Saat ini, ada beberapa pilihan metode pengobatan osteoarthritis yang lebih aman untuk orang tua atau lansia. Menurut Prof. dr. Darto Satoto, SpAN (K), osteoarthritis (OA) merupakan penyakit degeneratif akibat kerusakan pada tulang rawan yang mengalami pengikisan seiring bertambahnya usia. Umumnya, OA memang menyerang orang yang berusia lebih dari 50 tahun, namun dapat juga dialami oleh kamu yang masih muda.
OA bisa terjadi pada sendi tubuh mana pun dan biasanya paling sering terjadi di sendi jari tangan, pinggul dan lutut. Gejalanya pun beragam, tergantung grade atau stadium OA itu sendiri. Kamu mungkin saja hanya merasakan nyeri ringan jika masih pada stadium awal. Namun, seiring waktu penyakit ini akan menimbulkan gejala nyeri yang semakin parah. Misalnya, rasa sakit yang hebat di area lutut, kekakuan, sulit menggerakkan lutut, sampai pembengkakan pada lutut. Bahkan, tak jarang lutut juga mengeluarkan bunyi/ suara seperti ‘krek’ atau ‘pop’ yang dikenal sebagai krepitasi.
Pengobatan OA dapat disesuaikan tergantung tingkat keparahannya. Berikut, beberapa pilihan pengobatan yang lebih efektif dan aman bagi orang tua atau lansia.
Radiofrekuensi Ablasi
Radiofrekuensi ablasi (RFA) merupakan prosedur minimal invasif yang bekerja dengan memanfaatkan gelombang radiofrekuensi melalui jarum khusus ke area lutut yang dekat dengan saraf. Gelombang tersebut akan menghasilkan energi panas yang mampu memblokir atau merusak serabut saraf yang berfungsi untuk mengirimkan sinyal nyeri ke otak.
Dengan RFA, saraf akan berhenti mengirimkan sinyal nyeri dan Anda pun tak lagi merasakan nyeri di wajah akibat trigeminal neurlagia. RFA bekerja dengan cepat, tanpa operasi, tanpa rawat inap, lebih aman dari kerusakan jaringan, risiko komplikasi minimal, dan proses penyembuhan lebih cepat.
Injeksi PRP
PRP atau Platelet-rich Plasma adalah terapi injeksi yang menggunakan darah dari tubuh sendiri untuk kemudian dipisahkan plasmanya. Setelah terpisah, dokter akan menyuntikkan plasma yang kaya platelet ini ke area lutut yang mengalami osteoarthritis. Metode ini sangat efektif karena di dalam plasma tersebut terdapat growth factor (faktor pertumbuhan) yang akan meregenerasi sel atau jaringan baru di area lutut.
Injeksi PRP adalah cara baru pengobatan OA yang minim risiko dengan proses penyembuhan yang cepat, sehingga bisa kembali beraktivitas seperti biasa.
Buat kamu yang memiliki orang tua dan sering mengeluhkan sakit lutut, baiknya segera periksakan diri ke dokter spesialis kami di Klinik Patella. Nyeri lutut seperti osteoarthritis tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena semakin lama dapat mengganggu aktivitas sehari-hari yang dilakukan.
Keluhan nyeri OA tentu dapat kami atasi dengan berbagai metode pengobatan terkini tanpa operasi. Jadi, tak perlu khawatir ya. Langsung saja hubungi Assistance Center Klinik Patella di nomor 021-2237-9999 atau chat via whatsapp ke 0811 8124 2022.
Sebagai informasi tambahan, Klinik Patella berlokasi di Mampang dan SMC Jakarta Gedung Aamanyak, Pluit. Yuk, konsultasi sekarang!
Baca juga: Mengapa Orang Tua Perlu Waspada dengan Gejala Osteoarthritis?
Referensi:
Arthritis Foundation. Osteoarthritis. Accessed on March 8, 2023.
https://www.arthritis.org/diseases/osteoarthritis
American Family Physician. Osteoarthritis: Diagnosis and Treatment. Accessed on March 8, 2023.
https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2012/0101/p49.html
Artikel ini telah ditinjau oleh: dr. Yuti Purnamasari
Pertanyaan Seputar Pengobatan Osteoarthritis
Pengobatan osteoarthritis dapat dilakukan melalui berbagai metode, tergantung tingkat keparahannya. Beberapa pilihan pengobatan meliputi pemberian obat untuk mengurangi nyeri dan peradangan, terapi fisik untuk menjaga mobilitas sendi, tindakan injeksi seperti Platelet-Rich Plasma (PRP), hingga prosedur bedah bagi kasus yang lebih parah. Selain itu, perubahan gaya hidup seperti menjaga berat badan ideal dan melakukan olahraga ringan juga sangat disarankan.
Osteoarthritis tidak dapat disembuhkan secara total, tetapi gejalanya bisa dikontrol. Beberapa langkah penanganannya mencakup konsumsi obat pereda nyeri, terapi fisik, olahraga yang sesuai dengan kondisi sendi, serta injeksi PRP yang membantu regenerasi jaringan. Menjaga pola makan sehat dan mengontrol berat badan juga dapat membantu mengurangi beban pada sendi yang mengalami osteoarthritis.
Untuk mengatasi nyeri dan peradangan akibat osteoarthritis, dokter biasanya meresepkan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti diclofenac atau ibuprofen. Jika nyeri masih ringan, paracetamol juga bisa digunakan untuk meredakan keluhan. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin menyarankan injeksi kortikosteroid atau terapi PRP sebagai alternatif pengobatan yang lebih lanjut.
Penderita osteoarthritis disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi pendukung kesehatan sendi, seperti sayuran hijau (brokoli, bayam, kale), ikan berlemak yang kaya akan omega-3, serta buah-buahan yang tinggi antioksidan. Brokoli mengandung senyawa sulforaphane yang diketahui dapat membantu memperlambat perkembangan osteoarthritis.
Penderita osteoarthritis sebaiknya menghindari makanan tinggi natrium atau garam berlebih, karena dapat meningkatkan risiko pembengkakan pada sendi. Selain itu, makanan olahan, gula berlebih, serta daging merah dalam jumlah besar juga perlu dikurangi karena dapat memperburuk peradangan pada sendi. Mengontrol pola makan dan menjalani gaya hidup sehat akan membantu mengurangi gejala osteoarthritis secara efektif.