Artikel Terkait

nyonya maria
nyonya maria

Testimoni Pasien RFA Klinik Patella: Kisah Sembuhnya Nyonya Maria

nyonya sri dati soebono
nyonya sri dati soebono

Kisah Nyonya Sri Dati Soebono: Hilangkan Nyeri Lutut dengan Injeksi PRP

tuan arif fadilah suami gina youbi
tuan arif fadilah suami gina youbi

Cerita Tuan Arief, Suami Gina Youbi: Bebas Nyeri Lutut dengan RFA

meiske sefrina yogasara
meiske sefrina yogasara

Cerita Meiske Atasi Nyeri Lutut dengan Injeksi PRP di Klinik Patella

nyonya fida ibunda zaskia mecca
nyonya fida ibunda zaskia mecca

Kisah Nyonya Fida, Ibunda Zaskia Mecca: Klinik Patella, Nyaman!

testimoni pasien tuan fikri
testimoni pasien tuan fikri

Kisah Tuan Fikri Iskandar Kembali Aktif dengan Injeksi PRP

testimoni pasien tuan taufik
testimoni pasien tuan taufik

Kisah Tuan Taufik Bebas Nyeri Lutut dengan RFA

sakit kaki sebelah kiri pinggul ke bawah
sakit kaki sebelah kiri pinggul ke bawah

Sakit Kaki Sebelah Kiri Pinggul ke Bawah: Penyebab dan Cara Mengatasinya

punggung kaki sakit
punggung kaki sakit

Punggung Kaki Sakit: Inilah 7 Penyebab Utamanya!

nyeri tulang ekor sampai kaki
nyeri tulang ekor sampai kaki

Nyeri Tulang Ekor Sampai Kaki: Kenapa Bisa Terjadi?

pantat sakit
pantat sakit

Pantat Sakit: Apa Penyebab dan Cara Mengatasinya?

kaki kesemutan sebelah
kaki kesemutan sebelah

12 Penyebab Kaki Kesemutan Sebelah dan Cara Mengatasinya!

Cari Artikel Lainnya

Arthroscopy Dalam Mengatasi Cedera Ligamen PCL

December 26, 2024

arthroscopy dalam mengatasi cedera ligamen pcl

Secara umum, arthroscopy merupakan prosedur pemeriksaaan minimal invasif yang biasanya dilakukan untuk memasukkan kamera video melalui sayatan kecil ke dalam tubuh. Lalu apa fungsi arthroscopy dalam mengatasi cedera ligamen PCL?

Dengan cara inilah, dokter dapat mendiagnosis dan menentukan berbagai pengobatan yang tepat untuk menangani berbagai keluhan kesehatan termasuk  peradangan atau kerusakan jaringan termasuk cedera ligamen PCL. 

Yuk segera jadwalkan konsultasi dengan dokter dan hubungi Klinik Patella melalui WhatsApp di nomor 0811-8124-2022, atau mengunjungi kami langsung di Klinik Patella, Jalan Hj. Tutty Alawiyah No.34B, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan.

Pengantar Arthroscopy dalam Mengatasi Cedera Ligamen PCL

Penyebab sakit karena cedera ligamen PCL sangat sulit ditentukan hanya dengan tampilan luar saja. Supaya penyebabnya bisa dipastikan dengan tepat, maka dokter akan melakukan prosedur minim invasif seperti arthroscopy untuk PCL.

Terlebih, Posterior Cruciate Ligament (PCL) ini menghubungkan ulang paha (femur) dengan tulang kering (tibia) yang berfungsi untuk mempertahankan stabilitas lutut.

Oleh karena itu, gejala yang timbul seperti nyeri dan sulit berjalan bisa terjadi karena beberapa kemungkinan.

Hal inilah yang akhirnya membuat para dokter akan merekomendasikan prosedur minim invasif lutut untuk mengetahui dengan jelas penyebab sebenarnya saat menderita PCL.

Teknik artroskopi pada lutut, khususnya saat pemeriksaan cedera PCL biasanya dilakukan dengan memasukkan alat yang berbentuk selang kecil dan dilengkapi senter serta kamera (artroskopi) melalui sayatan kecil.

Alat inilah yang akan memperlihatkan dengan jelas gambaran kondisi cedera ataupun sendi di layar monitor. Visual ini yang akan digunakan sebagai dasar analisis sebelum membuat diagnosa dan pengobatan pada penderita cedera PCL.

Apa Itu Cedera Ligamen Cruciatum Posterior (PCL)?

Ligamen cruciatum posterior (PCL)  adalah ligamen terkuat pada bagian lutut yang menghubungkan tulan pada dan tulang kering. 

Namun, jika kamu sering memberikan tekanan ekstrim pada bagian kaki seperti melompat lalu mendarat keras dan berlari maka besar kemungkinan PCL akan mengalami peradangan sehingga terjadi robekan. Inilah yang kemudian kita kenal sebagai cedera ligamen posterior cruciate.

Selain itu, cedera PCL juga akan terjadi karena piukulann dan serangan langsung ke luar hingga bagian tersebut mengalami trauma yang parah. Fatalnya bagian tubuh yang satu ini membuatnya harus segera ditangani jika terjadi cedera.

Sebab penanganan cedera PCL yang terlambat akan membuatmu kesulitan berjalan maupun beraktivitas secara optimal, bahkan hingga lumpuh selamanya.

Gejala Cedera PCL yang Umum Terjadi

Meski tidak bisa ditentukan diagnosanya secara fisiologis, namun ada beberapa gejala dari cedera ligamen posterior cruciate (PCL) yang bisa diwaspadai. 

Jadi saat sudah mulai merasakan gejalanya, segeralah untuk berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan serta diagnosa lebih lanjut. Beberapa gejala ini antara lain adalah:

  • Krepitus (Lutut Kopong): Terjadi bunyi gesekan saat bergerak.
  • Nyeri sendi yang luar biasa sakit.
  • Peradangan hingga menimbulkan bengkak pada lutut.
  • Lutut kaku dan sulit digerakkan hingga menjadi pincang.
  • Mulai sulit berjalan dengan normal dan seimbang.
  • Sulit berjalan terutama saat medan menurun.
  • Sakit saat berlari, jalan jauh dan mengangkat beban.

Tindakan Medis yang Dibutuhkan untuk Cedera PCL

Tidak semua penanganan cedera ligamen PCL akan langsung diarahkan ke tindakan medis pembedahan. Sebab penanganan cedera ini disesuaikan lagi dengan tingkat kerusakannya mulai dari ringan, sedang hingga berat.  Terdapat empat kategori dalam cedera ligamen cruciatum posterior, yaitu:

  • Tingkat I: Robekan sebagian pada ligamen.
  • Tingkat II: Robekan sebagian dan ligamen terasa longgar.
  • Tingkat III: Ligamen robek sepenuhnya dan lutut tidak stabil.
  • Tingkat IV: cedera PCL dan ligamen rusak sepenuhnya.

Oleh karena itu, beberapa opsi pemulihan cedera lutut akibat PCL yang dapat dilakukan ini ialah:

Metode RICE

Apabila gejalanya hanya nyeri ringan karena ada robekan ligamen tipis, maka hal tersebut dapat ditangani dengan beristirahat yang cukup dan melakukan metode RICE (Rest, Ice, Compress dan Elevation). 

Itu berarti, pastikan untuk langsung beristirahat dari kegiatan saat mendadak mulai terasa sakit. Istirahatkan lutut dan diberikan kompres es batu dingin pada bagian yang sakit untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan.

Jika diperlukan, kompress bagian yang sakit sementara dengan perban elastis secara merata pada area pembengkakan. Tujuannya untuk mengurangi rasa sakit yang sudah muncul di sekitar lutut.

Terakhir, angkat lutut yang bengkak tersebut lebih tinggi daripada posisi jantung agar aliran darah kembali ke organ tersebut dari kaki tetap lancar.

Obat NSAID

Apabila cedera PCL juga masih dalam tahap ringan dan sedang, maka dokter biasanya akan meresepkan obat NSAID untuk meredakan nyeri seperti aspirin, ibuprofen, atau naproxen.

Terapi Fisik

Saat pembengkakan mereda, dokter biasanya juga akan menyarankan untuk melakukan terapi fisik atau fisioterapi. Setiap programnya juga sudah disesuaikan dengan kebutuhan dan keparahan cedera.

Tujuan dari terapi ini adalah mengembalikan fungsi lutut sekaligus memperkuat otot-otot kaki yang menopangnya. Usaha ini telah terbukti menjadi faktor kunci dalam pemulihan yang sukses.

Pembedahan

Jika sudah dalam tingkat berat, maka cedera ACL harus melalui tahap pembedahan. Biasanya operasi akan dianjurkan untuk orang yang kerusakan ligamen lututnya sudah lebih dari satu sehingga tidak bisa berjalan dengan baik dan mengganggu kegiatan sehari-hari.

Bedah ortopedi lutut ini ditujukan untuk membangun kembali ligamen sehingga, bagian PCL yang rusak karena robek biasanya akan  direkonstruksi atau dibangun kembali. Dokter umumnya akan mengganti ligamen yang robek dengan cangkok jaringan dari bagian tubuh lain ada donor.

Supaya bisa melakukan operasi ini, maka tahapan arthroscopy menjadi hal yang penting dilakukan. Pada tahap arthroscopy, dokter akan membuat sayatan kecil untuk melakukan diagnosa sekaligus melakukan pembedahan yang non-invasif.

Apa fungsi arthroscopy dalam mengatasi cedera ligamen PCL?

Jadi, arthroscopy digunakan pertama kali sebagai langkah awal untuk diagnosis cedera ligamen lutut. Setelah memastikan penyebab cedera PCL.

Setelah itu, jika dinilai tingkat kerusakannya sudah sangat masif, maka dokter juga akan kembali menggunakan metode artroskopi.

Seperti yang sudah diketahui, artroskopi  merupakan teknik intervensi minimally invasive yang hanya menggunakan sayatan kecil untuk memeriksa dan melakukan pembedahan pada bagian ACL lutut yang dibutuhkan.

Tentunya, teknik artroskopi PCL ini menawarkan banyak keuntungan dibandingkan dengan bedah terbuka, diantaranya adalah:

  • Sayatan yang lebih kecil dengan hanya menggunakan tabung tipis dengan kamera untuk memperlihatkan bagian dalam terdapat monitor sehingga penyembuhannya lebih cepat.
  • Mengurangi resiko komplikasi karena sayatan lukanya jauh lebih kecil dibandingkan bedah terbuka.
  • Bagian nyeri pasca operasi yang lebih sedikit. Sebab bagian yang disayat juga jauh lebih terbatas.
  • Pemulihan lebih cepat.
  • Bekas operasi yang jauh lebih kecil dan cenderung mudah disembuhkan.

Jadi secara umum, artroskopi lutut yang melibatkan sayatan kecil ini menghasilkan lebih sedikit kerusakan jaringan, penggunaan darah, dan minim jaringan parut.

Oleh karena itu, pasien dapat pulih lebih cepat dan kembali beraktivitas normal segera dibandingkan yang sedang menjalani operasi tradisional (terbuka).

Layanan Klinik Patella dalam Penanganan Cedera Ligamen Lutut

Apabila kamu sudah mulai merasakan gejala cedera ligamen lutut, maka pastikan untuk segera membawanya dokter ortopedi yang terpercaya seperti di Klinik Patella. Tujuannya agar kamu cepat mendapatkan diagnosa yang tepat dan penanganan segera.

Klinik Patella sendiri hadir sebagai fasilitas kesehatan yang berfokus pada penanganan nyeri sendi, tulang dan otot.

Tim kami juga  terdiri dari dokter ortopedi dan fisioterapis berpengalaman sehingga mampu mendiagnosa dan memberikan penanganan yang tepat untuk cedera ACL termasuk melakukan arthroscopy juga dibutuhkan.

Oleh karena itu, yuk segera jadwalkan konsultasi dengan dokter dan hubungi kami melalui WhatsApp di nomor 0811-8124-2022, atau mengunjungi kami langsung di Klinik Patella, Jalan Hj. Tutty Alawiyah No.34B, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan.

FAQ: Arthroscopy dalam Mengatasi Cedera Ligamen PCL

Apakah semua cedera PCL membutuhkan operasi?

Tidak semua kasus cedera Posterior Cruciate Ligament (PCL) memerlukan pembedahan. Jika tingkat kerusakannya tergolong ringan hingga sedang (Kelas I dan II), maka pengobatan non-bedah seperti fisioterapi, terapi RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation), dan penggunaan obat antiinflamasi dapat membantu pemulihan. Namun, jika terjadi robekan total, ketidakstabilan lutut yang parah, atau cedera tambahan pada ligamen lainnya, maka dokter dapat merekomendasikan prosedur operasi.

Apakah cedera PCL bisa sembuh tanpa operasi?

Pada beberapa kasus, cedera PCL dapat sembuh tanpa pembedahan, terutama jika hanya terjadi robekan ringan. Proses pemulihan biasanya melibatkan rehabilitasi fisik, latihan untuk memperkuat otot sekitar lutut, serta penggunaan alat bantu seperti penyangga lutut (brace) untuk menjaga stabilitas. Namun, cedera yang lebih berat mungkin memerlukan intervensi medis lebih lanjut.

Bagaimana cara memperbaiki PCL yang robek?

Jika robekan PCL tergolong parah dan menyebabkan gangguan pada fungsi lutut, maka operasi rekonstruksi ligamen bisa menjadi pilihan terbaik. Dalam prosedur ini, dokter biasanya menggunakan arthroscopy untuk melihat kondisi lutut secara langsung melalui kamera kecil yang dimasukkan melalui sayatan kecil. Jika diperlukan, dokter akan mengganti ligamen yang rusak dengan cangkok jaringan dari bagian tubuh lain atau donor.

Apa yang dimaksud dengan arthroscopy?

Arthroscopy adalah prosedur minimal invasif yang digunakan untuk mendiagnosis dan mengobati masalah pada sendi. Dalam prosedur ini, dokter memasukkan kamera kecil (arthroscope) melalui sayatan kecil di sekitar sendi lutut untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas. Metode ini lebih aman dibandingkan operasi terbuka karena mengurangi risiko komplikasi, mempercepat pemulihan, dan meminimalkan nyeri pascaoperasi.

Artikel Lainnya

Ini Penyebab Sakit Pundak yang Harus Diwaspadai - Patella

Hati-hati, Ini Penyebab Sakit Pundak yang Harus Diwaspadai!

fisioterapi

Fisioterapi: Jenis, Manfaat, dan Prosedur Lengkapnya

radang sendi pinggul

Radang Sendi Pinggul: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

penyebab osteosarcoma pada anak

Penyebab Osteosarcoma Pada Anak