Sindrom nyeri patellofemoral adalah nyeri lutut di bagian depan, di sekitar tempurung lutut, yang juga dikenal sebagai patela. Kondisi ini sering juga disebut sebagai Patellofemoral Pain Syndrome (PFPS).
Sindrom nyeri patellofemoral ini lebih umum terjadi pada orang yang berlari, atau orang yang melakukan olahraga yang melibatkan aktivitas berlari dan melompat.
Nyeri lutut biasanya semakin parah saat seseorang berlari, berjalan naik, turun tangga, duduk dalam waktu lama, atau jongkok.
Tapi perawatan sederhana, seperti istirahat dan kompres es, seringkali sudah bisa meredakan rasa nyeri yang dirasakan. Namun, terkadang nyeri patellofemoral memerlukan terapi fisik.
Daftar Isi
- Apa itu sindrom nyeri patellofemoral?
- Gejala sindrom nyeri patellofemoral
- Penyebab sindrom nyeri patellofemoral
- Diagnosis sindrom nyeri patellofemoral
- Pengobatan sindrom nyeri patellofemoral
- Pencegahan sindrom nyeri patellofemoral
- Komplikasi patellofemoral pain syndrome
- Layanan konsultasi di Klinik Patella
Apa itu sindrom nyeri patellofemoral?
Sindrom nyeri patellofemoral atau Patellofemoral Pain Syndrome (PFPS) adalah istilah untuk kondisi lutut yang menyebabkan nyeri di bagian depan lutut sekitar area yang dikenal sebagai sendi patellofemoral.
Patellofemoral sendiri adalah sendi antara tempurung lutut (patela) dan tulang paha (femur). Nyeri umumnya dirasakan di sekitar atau di belakang tempurung lutut.
Kondisi sindrom nyeri patellofemoral ini dapat diderita kedua lutut sekaligus. Jika sindrom nyeri patellofemoral sudah mengganggu aktivitas harian Anda, atau tidak kunjung membaik dalam beberapa minggu, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter.
Dapatkan informasi lengkap mengenai sindrom nyeri patellofemoral di artikel ini, atau hubungi Klinik Patella di nomor Whatsapp 0811-8124-2022.
Gejala sindrom nyeri patellofemoral
Nyeri lutut menjadi gejala utama dari sindrom nyeri patellofemoral. Rasa nyeri dapat dirasakan sebagai nyeri tumpul di bagian depan lutut.
Namun rasa nyeri ini bisa meningkat menjadi nyeri tajam saat penderita melakukan aktivitas tertentu. Sedangkan gejala umum sindrom nyeri patellofemoral lainnya adalah:
- Nyeri setelah duduk dalam waktu lama
- Nyeri saat jongkok atau turun tangga
- Nyeri di bagian depan lutut, di sekitar dan di belakang tempurung lutut
- Nyeri yang semakin parah saat atau setelah aktivitas atau olahraga yang meningkat
- Terdengar suara klik, atau gesekan, saat penderita membengkokkan dan meluruskan lutut.
Penyebab sindrom nyeri patellofemoral
Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab terjadinya sindrom nyeri patellofemoral, yaitu:
- Sendi lutut terlalu banyak bekerja: Seseorang melakukan gerakan yang sama berulang kali, hal ini dapat menyebabkan patellofemoral pain syndrome. Gerakan berulang yang dimaksud adalah melompat terus-menerus atau bekerja dengan tangan dan lutut.
- Bentuk lutut tidak normal: Jika patela memiliki bentuk yang tidak biasa, Anda mungkin mengalami patellofemoral pain syndrome
- Lemah dan kakunya otot sekitar lutut: Jika otot-otot di sekitar lutut memiliki kondisi kaku dan lemah, maka otot tersebut mungkin tidak bisa menopang lutut dengan baik. Begitu pula, jika otot-otot kurang fleksibel, maka justru dapat memberikan tekanan berlebihan pada lutut.
- Beban lutut meningkat drastis secara tiba-tiba: Anda beresiko menderita patellofemoral pain syndrome jika mulai melakukan olahraga atau aktivitas baru, yang meningkatkan beban kerja lutut.
Diagnosis sindrom nyeri patellofemoral
Untuk mendiagnosis patellofemoral pain syndrome dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik dan juga mempelajari riwayat kesehatan pasien.
Namun tidak menutup kemungkinan dokter akan meminta penderita untuk menjalani tes pencitraan seperti:
- MRI: Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah tes pencitraan yang menggunakan gelombang radio dan medan magnet yang kuat untuk memberikan gambar detail tentang tulang dan jaringan lunak, seperti ligamen dan tulang rawan lutut.
- Sinar X (Rontgen): Gambar sinar X menunjukkan tulang dengan baik, tetapi kurang efektif untuk melihat jaringan lunak.
- Ultrasonografi: Tes ini menggunakan gelombang suara untuk menunjukkan gambar otot dan tendon.
- CT scan: Pemeriksaan CT scan dapat menunjukkan tulang dan jaringan lunak.
Pengobatan sindrom nyeri patellofemoral
Langkah pertama perawatan sindrom nyeri patellofemoral biasanya adalah mengistirahatkan lutut sebanyak mungkin, dan menghindari aktivitas yang bisa meningkatkan rasa sakit. Jika diperlukan, dokter juga akan meresepkan obat pereda rasa nyeri.
Dokter juga dapat meminta penderita untuk bertemu dengan seorang fisioterapis untuk mendapatkan bimbingan dan pengawasan dalam melakukan latihan rehabilitasi untuk memperkuat otot-otot sekitar lutut.
Selain latihan otot, fisioterapis juga bisa menyarankan penderita untuk melakukan beberapa hal berikut:
- Menggunakan braces penyangga: Braces lutut atau penyangga lengkung dapat membantu mengurangi nyeri.
- Perekat: Fisioterapis Anda mungkin akan menunjukkan cara merekat lutut untuk mengurangi nyeri dan memudahkan Anda berolahraga.
- Kompres es usai olahraga: Mengompres lutut dengan es setelah berolahraga mungkin bermanfaat.
- Orthotics: Gunakan insole sepatu yang dibuat khusus untuk membantu mengurangi tekanan pada lutut
- Olahraga ramah lutut: Selama pemulihan, bermanfaat untuk melakukan olahraga ringan untuk lutut, seperti bersepeda atau berenang.
Jika pengobatan sederhana tidak dapat meredakan rasa nyeri, dokter mungkin akan menyarankan beberapa tindakan pembedahan seperti:
- Artroskopi: Dalam prosedur ini, seorang dokter bedah akan memasukkan alat yang disebut artroskop dengan lensa kamera dan cahaya. Kemudian dokter juga akan memasukkan alat satu lagi melalui sayatan kecil lainnya.
- Pembedahan lutut: Dalam kasus yang lebih parah, seorang dokter bedah mungkin perlu melakukan operasi lutut untuk memperbaiki sudut tempurung lutut atau mengurangi tekanan tulang rawan.
Pencegahan sindrom nyeri patellofemoral
Anda dapat melakukan beberapa hal berikut ini untuk mencegah terjadinya patellofemoral pain syndrome:
- Memilih sepatu yang nyaman dan pas untuk kaki dan aktivitas Anda.
- Berkonsultasilah dengan fisioterapis tentang latihan yang dapat membantu Anda melompat, berlari, dan berbelok dengan benar
- Lakukanlah latihan untuk memperkuat otot kaki dan pinggul yang membantu menjaga keseimbangan lutut saat beraktivitas
- Hindari obesitas. Menurunkan berat dapat mengurangi stres pada lutut.
- Lakukan pemanasan sebelum berlari atau berolahraga selama sekitar lima menit. Lakukan pula peregangan, dan tingkatkan fleksibilitas dengan latihan peregangan
- Tingkatkan intensitas aktivitas latihan atau olahraga secara bertahap
Komplikasi patellofemoral pain syndrome
Jika Anda menderita patellofemoral pain syndrome, segera berkonsultasi dengan dokter untuk menemukan langkah pengobatan yang terbaik. Jika dibiarkan, patellofemoral pain syndrome dapat membuat cedera lebih parah.
Layanan konsultasi di Klinik Patella
Klinik Patella adalah pusat kesehatan yang khusus menangani masalah lutut dan kaki, termasuk patellofemoral pain syndrome.
Kami menggabungkan berbagai bidang ilmu kedokteran, seperti kedokteran fisik, rehabilitasi, dan anestesi, untuk memberikan penanganan terbaik.
Jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut tentang penyakit atau jadwal dokter, jangan ragu untuk menghubungi tim Patella melalui WhatsApp di nomor 0811-8124-2022.
Anda juga bisa datang langsung ke Klinik Patella yang berlokasi di Jalan Hj. Tutty Alawiyah No. 34B, Kalibata, Pancoran – Jakarta Selatan. Dokter ahli kami siap membantu Anda!
Referensi penulisan:
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17914-patellofemoral-pain-syndrome-pfps
https://www.nhslanarkshire.scot.nhs.uk/services/physiotherapy-msk/patellofemoral-pain-syndrome/