Artikel Terkait

cara menghindari cedera
cara menghindari cedera

8 Cara Menghindari Cedera Saat Olahraga: Ini Panduannya!

kortikosteroid untuk bursitis
kortikosteroid untuk bursitis

Apakah Kortikosteroid Bisa Digunakan untuk Atasi Bursitis?

obat osteoarthritis untuk lansia
obat osteoarthritis untuk lansia

Meredakan Gejala: Ini Obat Osteoarthritis untuk Lansia!

cedera tulang rawan lutut
cedera tulang rawan lutut

Cedera Tulang Rawan Lutut: Pahami Tandanya!

nyeri lutut hilang timbul
nyeri lutut hilang timbul

Nyeri Lutut Hilang Timbul: Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!

cara menguatkan lutut
cara menguatkan lutut

Bagaimana Cara Menguatkan Lutut? Cek Informasinya Disini!

viskosuplementasi
viskosuplementasi

Viskosuplementasi: Kenali Penanganan Medis untuk Osteoarthritis Ini!

penyebab lutut sakit saat ditekuk dan diluruskan
penyebab lutut sakit saat ditekuk dan diluruskan

Penyebab Lutut Sakit Saat Ditekuk dan Diluruskan: Apa Saja?

bone marrow stem cells
bone marrow stem cells

Terapi Bone Marrow Stem Cells untuk Nyeri Lutut dan Sendi: Apa Itu?

allogenic stem cells
allogenic stem cells

Kenapa Allogenic Stem Cells Bisa Atasi Nyeri Lutut?

adipose-derived stem cells
adipose-derived stem cells

Adipose-Derived Stem Cells untuk Nyeri Sendi: Bagaimana Cara Kerjanya?

daun ciplukan
daun ciplukan

Manfaat Daun Ciplukan untuk Lutut dan Sendi: Obat Alami yang Ampuh?

Cari Artikel Lainnya

Sakit Tumit Jangan Anggap Sepele dan Apa Penyebabnya

January 22, 2021

sakit tumit belakang

Sakit tumit kadangkala dianggap sepele atau bahkan tidak dihiraukan sama sekali.

Sakit tumit ini muncul pada saat bangun tidur pagi hari atau pada saat Anda menapakkan kaki ingin melangkah.

Keluhan sakit ini bisa terjadi pada bagian depan, belakang atau tengah tulang tumit.

Banner Zaskia dekstop
Banner Zaskia mobile

Tumit Kaki

Tumit sendiri merupakan salah satu tulang terbesar dari telapak kaki. Tugas besar dari tumit ini salah satunya adalah menopang berat badan dan menyerap tekanan terutama ketika berjalan atau melompat.

Tumit yang dikenal dalam istilah medisnya calcaneus, memiliki struktur yang cukup kompleks, diselimuti oleh otot dan serabut saraf.

Jika sakit tumit Anda alami, kemungkinan sakit atau nyeri tersebut berasal dari otot, saraf atau tulang tumit itu sendiri. Bahkan bisa juga penyebabnya merupakan gabungan semua struktur tersebut.

Namun biasanya bisa dibedakan. Bila sakit atau nyerinya bersifat hilang timbul kemungkinan penyebabnya adalah otot yang mungkin mengalami ketegangan atau kaku yang dapat diredakan dengan kompres hangat.

Setiap aktivitas yang melibatkan gerakan kaki dapat memberikan tekanan cukup besar pada tumit.

Namun kadangkala aktivitas tersebut berlebihan sehingga tumit tidak dapat lagi menanggung bebannya.

Atau gerakan menumbukkan kaki pada permukaan keras, misalnya saat berolahraga, juga dapat menimbulkan tumit sakit.

Berjalan biasanya dapat membantu mengurangi nyeri, tetapi nyeri dapat kembali memburuk setelah berjalan atau berdiri dalam waktu yang lama.

Itu sebabnya tumit sakit perlu Anda ketahui kemungkinan penyebabnya sehingga tidak lagi mengganggu aktivitas harian Anda.

Sakit Tumit Penyebabnya Apa?

Sakit tumit memiliki banyak penyebab. Salah satunya adalah akibat dari kesalahan biomekanik (kelainan gaya berjalan) yang memberi tekanan atau beban terlalu besar pada tulang tumit dan jaringan lunak yang menempel padanya.

Penyebab tekanan atau beban tersebut dapat berupa:

  • cedera
  • memar akibat aktivitas seperti berjalan, berlari, atau melompat pada permukaan yang keras
  • memakai alas kaki yang tidak baik (seperti sandal jepit tipis)
  • kelebihan berat badan

1. Taji tumit (heel spurs)

Munculnya atau tumbuhnya tulang pada bagian bawah tulang tumit. Taji ini akan terlihat dalam hasil rontgen, seperti tonjolan yang memanjang ke depan. Jika tidak ada pembesaran tulang, kondisi ini terkadang disebut sebagai heel spur syndrome.

Taji tumit ini tumbuh akibat adanya ketegangan pada otot dan ligamen, akibat meregangnya tendon yang menghubungkan tumit dan kaki.

Bila terjadi berulang kali dapat berpotensi merobek lapisan atau selaput yang menutupi tulang tumit.

Penyebab kondisi ini antara lain adanya ketidakseimbangan biomekanik, seperti lari atau joging, sepatu yang tidak sesuai atau sepatu yang sudah usang akibat pemakaian lama, atau kelebihan berat badan (obesitas).

2. Plantar Fasciitis

Sakit tumit dan heel spur sering dikaitkan dengan kondisi plantar fasciitis, yaitu meradangnya pita jaringan ikat fibrosa (fasia) yang membentang sepanjang bagian bawah (permukaan telapak) kaki, dari tumit hingga telapak.

Plantar fasciitis sering timbul pada atlet yang sering berlari dan melompat. Plantar fasciitis bisa menimbulkan nyeri hebat.

Kondisi ini meregangnya atau menegangnya pita ini  berpotensi menyebabkan peradangan, nyeri, dan kemungkinan tumbuhnya taji tulang pada tulang tumit.

Peradangan dapat memburuk oleh sepatu yang bagian dalamnya tidak memiliki lapisan pendukung yang baik, terutama pada area lengkungan kaki (arkus), dan adanya iritasi kronis akibat latihan berlebihan.

Sakit tumit akibat plantar fasciitis bisa mereda sementara dengan beristirahat. Setelah beraktivitas seperti berjalan, pita fasia ini secara mendadak dapat menegang, meregang dan menarik tumit, sehingga setelah tidur dapat timbul sakit tumit saat bangun tidur pagi.

Dengan berjalan, sakit tumit mungkin berkurang atau bahkan hilang, tapi itu mungkin hanya sementara. Sakit tumit ini sering kambuh walau sudah istirahat lama atau berjalan kaki lama.

3. Gerakan pronasi (memutar ke dalam) berlebihan atau overpronasi

Pronasi merupakan gerakan rotasi kaki ke arah dalam ketika kaki mendarat pada tanah saat berlari. Bila pronasi ini berlebihan berisiko mengakibatkan sakit tumit.

Gerakan pronasi ini sebenarnya juga untuk beradaptasi dengan permukaan tanah dan membantu mengurangi atau menyerap guncangan saat berjalan maupun berlari.

Gerakan overpronasi dapat menyebabkan kaki dan pergelangan kaki kesulitan dalam menyeimbangkan tubuh, dan kaki tidak mampu dalam menyerap hentakan secara efisien.

Pada akhirnya kaki akan lepas landas menggunakan jempol dan jari telunjuk kaki sebagai tumpuan utama, sehingga kedua jari tersebut akan bekerja lebih keras pada gerakan overpronasi ini.

Selain itu juga dapat menyebabkan peregangan dan tarikan yang tidak semestinya pada ligamen dan tendon yang menempel pada bagian belakang bawah tulang tumit, serta dapat menyebabkan cedera pada pinggul, lutut, dan punggung bawah atau pinggang.

4. Tendinitis Achilles

Nyeri bagian belakang tumit seringkali berkaitan dengan Tendinitis Achilles, yang merupakan radang tendon Achilles.

Tendinitis ini seringnya mengenai Anda yang gemar atau sering berlari dan berjalan serta yang memiliki tendon Achilles yang kaku.

Bila tendon ini menegang dalam jangka lama, kemungkinan memiliki risiko robek atau meradang sehingga timbul nyeri. Juga radang tendon ini juga menyertai tumbuhnya taji tulang pada bagian belakang tumit.

Peradangan tendon Achille ini dapat diperparah oleh iritasi kronis pada Anda yang memiliki aktivitas atau mobilitas tinggi atau aktivitas tertentu sehingga dapat membebani tendon yang menegang ini berkepanjangan.

5. Fraktur (retakan) pada tulang tumit

Fraktur pada tulang tumit sering terjadi bagian belakng dan bawah tumit. Nyeri atau sakit tumit akibat ini sering muncul setelah melakukan aktivitas yang menahan beban atau perubahan permukaan tanah yang lebih keras.

Awalnya nyeri muncul saat beraktivitas, tetapi lama kelamaan nyeri tetap berlangsung saat beristirahat. Fraktur ini dapat diketahui dari hasil pemeriksaan radiologis atau rontgen.

Penanganannya antara lain mengurangi intensitas aktivitas atau dengan menggunakan bantalan pada tumit. Dokter akan melakukan penanganan sesuai dengan hasil pemeriksaan.

6. Jepitan Saraf

Sakit tumit dengan rasa seperti terbakar, kesemutan, atau mati rasa mungkin menunjukkan adanya masalah pada saraf.

Gejala-gejala ini paling sering menunjukkan kemungkinan adanya saraf terjepit akibat penggunaan berlebihan, cedera akibat olahraga atau cedera akibat operasi sebelumnya.

Saraf yang terjepit biasanya merupakan cabang dari saraf tibialis posterior, termasuk saraf plantar medial, saraf plantar lateral, atau saraf ke abduktor digiti minimi.

Namun sakit tumit neuropatik biasanya unilateral (salah satu kaki); oleh karena itu, penyakit sistemik yang mendasari perlu dokter ketahui bila sakit atau nyeri terasa pada kedua tumit.

Kemungkinan penyebab lainnya adalah radikulopati lumbal (pada segmen L4-S2).

Penanganannya dapat berupa istirahat, kompres es, obat antiinflamasi atau analgesik, mengurangi tekanan, dan latihan peregangan.

Jika tindakan konservatif tidak efektif atau sakit tumit tetap berlangsung, dokter akan mempertimbangkan penanganan yang lain untuk mengatasi penyebab utamanya.

Sakit Tumit dan Ini Penyebab Lainnya:

  • Memar pada tumit misalnya setelah menginjak benda keras atau batu, yang bisa mencederai bantalan lemak pada bagian bawah tumit. Nyeri dapat menghilang dengan sendirinya dan bertahap dengan beristirahat.
  • Rheumatoid arthritis dan bentuk peradangan atau pengapuran sendi lainnya, seperti gout, yang juga dapat berdampak pada sendi ibu jari kaki.
  • Peradangan pada bursa (bursitis), dan jaringan lain yang tumbuh pada tumit
  • Deformitas Haglund, atau membesarnya tulang bagian belakang tulang calcaneus tempat melekatnya tendon Achilles. Kelainan bentuk ini biasanya disebabkan bursitis akibat tekanan sepatu yang terus menerus dan juga terpicu oleh tingginya atau jahitan pada sepatu tertentu.
  • Memar pada tulang

Jika sakit tumit yang Anda alami disertai dengan peradangan (kemerahan, bengkak, dan terasa hangat) yang menetap dan membatasi aktivitas harian, jangan tunda lagi untuk segera konsultasi dengan dokter.

Pemeriksaan dan Pengobatan Sakit Tumit

Sakit tumit penyebabnya cukup banyak. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik seperti tumit, penampakan dan rasa nyeri dan bengkak.

Dokter akan memeriksa sambil Anda berjalan, berdiri pada salah satu kaki atau tes lainnya guna membantu menemukan penyebabnya dan juga menyusun pengobatannya.

Pengobatan pertama antara lain dengan obat antinyeri, gerakan atau latihan peregangan dan membuatkan lapisan khusus untuk bagian dalam sepatu.

Penggunaan bebat juga dapat membantu otot menjadi relaksasi dan beristirahat. Selain itu, gabungan terapi fisik rehabilitasi  dengan pengobatan ini dapat lebih bermanfaat.

Kemungkinan dokter juga akan melakukan pemeriksaan radiologis untuk melihlat kemungkinan adanya kerusakan jaringan yang berpotensi menimbulkan sakit tumit ini.

Untuk membantu meredakan proses peradangan yang kemungkinan mengakibatkan sakit tumit, Anda bisa lakukan dengan kompres dingin atau kompres es.

Cegah Sakit Tumit Dengan Cara Ini

  • Memakai sepatu sesuai dengan bentuk anatomi kaki, memiliki lapisan yang dapat membantu meredam goncangan
  • Menggunakan sepatu yang sesuai dengan jenis aktivitas yang Anda lakukan
  • Jangan memakai sepatu yang sudah usang
  • Melakukan persiapan sebelum beraktivitas atau olahraga, misalnya pemanasan sebelumnya dan peregangan seusainya
  • Mengatur kecepatan (misalnya saat berolahraga) sesuai dengan kemampuan
  • Menjaga berat badan tetap ideal agar tidak membebani sendi

 FAQ Seputar Sakit Tumit

Apa saja kondisi yang bisa menyebabkan nyeri tumit?

Sakit tumit bisa disebabkan oleh berbagai kondisi medis, salah satunya adalah plantar fasciitis, yaitu peradangan pada jaringan penghubung antara tumit dan lengkungan kaki.

Kondisi ini sering dialami oleh individu yang sering berdiri lama, berlari, atau memakai alas kaki yang tidak mendukung lengkungan kaki dengan baik.

Nyeri yang muncul dapat berkisar dari ringan hingga berat, bahkan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Apakah nyeri tumit bisa menjadi tanda kolesterol tinggi?

Ya, sakit tumit juga bisa menjadi salah satu gejala dari kolesterol tinggi.

Kolesterol yang menumpuk di pembuluh darah dapat menghambat aliran darah ke kaki, menyebabkan berbagai keluhan seperti kram, nyeri di paha dan betis, serta perubahan warna kulit dan kuku.

Jika sering mengalami nyeri tumit tanpa penyebab yang jelas, sebaiknya lakukan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.

Bagaimana cara mengatasi nyeri tumit?

Untuk meredakan sakit tumit, Anda bisa melakukan beberapa langkah berikut:

  • Beristirahat dan mengurangi aktivitas yang memberikan tekanan berlebih pada tumit.
  • Mengompres tumit dengan es batu selama 10–15 menit dua kali sehari untuk mengurangi peradangan.
  • Menggunakan alas kaki yang nyaman dengan bantalan yang baik untuk menyokong tumit.
  • Melakukan peregangan kaki secara rutin agar otot dan jaringan di sekitar tumit tetap fleksibel.
  • Mengonsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen jika diperlukan.
Kapan harus memeriksakan nyeri tumit ke dokter?

Jika nyeri tumit tidak kunjung membaik meskipun sudah diistirahatkan atau jika muncul gejala lain seperti pembengkakan, kemerahan, kesulitan berjalan, atau nyeri yang semakin parah, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

Diagnosis yang tepat akan membantu dalam menentukan pengobatan yang sesuai.

Artikel Lainnya

lutut sakit saat sholat

Lutut Sakit Saat Sholat, Apa Penyebabnya?

secretome vs stem cell

Secretome vs Stem Cell: Kenali Dua Terapi Nyeri Lutut Modern

tulang tumbuh di lutut

Ini Penyebab Tulang Tumbuh di Lutut!

Apa Itu Dexamethasone dan Manfaatnya untuk Peradangan?