Tramadol merupakan obat analgesik opioid yang hanya digunakan saat bentuk pereda nyeri non-opioid lainnya tidak berhasil mengatasi rasa sakit yang ditimbulkan.
Oleh karena itu obat ini hanya bisa dikonsumsi dalam jangka waktu pendek dan biasanya digunakan pada penyakit nyeri akut, termasuk nyeri lutut kronis.
Jika ingin berkonsultasi tentang kondisi nyeri lutut dan kaki hubungi dokter ahli kami melalui WhatsApp di 0811-8124-2022.
Daftar Isi
- Cara Kerja Tramadol Pada Nyeri Lutut
- Kapan Tramadol Digunakan untuk Nyeri Lutut?
- Dosis Aman Tramadol untuk Nyeri Lutut
- Efek Samping Tramadol yang Perlu Diperhatikan
- Apakah Tramadol Aman untuk Penggunaan Jangka Panjang?
- Alternatif Tramadol untuk Nyeri Lutut
- Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Saat Mengonsumsinya
- Konsultasi Nyeri Lutut Terpercaya di Klinik Patella
Cara Kerja Tramadol Pada Nyeri Lutut
Tramadol merupakan obat opioid yang biasanya digunakan sebagai opsi terakhir saat obat pereda nyeri lutut lainnya sudah tidak lagi bekerja dengan baik pada tubuh.
Umumnya Tromodol digunakan sebagai salah satu pengobatan nyeri kronis yang masuk ke dalam analgesik opioid, kategori obat yang sama untuk pembiusan sebelum operasi. Jadi tidak boleh digunakan untuk jangka waktu panjang.
Selayaknya obat-obatan pereda nyeri opioid, Tromodol bekerja pada sistem saraf pusat (SSP) untuk meredakan nyeri termasuk lutut.
Jadi, zat di dalam obat akan menghambat respon sinyal nyeri dari lutut yang akan dihantarkan ke sistem saraf pusat sehingga rasa sakit pada tubuh dapat berkurang.
Kapan Tramadol Digunakan untuk Nyeri Lutut?
Tramadol digunakan sebagai obat nyeri sedang hingga parah pada orang dewasa dan hanya dapat digunakan pada beberapa kondisi kesehatan tertentu yaitu:
- Nyeri pasca operasi lutut.
- Saat obat-obatan non-opioid lain tidak mempan dalam mengatasi nyeri lutut.
- Penyakit nyeri lutut kronis seperti Osteoarthritis, Bursitis,hingga Arthritis rheumatoid.
Dosis Aman Tramadol untuk Nyeri Lutut
Konsumsi Tramodol sangat dianjurkan untuk seseorang dengan usia lebih dari 18 tahun dan hanya dijadikan opsi terakhir saat obat-obatan lain sudah tidak lagi bisa mentoleransi rasa nyeri pada tubuh, khususnya lutut.
Dosisnya pun juga akan berbeda-beda tergantung dari level nyeri lutut yang dirasakan oleh pasien. Namun, dosis tramadol yang aman untuk pasien nyeri lutut secara umum adalah sebagai berikut:
- Nyeri lutut kronis: 100 milligram (mg)/ hari dan tidak lebih besar dari 300 mg per hari.
- Nyeri lutut sedang hingga berat: 25 milligram (mg) per hari dan tidak lebih dari 400 mg per hari.
Semua anjuran ini hanya bisa Anda dapatkan melalui konsultasi dengan dokter, karena setiap orang memiliki kondisi kesehatan yang berbeda-beda.
Efek Samping Tramadol yang Perlu Diperhatikan
Sebagai bagian dari manajemen nyeri pada osteoarthritis lutut atau penyakit nyeri kronis lainnya, tentu penggunaan Tramadol harus diperhatikan.
Selain termasuk obat keras dan opioid yang bekerja pada sistem saraf, ada banyak efek samping tramadol untuk nyeri lutut yang harus diwaspadai apabila alergi obat, salah dosis atau terlewat saat meminumnya, yaitu:
- Muncul lepuh di bawah kulit
- Perut kembung
- Tekanan darah meningkat
- Penglihatan kabur
- Urine berwarna gelap.
- Sering terjadi nyeri dada dan sesak nafas.
- Demam berulang.
- Kejang.
- Denyut nadi lemah atau tidak ada di kaki
- Muncul keringat dingin.
- Peningkatan rasa haus.
- Muncul pembengkakan pada kelopak mata atau di sekitar mata, wajah, bibir, atau lidah.
Sedangkan jika overdosis dalam mengonsumsi Tramodol, maka ada beberapa kondisi yang sering terjadi yaitu:
- Penurunan kesadaran atau respons
- Detak jantung lambat atau tidak teratur
- Mudah lelah.
- Resistensi obat.
Oleh karena itu, pastikan agar melakukan konsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk konsumsi tramadol untuk nyeri kronis lutut.
Apakah Tramadol Aman untuk Penggunaan Jangka Panjang?
Tramadol masuk ke dalam kategori yang sama dengan obat bius dimana zat di dalamnya mempengaruhi sistem saraf sementara agar tidak merasakan sakit.
Oleh karena itu, pengobatan menggunakan Tramadol tidak bisa dilakukan dalam jangka waktu panjang.
Penggunaan dan penyalahgunaan Tramadol dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah gastrointestinal kronis, kerusakan hati dan ginjal, masalah kardiovaskular, dan melemahnya fungsi kekebalan tubuh, sehingga lebih mudah untuk sakit.
Selain itu, konsumsi berlebihan juga akan menyebabkan ketergantungan dan lebih parah adalah resistensi obat. Jadi sulit untuk mengatasi rasa nyeri pada tubuh Anda lagi.
Oleh karena itu, pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter saat terjadi efek yang tidak diinginkan selama masa pengobatan.
Alternatif Tramadol untuk Nyeri Lutut
Dosisnya yang tinggi, cara kerja hingga efek samping jika berlebihan, membuat Tramadol tidak dijadikan pilihan utama saat seseorang memiliki keluhan nyeri lutut.
Jika masih dalam tahap sakit lutut ringan hingga sedang, maka ada beberapa alternatif Tramadol untuk pereda nyeri yang bisa digunakan (dengan tetap berada di bawah pengawasan dokter), yaitu:
- Non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) yang dapat digunakan untuk meredakan peradangan dan nyeri lutut seperti Acetaminophen, Ibuprofen, Naproxen hingga Diclofenac.
- Suntik Hyaluronic Acid untuk pasien diabetes dan ginjal yang menderita osteoartritis lutut. Tujuan untuk meningkatkan pelumasan sendi.
- Fisioterapi sesuai anjuran dokter.
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Saat Mengonsumsinya
Seringkali, Tramadol digunakan sebagai solusi nyeri lutut kronis yang tidak merespons NSAID. Namun, obat ini termasuk dalam kelas opioid (narkotika) sehingga cukup banyak hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk meminumnya.
Terlebih, penggunaan jangka panjang bisa memicu munculnya efek samping, bahkan bisa membahayakan nyawa. Beberapa hal yang harus diperhatikan ini adalah:
- Tidak mengonsumsi Tramadol jika dalam 14 hari terakhir masih konsumsi obat jenis MAO inhibitor (MAOI) seperti isocarboxazid, linezolid, phenelzine, selegiline, hingga tranylcypromine.
- Tidak boleh mengonsumsi obat lain yang juga mengandung tramadol.
- Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini dengan alkohol atau obat lain yang mempengaruhi sistem saraf pusat (SSP).
- Obat ini dapat menyebabkan masalah pernapasan saat tidur.
- Tidak menggunakan obat ini saat hamil, menyusui ataupun yang sedang menjalankan program kehamilan.
- Tidak dikonsumsi untuk anak berusia di bawah 12 tahun.
Konsultasi Nyeri Lutut Terpercaya di Klinik Patella
Jika mengalami gejala berupa nyeri lutut yang mengganggu kegiatan sehari-hari Anda, maka segeralah untuk berkonsultasi ke dokter spesialis bedah ortopedi yang berpengalaman, seperti di Klinik Patella.
Klinik Patella hadir untuk memberikan layanan konsultasi dan pengobatan yang fokus untuk mengatasi nyeri lutut, hingga cedera tulang dan sendi.
Dengan dukungan teknologi terkini dan tim dokter ortopedi terbaik, Anda bisa mendapatkan konsultasi dan rangkaian pengobatan yang disesuaikan dengan kebutuhan, termasuk jika diperlukan menggunakan Tramadol.
Jika ingin berkonsultasi dengan dokter ahli Klinik Patella dapat menghubungi melalui WhatsApp di 0811-8124-2022.
Kami juga menerima kunjungan langsung di Klinik Patella yang berlokasi di Jalan Hj. Tutty Alawiyah No. 34B, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan. Yuk atasi nyeri lutut Anda bersama Klinik Patella!