Gula darah yang stabil berhubungan langsung dengan penurunan peradangan, karena lonjakan gula darah sering memicu respons inflamasi di tubuh.
Efek prebiotik untuk mendukung mikrobioma usus Serat dalam biji-bijian utuh berfungsi sebagai prebiotik, yang memberi makan bakteri baik di usus.

Keseimbangan mikrobioma usus yang sehat sangat penting dalam mengatur peradangan sistemik, yang sering menjadi penyebab gejala radang sendi.

8. Teh Hijau: Minuman Antiradang untuk Sendi yang Sehat

Teh hijau telah lama dikenal sebagai minuman yang menawarkan berbagai manfaat kesehatan, salah satunya untuk penderita radang sendi.

Kandungan utama yang memberikan manfaat ini adalah polifenol, terutama epigallocatechin gallate (EGCG), yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat. Berikut ini beberapa keunggulan teh hijau untuk menangani radang sendi:

  • Mengurangi peradangan dengan polifenol: Polifenol, senyawa tanaman yang banyak ditemukan dalam teh hijau, berperan sebagai anti-inflamasi alami yang dapat mengurangi peradangan pada tubuh, termasuk pada sendi. Mengonsumsi teh hijau secara teratur dapat membantu mengurangi rasa sakit dan kekakuan yang umum pada penderita radang sendi, terutama pada kondisi seperti osteoarthritis.
  • Melindungi tulang dan kartilago: EGCG juga memiliki kemampuan melindungi tulang rawan. Dalam penelitian, polifenol ini terbukti dapat menghambat proses kerusakan tulang rawan, yang merupakan salah satu penyebab utama kekakuan sendi pada penderita radang sendi.
  • Mencegah stres oksidatif: Stres oksidatif, yang disebabkan oleh radikal bebas, dapat memperburuk kerusakan pada sendi dan mempercepat proses peradangan. Teh hijau kaya akan antioksidan, yang dapat menangkal radikal bebas dan mengurangi stres oksidatif dalam tubuh. Dengan demikian, teh hijau berfungsi sebagai pelindung yang mencegah kerusakan lebih lanjut pada sendi.
  • Menurunkan kadar protein C-Reaktif (CRP): Konsumsi teh hijau secara teratur dapat membantu menurunkan kadar protein C-reaktif (CRP), sebuah biomarker yang menunjukkan adanya peradangan dalam tubuh. Penurunan CRP dapat mengindikasikan pengurangan peradangan pada sendi, yang membantu meringankan gejala radang sendi seperti nyeri dan pembengkakan.
  • Menurunkan risiko obesitas sebagai faktor risiko peradangan: Teh hijau juga dapat membantu dalam manajemen berat badan karena memiliki sifat yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Dengan menurunkan berat badan atau mempertahankan berat badan yang sehat, penderita radang sendi dapat mengurangi tekanan pada sendi, terutama pada sendi yang menopang beban berat seperti lutut. 

Bagaimana cara yang benar dalam mengonsumsi teh hijau untuk menangani radang sendi?

  • Minum dua hingga tiga cangkir teh hijau setiap hari untuk mendapatkan manfaat anti-inflamasi dan antioksidan.
  • Untuk meningkatkan manfaatnya, tambahkan sedikit madu atau perasan lemon untuk rasa, serta manfaat tambahan dari vitamin C yang mendukung sistem kekebalan tubuh.
  • Hindari menambahkan gula berlebih agar tidak meningkatkan peradangan yang disebabkan oleh lonjakan gula darah.

9. Produk Susu Rendah Lemak: Kalsium dan Vitamin D untuk Kesehatan Tulang dan Sendi

Produk susu rendah lemak seperti yogurt, susu rendah lemak, dan keju bukan hanya lezat tetapi juga kaya akan kalsium dan vitamin D, dua nutrisi penting yang mendukung kesehatan tulang dan sendi, terutama bagi penderita radang sendi.

Kalsium untuk kekuatan tulang

  • Kalsium adalah mineral utama yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk dan memperkuat tulang. Konsumsi produk susu yang kaya kalsium membantu menjaga kekuatan tulang, yang sangat penting bagi penderita radang sendi, karena sendi yang sehat bergantung pada kekuatan tulang untuk mendukung pergerakan tubuh.
  • Kalsium juga berperan dalam mengurangi resiko pengeroposan tulang atau osteopenia, yang sering terjadi pada penderita radang sendi, terutama osteoarthritis.
  • Mengonsumsi produk susu rendah lemak secara teratur dapat memastikan asupan kalsium yang cukup untuk menjaga kepadatan tulang, serta mengurangi risiko fraktur atau patah tulang, yang bisa terjadi akibat gerakan yang terbatas karena radang sendi.

Vitamin D untuk penyerapan kalsium

  • Vitamin D adalah nutrisi penting yang membantu tubuh menyerap kalsium dengan lebih efektif, yang pada gilirannya membantu menjaga kekuatan tulang. Tanpa cukup vitamin D, tubuh tidak dapat menggunakan kalsium dengan baik, yang dapat memperburuk kondisi sendi.
  • Penderita radang sendi, terutama pada kondisi yang berhubungan dengan peradangan kronis, seringkali mengalami kekurangan vitamin D. Mengonsumsi produk susu rendah lemak yang kaya akan vitamin D dapat membantu mencegah defisiensi ini.
  • Selain itu, vitamin D juga berperan dalam menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh, yang penting untuk mengontrol peradangan yang terjadi pada sendi.

Meningkatkan fungsi otot

  • Vitamin D juga berperan dalam meningkatkan fungsi otot, yang sangat penting bagi penderita radang sendi yang sering mengalami kelemahan otot akibat peradangan. Otot yang kuat membantu mendukung sendi dan mencegah cedera.
  • Mengonsumsi produk susu rendah lemak yang kaya vitamin D dapat membantu menjaga kesehatan otot dan memastikan mereka tetap berfungsi dengan baik, meskipun tubuh mungkin kesulitan bergerak karena nyeri atau kekakuan.

Mengurangi risiko peradangan dan osteoporosis

  • Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi kalsium dan vitamin D yang cukup dapat mengurangi peradangan dalam tubuh. Ini penting untuk penderita radang sendi, di mana peradangan menjadi faktor penyebab utama rasa sakit dan pembengkakan pada sendi.
  • Selain itu, kalsium dan vitamin D membantu mencegah osteoporosis, suatu kondisi yang sering terjadi bersamaan dengan radang sendi, di mana tulang menjadi rapuh dan mudah patah.

Probiotik dalam yogurt untuk kesehatan usus

  • Beberapa produk susu seperti yogurt mengandung probiotik, bakteri baik yang mendukung kesehatan pencernaan. Penelitian menunjukkan bahwa kesehatan usus dapat memengaruhi tingkat peradangan dalam tubuh.
  • Dengan mengonsumsi yogurt yang mengandung probiotik, penderita radang sendi tidak hanya mendapat manfaat dari kalsium dan vitamin D, tetapi juga mendukung keseimbangan mikrobiota usus, yang dapat mengurangi peradangan sistemik yang berhubungan dengan radang sendi.

Keuntungan dari produk susu rendah lemak

  • Produk susu rendah lemak memberikan semua manfaat ini tanpa menambah kalori berlebih, sehingga membantu dalam pengelolaan berat badan. Berat badan yang sehat mengurangi tekanan pada sendi, khususnya pada sendi yang menopang beban berat, seperti lutut, yang sering terpengaruh oleh radang sendi.
  • Menggunakan susu rendah lemak juga membantu dalam menjaga keseimbangan nutrisi yang sehat, tanpa meningkatkan risiko masalah jantung atau kolesterol yang mungkin terkait dengan produk susu penuh lemak.

Mengintegrasikan makanan-makanan ini ke dalam pola makan sehari-hari dapat memberikan manfaat signifikan dalam mengelola radang sendi.

Pastikan untuk mengonsumsi makanan ini secara seimbang, kombinasikan dengan pola hidup sehat lainnya, dan waspadai makanan penyebab nyeri sendi lutut untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Mengalami Radang Sendi? Segera Konsultasikan ke Klinik Patella

Jika Anda mengalami gejala radang sendi, penting untuk segera mendapatkan penanganan yang tepat. Beberapa vitamin dan nutrisi tertentu dapat membantu meredakan gejala serta melindungi kesehatan sendi Anda.

Namun, sangat penting untuk mengonsumsi vitamin dan suplemen dalam dosis yang sesuai dan berdasarkan anjuran dokter.

Jika Anda memiliki keluhan radang sendi dan ingin mendapatkan perawatan sebelum kondisinya semakin parah, jangan ragu untuk menjadwalkan konsultasi dengan dokter spesialis ortopedi di Klinik Patella. Anda dapat menghubungi kami melalui WhatsApp di nomor 0811-8124-2022.

Anda juga dapat mengunjungi Klinik Patella secara langsung di alamat Jalan Hj. Tutty Alawiyah No.34B, Kalibata, Pancoran – Jakarta Selatan. Kami siap membantu Anda untuk mendapatkan perawatan yang terbaik!

 

Artikel Lainnya

plantar fasciitis apa bisa sembuh sendiri

Plantar Fasciitis Apa Bisa Sembuh Sendiri?

osteoarthritis lutut

Osteoarthritis Lutut atau Pengapuran Lutut, Obatnya Apa?

kesehatan kaki dan pinggul - Klinik Patella

7 Tips Mudah Mencegah Nyeri Pinggul dan Kaki 

belakang lutut sakit saat ditekuk

Ini 4 Penyebab Belakang Lutut Sakit Saat Ditekuk