Pernah merasa sakit pada area bahu? Berbagai hal bisa menjadi penyebab nyeri pada sendi bahu, namun yang paling sering menjadi pemicunya adalah cedera rotator cuff. Cedera ini terjadi akibat gerakan berulang dan berlebihan seperti mengangkat beban, mendorong atau memutar lengan. Ada kalanya, nyeri dapat timbul dari sendi bahu itu sendiri atau dari jaringan di sekitarnya, yaitu otot, ligamen atau tendon.
Umumnya, nyeri sendi bahu bisa memburuk jika Anda melakukan berbagai aktivitas yang melibatkan lengan atau bahu. Sedangkan, nyeri yang timbul dari struktur lain selain persendian biasanya tidak memburuk saat Anda menggerakkan lengan atau bahu. Lantas, apa saja yang bisa menyebabkan nyeri bahu dan seperti apa penanganannya? Simak ulasan berikut.
Daftar Isi
Perhatikan Hal-hal yang Bisa Sebabkan Nyeri Bahu
Bahu terdiri dari tendon dan otot yang memudahkan kita dalam melakukan berbagai gerakan yang melibatkan sendi bahu. Ketika sering digunakan dan berulang-ulang, sendi bahu adalah yang paling sering mengalami dislokasi daripada sendi lainnya pada tubuh. Kondisi ini mungkin hanya muncul sesekali, namun Anda juga bisa mengalaminya setiap saat.
Menurut dr. Rifalisanto, Sp.KFR, dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi di Klinik Patella, menyebutkan bahwa penyebab paling umum dari nyeri sendi bahu yaitu ketika tendon rotator cuff terjebak di bawah area tulang pada bahu. Kondisi ini membuat tendon mengalami peradangan dan rusak, sehingga mengakibatkan tendinitis rotator cuff ataupun bursitis.
Akan tetapi, ada juga faktor lainnya yang bisa menyebabkan nyeri sendi bahu, antara lain:
- Arthritis yang terjadi pada persendian bahu, seperti osteoarthritis (radang sendi kronis)
- Bone spur atau osteofit di area bahu yang seringnya terjadi pada usia tua (> 60tahun)
- Patah tulang bahu
- Dislokasi bahu
- Frozen shoulder, yang terjadi saat otot, tendon, atau ligamen pada area bahu menjadi nyeri dan kaku, sehingga sangat sulit untuk menggerakkannya
- Penggunaan berlebihan atau cedera pada tendon di sekitar bahu, seperti otot bicep pada lengan
- Adanya trauma/ cedera pada saraf yang menyebabkan pergerakan bahu menjadi tidak normal
- Robeknya tendon rotator cuff
- Postur tubuh yang tidak baik dan adanya masalah mekanisme pada tubuh
Bagaimana Gejalanya?
Mengutip laman Web MD, coba rasakan gejala apa yang Anda alami dan bertanyalah pada diri sendiri untuk membantu apabila memang terkena cedera pada bahu. Berikut pertanyaannya:
- Apakah Anda masih dapat menggerakkan lengan secara normal, atau bahu terasa nyeri dan sangat kaku?
- Apakah anda merasa jika sendi bahu seperti akan keluar dari soketnya (rongga berisi tulang pada bahu)
- Bisakah Anda mengangkat barang atau benda yang biasanya dibawa?
Berbagai pertanyaan ini akan membantu dalam mengenali gejala nyeri sendi bahu untuk melakukan penanganan tahap awal. Apabila gejala masih tergolong ringan lakukan perawatan mandiri di rumah dengan berisitirahat, mengompres dingin, membebat bagian yang sakit dan minum obat pereda nyeri.
Apabila nyeri tidak kunjung membaik dan semakin menyulitkan untuk menggerakkan lengan atau bahu, sebaiknya langsung periksakan diri ke dokter. Gejala berikut ini menandakan bahwa Anda memerlukan pengobatan segera:
- Rasa sakitnya semakin intens
- Bahu bengkak, kemerahan dan semakin sulit digerakkan
- Sendi bahu terlihat berubah bentuk
- Demam dan muncul nyeri hebat
Penanganan yang Tepat untuk Cegah Komplikasi
Dokter akan menanyakan riwayat penyakit dan gejala apa yang mungkin Anda rasakan. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara komprehensif dan apabila perlu akan disarankan untuk pemeriksaan penunjang. Tes penunjang ini bisa berupa MRI, Rontgen, atau CT-Scan guna menegakkan diagnosa.
Menurut dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS, tata laksana nyeri terdiri dari dua kategori, yaitu terapi obat-obatan dan operasi (pembedahan). Namun, penggunaan obat anti nyeri berkepanjangan untuk nyeri kronik bisa menyebabkan efek samping. Sedangkan, untuk tindakan operasi ada beberapa kondisi yang membuat orang tidak bisa menjalani operasi atau bahkan tidak ada keinginan untuk melakukannya.
Salah satu solusi terkini dalam mengatasi nyeri yaitu dengan beberapa metode pengobatan berikut ini:
- Terapi injeksi, seperti viskosuplementasi, PRP (platelet-rich plasma), steroid (dalam dosis minimal), dan prolotherapy
- Penggunaan alat modalitas, seperti TENS, Microwave Diathermy, atau Ultrasound
- Terapi fisik dan rehabilitasi untuk sendi bahu
Berbagai metode ini bertujuan untuk mengurangi nyeri, meregenerasi sel atau jaringan yang rusak, serta menguatkan otot dan sendi bahu.
Jadi, segeralah ke dokter untuk penanganan lebih lanjut dan jangan tunggu nyeri bertambah parah. Anda bisa berkonsultasi secara online dengan dokter di Klinik Patella dengan menghubungi Assistance Center kami pada nomor yang tertera.
Klinik Patella berlokasi di Mampang, Jakarta Selatan dengan tim dokter spesialis yang akan langsung menangani berbagai masalah nyeri pada sendi lutut, bahu dan nyeri lainnya.
Semoga bermanfaat!
Baca juga: Sering Alami Nyeri Bahu Hingga Terasa Kaku? Yuk, Kenali Penyebabnya!