Ankylosing spondylitis adalah salah satu jenis penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan kronis pada tulang belakang dan sendi.
Kondisi ini sering disebut sebagai “bamboo spine” karena tulang belakang bisa menjadi kaku dan menyatu akibat penutupan celah antara ruas tulang belakang.
Penyakit ini termasuk dalam kelompok spondiloartritis, yaitu gangguan inflamasi yang memengaruhi tulang belakang dan sendi tubuh.
Untuk informasi lebih lanjut atau membuat janji konsultasi radang sendi atau nyeri lutut, Anda bisa langsung menghubungi Klinik Patella melalui WhatsApp di nomor 0811-8124-2022.
Jangan biarkan radang sendi atau nyeri lutut mengganggu produktivitas Anda. Bersama Klinik Patella, langkah menuju pemulihan semakin mudah dan nyaman!
Ankylosing spondylitis terutama menyerang bagian punggung bawah dan pinggul, tetapi dapat meluas ke area lain seperti leher atau dada jika tidak ditangani dengan baik.
Salah satu ciri utama kondisi ini adalah nyeri punggung kronis yang lebih parah saat istirahat dan membaik dengan aktivitas fisik.
Selain itu, ankylosing spondylitis juga dapat memengaruhi postur tubuh, menyebabkan kekakuan tulang belakang, dan bahkan komplikasi tulang belakang yang serius jika tidak diobati secara tepat.
Daftar Isi
Penyebab dan faktor risiko ankylosing spondylitis
Penyebab pasti ankylosing spondylitis belum sepenuhnya dipahami. Namun, kondisi ini diduga berhubungan erat dengan faktor genetik, terutama keberadaan gen HLA-B27.
Gen ini ditemukan pada sebagian besar pasien dengan ankylosing spondylitis, meskipun tidak semua orang dengan gen tersebut mengalami penyakit ini.
Faktor genetik dalam penyakit sendi ini memainkan peran penting dalam meningkatkan risiko seseorang terkena kondisi inflamasi seperti ankylosing spondylitis.
Selain faktor genetik, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko, seperti usia (lebih sering terjadi pada dewasa muda), jenis kelamin (lebih umum pada pria), dan riwayat keluarga dengan penyakit autoimun.
Psoriatic arthritis adalah contoh lain dari penyakit autoimun yang memiliki kesamaan dengan ankylosing spondylitis, meskipun penyebab psoriatic arthritis lebih berkaitan dengan kondisi kulit psoriasis.
Gejala ankylosing spondylitis yang Perlu Diwaspadai
Gejala awal ankylosing spondylitis sering kali sulit dikenali karena mirip dengan masalah muskuloskeletal lainnya.
Nyeri punggung dan kekakuan di pagi hari adalah tanda-tanda utama yang perlu diwaspadai. Kekakuan ini biasanya berlangsung selama lebih dari 30 menit dan membaik setelah melakukan aktivitas fisik.
Selain itu, gejala lain yang mungkin muncul termasuk:
- Perubahan postur tubuh seperti membungkuk.
- Keterbatasan gerak pada tulang belakang.
- Nyeri pada area pinggul dan bahu.
- Kelelahan yang berkepanjangan.
Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis lebih lanjut. Gangguan postur tubuh dan nyeri punggung kronis dapat memengaruhi kualitas hidup secara signifikan jika tidak ditangani dengan baik.
Hubungan ankylosing spondylitis dengan radang sendi
Ankylosing spondylitis adalah bentuk artritis inflamasi yang terutama memengaruhi tulang belakang dan sendi sakroiliaka. Meskipun radang sendi sering dikaitkan dengan rheumatoid arthritis, ada perbedaan mendasar antara kedua kondisi tersebut.
Rheumatoid arthritis biasanya memengaruhi sendi kecil di tangan dan kaki, sedangkan ankylosing spondylitis lebih fokus pada tulang belakang dan area panggul.
Kedua kondisi ini sama-sama merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan sendi, tetapi mekanisme penyakitnya berbeda.
Dalam kasus ankylosing spondylitis, sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan sendi, menyebabkan kerusakan struktural jangka panjang. Oleh karena itu, pengobatan dan manajemen untuk kedua kondisi ini juga berbeda.
Cara diagnosis ankylosing spondylitis
Diagnosis ankylosing spondylitis sering kali memerlukan kombinasi pemeriksaan fisik, tes darah, dan pencitraan medis.
Salah satu metode yang sangat efektif adalah penggunaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) untuk mendeteksi peradangan pada tahap awal.
Tes darah juga dapat dilakukan untuk memeriksa keberadaan gen HLA-B27, meskipun hasil positif tidak selalu berarti seseorang akan mengalami penyakit ini.
Dokter juga akan mengevaluasi riwayat medis pasien, termasuk gejala yang dialami dan durasi kekakuan tulang belakang. Diagnosis dini sangat penting untuk mencegah kerusakan permanen pada tulang belakang dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Pengobatan dan manajemen ankylosing spondylitis
Pengobatan secara medis bertujuan untuk mengurangi peradangan, mengelola nyeri, dan menjaga mobilitas tubuh.
Obat-obatan seperti NSAID (Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs) sering digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan.
Dalam kasus yang lebih parah, dokter mungkin meresepkan obat biologis seperti TNF inhibitor untuk menghambat respons autoimun.
Selain pengobatan medis, terapi fisik sangat direkomendasikan. Latihan peregangan untuk sendi dan latihan penguatan otot dapat membantu meningkatkan fleksibilitas dan mengurangi kekakuan tulang belakang.
Terapi rehabilitasi untuk pasien dengan gangguan muskuloskeletal juga dapat membantu memperbaiki postur tubuh dan mencegah komplikasi jangka panjang.
Cara mengatasi nyeri akibat ankylosing spondylitis meliputi kombinasi obat-obatan, terapi fisik, dan gaya hidup sehat.
Aktivitas fisik teratur, seperti berenang atau yoga, dapat membantu mengurangi nyeri punggung kronis dan meningkatkan kualitas hidup.
Pencegahan dan cara mengurangi risiko komplikasi
Meskipun tidak dapat dicegah sepenuhnya, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko komplikasi.
Pertama, deteksi dini dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk mencegah kerusakan struktural pada tulang belakang. Kedua, menjaga gaya hidup aktif dan rutin melakukan latihan peregangan dapat membantu menjaga mobilitas tubuh.
Perawatan nyeri kronis akibat kondisi inflamasi seperti ankylosing spondylitis juga memerlukan pendekatan holistik. Ini termasuk mengelola stres, menjaga pola makan sehat, dan menghindari faktor-faktor yang dapat memperburuk gejala, seperti merokok atau kurang tidur.
Kesimpulan
Ankylosing spondylitis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan kronis pada tulang belakang dan sendi. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, faktor genetik seperti gen HLA-B27 memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit ini.
Gejala awal sering kali meliputi nyeri punggung kronis dan kekakuan tulang belakang, yang dapat memengaruhi kualitas hidup pasien jika tidak ditangani dengan baik.
Pengobatan secara medis melibatkan kombinasi obat-obatan, terapi fisik, dan perubahan gaya hidup. Diagnosis dini menggunakan MRI dan tes darah dapat membantu mencegah komplikasi tulang belakang jangka panjang.
Dengan manajemen yang tepat, pasien dapat menjalani hidup yang produktif dan mengurangi dampak negatif penyakit ini terhadap kualitas hidup mereka.
Untuk informasi lebih lanjut atau membuat janji konsultasi radang sendi atau nyeri lutut, Anda bisa langsung menghubungi Klinik Patella melalui WhatsApp di nomor 0811-8124-2022.
Jangan biarkan nyeri lutut mengganggu produktivitas Anda. Bersama Klinik Patella, langkah menuju pemulihan semakin mudah dan nyaman!