Seorang wanita berusia 89 tahun, Ibu Sri Dati, sempat divonis tidak bisa berjalan, namun akhirnya sembuh dari nyeri lutut yang sangat mengganggunya. Saat ini, beliau dapat kembali berjalan dan melakukan aktivitasnya seperti biasa. Tak hanya itu, terapi pengobatan di Klinik Patella ternyata sangat efektif dalam membantu proses penyembuhan dengan hasil yang maksimal. Hal ini juga sekaligus dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dengan keluhan nyeri lutut dan nyeri sendi.
Daftar Isi
Sulit Berjalan Karena Sakit Lutut yang Menyiksa
Ibu Sri Dati telah menjalani operasi pada salah satu lututnya, sehingga untuk berjalan pun tentu tidak lagi sempurna. Kemudian, selang beberapa waktu, lutut kirinya pun timbul rasa nyeri yang sangat mengganggu. Tak hanya berdiam diri, beliau mulai mencari alternatif pengobatan untuk mengatasi sakit lututnya.
“Saya merasa sulit sekali untuk berjalan karena kaki kiri juga sakit sehingga harus segera melakukan pengobatan,” cerita Ibu Sri Dati.
Memilih Patella dari Rekomendasi Seorang Teman
“Saya mengetahui Patella dari seorang teman yang kebetulan juga memiliki keluhan nyeri lutut dan dia menjalani pengobatan di klinik ini,” ujarnya.
Ibu Sri Dati juga mulai mencari review di google terkait masalah pada lutut dan metode pengobatan di Klinik Patella. Akhirnya beliau pun mantap memilih Patella sebagai solusi untuk menyembuhkan sakit lutut yang dideritanya.
Sempat takut dengan terapi yang akan dokter lakukan, namun beliau meyakinkan diri untuk melakukannya. Terapi ini merupakan cara yang sangat efektif dalam menyembuhkan sakit lutut dan merupakan prosedur minimal invasif, bukan operasi besar seperti yang Ibu Dati lakukan sebelumnya.
Ditangani Langsung oleh Dokter Spesialis
Setelah mendapatkan diagnosis dan menjalani serangkaian pemeriksaan, Ibu Dati langsung mendapatkan penanganan medis yang sesuai. Prof. Dr. dr. Darto Satoto, SpAn, KAR adalah dokter spesialis anestesi yang menangani beliau. Dengan kompetensi tinggi yang dokter miliki, terapi pengobatan berjalan dengan baik dan Ibu Sri Dati akhirnya sembuh dari nyeri lutut. Beliau bisa berjalan kembali dan terlihat sangat bahagia.
Kata Pasien tentang Klinik Patella
“Sangat senang sekali karena perubahan menurut saya adalah tidak merasakan sakit lagi dan terapi pengobatannya sangat efektif,” ungkapnya.
Beliau juga langsung bercerita tentang terapi ini melalui whatsapp grupnya dan merekomendasikan Klinik Patella untuk mengatasi sakit lutut. Salah satu temannya yang juga mengalami keluhan nyeri lutut sama dengan beliau akhirnya tertarik untuk berobat ke Patella atas rekomendasinya.
“Jadi, saya ini sebagai promotor juga ya,” tutupnya sambil tertawa bahagia.
Bagi Anda yang memiliki keluhan nyeri lutut, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter ahli kami di Klinik Patella. Untuk kesembuhan nyeri lutut yang maksimal, Anda juga bisa melakukan pengobatan atau terapi injeksi yang efektif seperti Ibu Dati. Yuk, konsultasi sekarang hanya di Klinik Patella!
Artikel ini telah ditinjau oleh: dr. Rifalisanto, SpKFR (Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik di Klinik Patella)
FAQ: Pertanyaan Seputar Wanita Berusia 89 Tahun ini Sembuh Dari Nyeri Lutut
Nyeri lutut pada lansia sering disebabkan oleh radang sendi atau osteoartritis. Ini bukan karena trauma atau cedera langsung, melainkan akibat degenerasi tulang rawan yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia, yang menyebabkan rasa nyeri dan kesulitan bergerak.
Berbeda dengan kondisi lain yang mungkin membaik dengan sendirinya, radang sendi memerlukan perawatan medis untuk mengurangi peradangan dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Tanpa pengobatan yang tepat, kondisi ini dapat memburuk dan berdampak signifikan pada kualitas hidup
Suntikan oli lutut, atau lebih dikenal sebagai suntikan pelumas, adalah terapi yang menggunakan cairan pelumas untuk mengurangi gesekan dan peradangan di sendi lutut. Terapi ini efektif untuk meredakan rasa sakit kronis dan meningkatkan mobilitas pada lutut yang terkena osteoartritis.
Osteoartritis adalah kondisi degeneratif yang tidak dapat disembuhkan, tetapi gejalanya dapat dikelola dengan efektif melalui perawatan medis, terapi fisik, dan perubahan gaya hidup seperti olahraga ringan dan pengelolaan berat badan.
Osteoartritis terjadi ketika tulang rawan yang melapisi ujung tulang di sendi secara bertahap rusak dan aus, suatu proses yang umumnya terkait dengan penuaan. Faktor risiko lain termasuk cedera berulang pada sendi, obesitas, dan keausan mekanis seiring waktu, yang meningkatkan tekanan pada sendi dan menyebabkan rasa nyeri.