Gejala osteoarthritis lutut yang biasanya terjadi adalah nyeri yang hilang- muncul saat pagi hari atau setelah aktivitas. OA lutut atau radang sendi lutut merupakan jenis arthritis yang paling umum terjadi. Penyakit ini bisa terjadi secara tiba-tiba, atau menahun akibat mengalami cedera lutut, ligamen, patah tulang lutut, meniskus robek, ataupun infeksi. Penyakit ini bisa terjadi pada siapa saja, bahkan pada orang usia muda sekalipun, walaupun akan lebih cenderung berisiko pada orang usia 45 tahun ke atas.
Selain nyeri yang hilang-muncul, kira-kira apalagi ya gejala lainnya yang mungkin bisa terjadi? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Daftar Isi
Apa saja gejala osteoarthritis lutut?
1. Kulit merah dan hangat
Biasanya menimbulkan peradangan periodik. Penyebabnya karena pembentukan tulang taji atau cairan ekstra pada lutut. Kulit lutut kemungkinan akan terlihat merah dan menimbulkan rasa hangat saat kamu menyentuhnya. Jika kondisinya sudah parah, peradangan pada lutut tidak membaik meskipun sudah mendapatkan obat antiinflamasi.
2. Lutut kaku
Berjalannya waktu, otot lutut akan melemah dan bisa menyebabkan struktur sendi tidak stabil. Sendi bisa juga menempel atau mengunci jadi tidak bisa menekuk atau meluruskan lutut.
3. Ada bunyi saat lutut bergerak
Saat menggerakkan lutut, maka akan terdengar bunyi retakan seperti “krek”. Bunyi tersebut akibat pertemuan antara permukaan kasar dan tonjolan tulang yang saling bergesakan saat menggerakan sendi.
4. Gerak terbatas
Seiring berjalannya waktu, penderita OA lutut akan semakin sulit untuk menggerakan lututnya. Ketika radang sendi memburuk, persendian akan sulit untuk berfungsi secara normal sehingga membatasi aktivitas.
5. Kelainan bentuk lutut
Gejala osteoarthritis lutut lainnya adalah kelainan bentuk lutut yang biasanya muncul setelah peradangan OA berkembang. Penyakit ini, bisa membuat lutut menjadi cekung.
Apa saja pengobatannya?
Tujuan utama dari mengobati penyakit ini adalah untuk meringankan gejala osteoarthritis lutut, yaitu rasa sakit sehingga penderitanya bisa bergerak dan beraktivitas kembali. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan:
- menjaga berat badan idela
- olahraga peregangan
- memberikan krim topikal
- melakukan terapi fisik atau fisioterapi
Jika pengobatan tersebut tidak menujukkan hasil, sebaiknya kamu melakukan konsultasi dengan dokter. Nah, sekian penjelasan gejala OA lutut, semoga bisa bermanfaat ya.
(FAQ) tentang Osteoarthritis Lutut
Nyeri akibat osteoarthritis biasanya terasa seperti nyeri tumpul atau kaku pada sendi yang terkena. Kekakuan ini sering kali muncul setelah periode istirahat atau setelah melakukan aktivitas berat. Rasa nyeri bisa hilang-muncul dan semakin terasa ketika lutut digunakan untuk bergerak atau menopang berat badan.
Penderita osteoarthritis biasanya mengalami beberapa gejala berikut:
Nyeri sendi, terutama saat bergerak atau setelah aktivitas berat.
Kekakuan pada lutut, terutama saat bangun tidur di pagi hari.
Melemahnya otot di sekitar sendi lutut.
Muncul bunyi gesekan atau retakan saat menggerakkan lutut.
Pembengkakan di sekitar sendi akibat peradangan.
Penderita osteoarthritis disarankan untuk rutin melakukan olahraga ringan sekitar 30 menit sebanyak tiga hingga lima kali dalam seminggu. Aktivitas fisik ini bertujuan untuk:
Mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan fleksibilitas sendi.
Memperkuat otot di sekitar lutut agar dapat menopang sendi dengan lebih baik.
Menjaga berat badan tetap ideal guna mengurangi tekanan berlebih pada sendi lutut.
Beberapa tanda yang mengindikasikan adanya masalah pada lutut meliputi:
Lutut membengkak akibat peradangan.
Rasa sakit saat lutut ditekuk atau diluruskan.
Kulit lutut tampak kemerahan dan terasa hangat saat disentuh.
Nyeri yang terasa semakin parah saat berjalan atau beraktivitas.
Osteoarthritis lutut merupakan kondisi degeneratif yang terjadi akibat kerusakan progresif pada tulang rawan sendi lutut. Seiring waktu, kehilangan lapisan tulang rawan ini menyebabkan gesekan langsung antar tulang, yang berujung pada nyeri, peradangan, dan keterbatasan gerak. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat semakin memburuk dan memengaruhi kualitas hidup penderitanya.