Keluhan nyeri lutut memang merupakan masalah yang umum terjadi, baik pada orang berusia tua maupun usia muda. Penyebabnya dapat bervariasi, mulai dari cedera fisik, osteoarthritis, hingga masalah postur tubuh. Untuk mengatasinya, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter nyeri lutut yang berpengalaman di Klinik Patella.
Daftar Isi
- Peran Dokter Nyeri Lutut di Klinik Patella
- Diagnosis yang akurat
- Perencanaan Pengobatan yang Holistik
- Pemantauan dan Tindak Lanjut
- Rekomendasi Dokter Berpengalaman di Klinik Patella
- Prof.dr.Darto Satoto,SpAn.TI.Subs.An.Reg.
- Dr. Rifalisanto, Sp.KFR
- Dr. Nelfidayani, Sp.KFR
- Pertanyaan seputar Konsultasi dengan Dokter Nyeri Lutut dan Penanganannya
Peran Dokter Nyeri Lutut di Klinik Patella
Berikut ini adalah berbagai peran penting dokter dalam penanganan nyeri lutut, antara lain:
Diagnosis yang akurat
Melakukan diagnosis yang akurat terkait nyeri lutut dengan menilai riwayat kesehatan pasien, melakukan pemeriksaan fisik, dan mengevaluasi hasil tes diagnostik seperti sinar-X atau MRI.
Perencanaan Pengobatan yang Holistik
Berbagai metode pengobatan dapat digunakan untuk mengatasi nyeri lutut, mulai dari pengobatan farmakologis hingga intervensi non-farmakologis. Pengobatan yang diberikan mencakup obat antiinflamasi, non intervensi, fisioterapi atau bahkan rekomendasi untuk tindakan pembedahan jika diperlukan..
Pemantauan dan Tindak Lanjut
Proses pengobatan nyeri lutut seringkali membutuhkan pemantauan dan tindak lanjut secara rutin. Dokter memainkan peran kunci dalam memantau respons pasien terhadap pengobatan, menyesuaikan rencana perawatan jika diperlukan, dan memberikan dukungan yang berkelanjutan.
Rekomendasi Dokter Berpengalaman di Klinik Patella
Prof.dr.Darto Satoto,SpAn.TI.Subs.An.Reg.
Dr. Rifalisanto, Sp.KFR
Dr. Nelfidayani, Sp.KFR
Pertanyaan seputar Konsultasi dengan Dokter Nyeri Lutut dan Penanganannya
Jika mengalami nyeri lutut, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter spesialis ortopedi atau dokter spesialis rehabilitasi medik (Sp.KFR). Dokter spesialis ortopedi memiliki keahlian dalam menangani masalah tulang, otot, sendi, dan ligamen, termasuk cedera lutut. Sementara itu, dokter spesialis rehabilitasi medik fokus pada terapi non-bedah untuk mengembalikan fungsi lutut.
Anda disarankan untuk segera berkonsultasi jika mengalami:
Lutut terasa nyeri saat bergerak atau berbunyi saat ditekuk.
Kekakuan atau pembengkakan pada lutut.
Cedera serius akibat benturan keras, jatuh, atau kecelakaan.
Nyeri lutut mendadak yang muncul saat berlari atau melompat.
Dokter yang menangani masalah sendi adalah dokter spesialis ortopedi, yang memiliki keahlian dalam menangani gangguan pada sistem muskuloskeletal, termasuk tulang, sendi, otot, saraf, ligamen, dan tendon. Selain itu, dokter spesialis rehabilitasi medik (Sp.KFR) juga dapat membantu menangani nyeri sendi dengan pendekatan terapi fisik dan rehabilitasi tanpa operasi.
Dalam beberapa kasus, nyeri lutut juga dapat disebabkan oleh gangguan saraf, terutama jika disertai dengan sensasi kesemutan, mati rasa, atau kelemahan otot. Jika penyebab nyeri lutut diduga terkait dengan saraf terjepit atau gangguan saraf perifer, konsultasi dengan dokter spesialis saraf (neurologi) dapat menjadi pilihan untuk mendapatkan evaluasi yang lebih mendalam.
Biaya konsultasi dengan dokter spesialis ortopedi bervariasi tergantung pada fasilitas kesehatan yang dikunjungi. Rata-rata biaya konsultasi berkisar antara Rp200.000 hingga Rp500.000 per sesi, tergantung pada rumah sakit atau klinik serta tindakan tambahan yang mungkin diperlukan, seperti pemeriksaan radiologi (X-ray atau MRI).
Ya, layanan ortopedi termasuk dalam cakupan BPJS Kesehatan, terutama jika pasien mengikuti prosedur rujukan yang sesuai. Penanganan nyeri lutut yang ditanggung oleh BPJS mencakup konsultasi, pemeriksaan diagnostik tertentu, terapi fisik, hingga tindakan medis yang direkomendasikan oleh dokter, selama masih dalam lingkup Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).