Sampai saat ini masih banyak orang yang belum mengetahui apa sih yang membedakan osteoporosis dan osteoarthritis. Memang, kedua istilah tersebut sekilas hampir mirip, namun masing-masing dari kondisi tersebut memiliki karakteristik, faktor risiko, gejala, dan pengobatan yang juga berbeda. Meski demikian, osteoporosis dan osteoarthritis merupakan masalah kesehatan serius yang sebaiknya tidak disepelekan begitu saja.
Daftar Isi
Osteoporosis
Osteoporosis atau keropos tulang merupakan kondisi yang terjadi ketika tulang kehilangan kepadatan mineralnya, menurunnya massa tulang, dan struktur tulang yang menipis. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya fraktur atau patah tulang. Fraktur dapat terjadi di bagian tubuh manapun, namun paling sering terjadi yaitu di bagian tulang belakang (fraktur vertebra).
Mengutip laman National Council on Aging, ada beberapa studi terkait fakta umum tentang osteoporosis yang harus diketahui, yaitu:
- Wanita yang sedang dalam masa menopause berisiko kehilangan lebih dari 25% kepadatan mineral tulang
- Massa tulang akan terus menurun sebesar 0,5% setiap tahunnya setelah menopause
- Massa otot juga mulai berkurang sebanyak 1% setiap tahunnya di atas usia 50 tahun
- Fraktur pergelangan tangan juga dapat mengindikasikan keropos tulang
Selain faktor usia, ada hal lain yang bisa meningkatkan risiko keropos tulang, yakni kekurangan vitamin D, kalsium, jarang bergerak/ berolahraga, adanya gangguan hormon, atau mengonsumsi obat tertentu.
Gejala Osteoporosis
Osteoporosis jarang menimbulkan gejala dan Anda mungkin baru mengetahuinya saat terjatuh atau cedera yang mengakibatkan fraktur. Namun, ada gejala umum osteoporosis yang harus Anda waspadai, antara lain: nyeri punggung, perubahan pada postur tubuh, ataupun kehilangan tinggi badan secara perlahan.
Untuk mencegah perburukan kondisi, Anda bisa mulai menerapkan gaya hidup sehat, seperti rutin makan makanan bernutrisi tinggi, konsumsi suplemen tambahan seperti vitamin D dan kalsium, serta mulailah aktif bergerak dan berolahraga.
Osteoarthritis
Osteoarthritis (OA) adalah penyakit degeneratif yang menyerang persendian akibat kerusakan pada tulang rawan. Seiring bertambahnya usia, tulang rawan kita semakin menipis dan akan berdampak pada tulang di sekitarnya. OA dapat menyerang sendi manapun di bagian tubuh, namun lebih sering terjadi pada lutut, paha, ankle, dan punggung bawah. Hal ini karena bagian tersebut yang paling banyak menopang beban tubuh.
Penyebab Osteoarthritis
- Obesitas atau kegemukan
- Penggunaan lutut yang berlebihan saat berolahraga
- Cedera/ trauma pada persendian
- Faktor genetik
Prevalensi OA
Mengutip studi dari National Council of Aging, berikut adalah prevalensi osteoarthritis:
- 54 juta orang dewasa di Amerika menderita arthritis, dan 32,5 juta orang mengalami OA
- OA lebih sering menyerang wanita daripada pria
- 1 dari 3 orang dengan cedera ACL lebih berisiko terkena OA dalam 10 tahun
Gejala Osteoarthritis
Berikut gejala yang sebaiknya Anda waspadai, yaitu:
- Rasa nyeri hebat pada persendian terutama setelah melakukan aktivitas
- Kekakuan pada sendi sehingga menyebabkan kesulitan bergerak
- Muncul bunyi ‘krek’ atau ‘klik’ yang dikenal sebagai krepitasi
- Pembengkakan di sekitar sendi yang terkena
- Nyeri yang semakin memburuk saat beraktivitas
Penanganan osteoporosis dan osteoarthritis tentu juga berbeda. Pada pasien keropos tulang, dokter biasanya akan melakukan metode kyphoplasty. Sedangkan, pada pasien OA, dokter bisa melakukan injeksi PRP ataupun radiofrekuensi ablasi untuk meredakan nyerinya.
Untuk mengetahui lebih lanjut, silakan berkonsultasi dengan dokter spesialis kami dengan menghubungi nomor 021-2237-9999. Anda juga bisa chat kami melalui whatsapp ke nomor 0811 8124 2022.
Jadi, sudah tahu kan apa bedanya osteoporosis dan osteoarthritis. Anda tak perlu khawatir kondisi semakin memburuk, karena Klinik Patella selalu punya solusinya.
Yuk, konsultasi sekarang!
Baca juga: Lutut Sering Sakit Saat Naik Turun Tangga? Awas Gejala Osteoarthritis
Artikel ini telah ditinjau oleh: dr. Rifalisanto, Sp.KFR (Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi di Klinik Patella)
Referensi:
UCSF Health. Osteoporosis Signs and Symptoms.
https://www.ucsfhealth.org/conditions/osteoporosis/symptoms
National Council of Aging. Osteoarthritis vs Osteoporosis, What Are the Differences?
https://ncoa.org/article/osteoarthritis-vs-osteoporosis-what-are-the-differences
Cleveland Clinic. Osteoporosis.
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4443-osteoporosis
FAQ tentang Perbedaan Osteoporosis dan Osteoarthritis
Meskipun sering dianggap serupa, osteoporosis dan osteoarthritis adalah dua kondisi yang berbeda. Osteoporosis adalah kondisi di mana kepadatan tulang menurun, menyebabkan tulang menjadi rapuh dan rentan patah. Sementara itu, osteoarthritis adalah penyakit degeneratif yang menyerang sendi akibat kerusakan tulang rawan, menyebabkan nyeri, kekakuan, dan gangguan mobilitas.
Pengapuran tulang atau osteoarthritis adalah kondisi yang menyerang persendian akibat menipisnya tulang rawan dan peradangan pada sendi. Sementara osteoporosis memengaruhi kepadatan tulang, menyebabkan tulang menjadi lebih lemah dan rentan mengalami patah. Keduanya memiliki penyebab dan penanganan yang berbeda.
Osteoarthritis terjadi akibat kerusakan pada tulang rawan yang berfungsi sebagai bantalan sendi. Beberapa faktor risiko yang dapat memicu kondisi ini meliputi usia lanjut, obesitas, cedera sendi, kelainan bentuk tulang, serta penggunaan sendi yang berlebihan akibat aktivitas tertentu.
Osteoporosis adalah kondisi yang menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah akibat berkurangnya kepadatan mineral tulang. Untuk mencegah osteoporosis, penting untuk mengonsumsi makanan kaya kalsium dan vitamin D, berolahraga secara teratur, menghindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol, serta menjaga berat badan yang sehat.
Osteoporosis biasanya tidak menunjukkan gejala sampai terjadi patah tulang. Diagnosis dapat dilakukan dengan tes kepadatan mineral tulang (BMD). Sementara itu, osteoarthritis dapat dikenali dari nyeri sendi, kekakuan, dan bengkak pada persendian tertentu. Pemeriksaan radiologi seperti rontgen atau MRI sering digunakan untuk menilai kondisi sendi dan tulang yang terkena osteoarthritis.