Apakah Anda pernah merasakan sakit di bagian pundak belakang yang tak kunjung sembuh? Nah, sebaiknya Anda waspada karena hal ini bisa mengindikasikan masalah kesehatan yang lebih serius. Sakit pundak belakang bisa terjadi karena berbagai faktor, termasuk cedera, postur tubuh yang buruk, kelelahan otot, atau bahkan stres.
Gejala yang sering terkait biasanya meliputi nyeri, kaku, dan keterbatasan gerak. Beberapa orang mungkin mencoba berbagai metode pengobatan konvensional seperti terapi fisik, obat pereda nyeri, atau terapi pijat. Namun, untuk beberapa kasus yang lebih parah atau kronis, Anda memerlukan solusi pengobatan yang lebih efektif.
Daftar Isi
Penyebab Sakit Pundak Belakang
Sakit pundak belakang atau nyeri pada bagian belakang bahu dan leher bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa penyebab umum meliputi:
- Postur Buruk: Duduk atau berdiri dengan postur yang buruk dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan tegangan pada otot-otot pundak dan leher.
- Cedera: Cedera pada otot, tendon, atau ligamen di area bahu dan leher karena kecelakaan, jatuh, atau aktivitas fisik berulang atau berlebihan.
- Radang Sendi Bahu: Radang sendi bahu, seperti bursitis atau tendinitis, bisa menjadi penyebab sakit pundak belakang.
- Penyakit Tulang dan Sendi: Penyakit seperti osteoartritis atau penyakit degeneratif pada tulang dan sendi.
- Masalah Saraf: Beberapa masalah saraf, seperti cedera saraf atau saraf kejepit, dapat menimbulkan tekanan berlebih pada tulang belakang seperti leher, punggung dan pundak.
Mengatasi Sakit Pundak Belakang dengan Radiofrekuensi Ablasi
Radiofrekuensi Ablasi (RFA) adalah prosedur medis yang inovatif untuk mengatasi nyeri kronis, termasuk sakit pundak belakang. RFA menggunakan energi gelombang radiofrekuensi untuk menghancurkan saraf yang menyebabkan nyeri, sehingga mengurangi atau bahkan menghilangkan rasa sakit.
Manfaat Radiofrekuensi Ablasi
Radiofrekuensi ablasi menawarkan sejumlah manfaat bagi penderita sakit pundak belakang yang kronis, antara lain:
- Mengurangi Nyeri: RFA seringkali efektif dalam mengurangi atau menghilangkan rasa sakit yang telah lama dirasakan oleh pasien.
- Pemulihan Cepat: Pasien umumnya bisa pulang dalam waktu singkat setelah prosedur RFA dan dapat kembali beraktivitas dalam beberapa hari.
- Minimnya Efek Samping: RFA biasanya memiliki sedikit efek samping dibandingkan dengan beberapa jenis perawatan nyeri kronis lainnya.
- Solusi Jangka Panjang: Pada banyak kasus, efek pengurangan nyeri yang diberikan oleh RFA dapat berlangsung selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.
Apabila Anda memiliki keluhan nyeri pundak belakang, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter ahli kami di Klinik Patella. Dokter akan membantu memberikan diagnosis yang akurat dan penanganan yang sesuai kondisi medis Anda. Silakan hubungi tim Assistance Center Patella di nomor 021-2237-9999 atau chat melalui whatsapp di 0811 8124 2022.
***
Featured photo by h9images from Freepik
Frequently Asked Questions (FAQ)
Ada beberapa cara yang dapat membantu mengatasi nyeri di pundak belakang, tergantung pada penyebabnya. Beberapa metode yang bisa dicoba antara lain:
Membatasi aktivitas fisik yang berlebihan untuk mengurangi ketegangan pada otot dan sendi pundak.
Terapi akupunktur, yang dapat membantu meredakan nyeri dengan merangsang titik-titik tertentu di tubuh.
Menggunakan kompres hangat atau dingin, sesuai dengan kondisi nyeri yang dialami. Kompres dingin efektif untuk peradangan akut, sementara kompres hangat membantu mengendurkan otot yang tegang.
Mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), dengan konsultasi dokter.
Terapi pijat, yang bisa membantu melancarkan peredaran darah dan mengurangi ketegangan otot.
Melakukan peregangan secara rutin untuk menjaga fleksibilitas otot dan mencegah ketegangan berlebih.
Memperbaiki postur tubuh, terutama bagi mereka yang sering duduk atau berdiri dalam waktu lama.
Jika nyeri berlanjut atau semakin parah, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Nyeri di bagian pundak belakang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
Postur tubuh yang buruk, misalnya duduk dalam posisi membungkuk dalam waktu lama.
Cedera pada otot, tendon, atau ligamen akibat kecelakaan, aktivitas berat, atau gerakan yang tidak tepat.
Kelelahan otot akibat penggunaan otot pundak secara berlebihan.
Radang sendi, seperti tendinitis atau bursitis, yang menyebabkan peradangan di sekitar sendi bahu.
Masalah saraf, termasuk saraf kejepit yang dapat menimbulkan rasa sakit yang menjalar ke lengan dan punggung.
Stres dan ketegangan emosional, yang dapat menyebabkan otot pundak menegang tanpa disadari.
Jika rasa sakit tidak membaik dalam beberapa hari atau semakin parah, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Meskipun kolesterol tinggi tidak secara langsung menyebabkan nyeri pundak, kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan pembuluh darah dan aliran darah ke otot dan saraf di sekitar bahu. Jika aliran darah terganggu akibat penumpukan plak di arteri (aterosklerosis), seseorang dapat mengalami nyeri atau ketidaknyamanan di bagian leher dan pundak. Namun, nyeri di pundak belakang juga bisa disebabkan oleh faktor lain seperti ketegangan otot, cedera, atau postur tubuh yang buruk. Jika Anda mengalami nyeri pundak yang berulang dan memiliki kadar kolesterol tinggi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.