Pernahkah Anda mendengar bunyi gemeretak atau berderak saat menggerakkan sendi? Kondisi ini disebut krepitus yang umumnya sering terjadi pada sendi, terutama lutut, bahu, atau pergelangan tangan.
Meski umum terjadi, krepitus dapat menjadi tanda dari masalah kesehatan yang lebih serius, terutama jika disertai rasa nyeri atau pembengkakan.
Kali ini, Pattela akan membahas secara lengkap tentang gejala, penyebab, dan cara pengobatan krepitus pada sendi.
Anda juga dapat melakuakn konsultasi seputar nyeri lutut dan kaki Anda dengan dokter spesialis, hubungi Klinik Patella melalui WhatsApp di nomor 0811-8124-2022.
Daftar Isi
- Apa Itu Krepitus?
- Penyebab Krepitus pada Sendi
- 1. Gelembung Gas di Dalam Cairan Sendi
- 2. Gesekan Tulang Akibat Kerusakan Kartilago
- 3. Peradangan pada Tendon atau Ligamen
- 4. Cedera Sendi
- 5. Kondisi Degeneratif Tulang Belakang
- 6. Postur Tubuh yang Buruk
- 7. Proses Penuaan
- 8. Infeksi atau Peradangan pada Sendi
- Krepitus sebagai Gejala Osteoarthritis
- Pengobatan dan Perawatan Krepitus
- Pengobatan Krepitus Tanpa Gejala Nyeri
- Cara Mengobati Krepitus Akibat Osteoarthritis
- Krepitus Akibat Cedera atau Overuse
- Krepitus Akibat Peradangan atau Infeksi
- Pencegahan Krepitus pada Sendi
- Periksakan Gejala Nyeri Lutut dan Kaki di Klinik Patella
Apa Itu Krepitus?
Krepitus adalah istilah medis yang merujuk pada suara atau sensasi seperti “berderak,” “berderit,” atau “gemeretak” yang muncul saat sendi, tulang, atau jaringan lunak digerakkan.
Suara ini sering dikaitkan dengan pergerakan sendi, seperti lutut atau bahu, tetapi juga dapat terjadi di bagian tubuh lainnya.
Penyebab krepitus bisa terjadi akibat gas yang meletup di dalam cairan sendi, gesekan tulang, atau pergesekan antara jaringan yang tidak seharusnya bersentuhan.
Krepitus pada sendi adalah fenomena yang sering terjadi dan biasanya tidak berbahaya. Namun, jika disertai gejala lain seperti nyeri atau pembengkakan, gangguan ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu diatasi.
Jika Anda mengalami krepitasi yang mengganggu, konsultasikan dengan dokter atau fisioterapis untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Ingat, perawatan dini adalah kunci untuk menjaga kesehatan sendi dan mobilitas tubuh Anda.
Penyebab Krepitus pada Sendi
Krepitus adalah gangguan yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, baik yang bersifat normal maupun patologis. Berikut beberapa penyebab utama:
1. Gelembung Gas di Dalam Cairan Sendi
Dalam sendi terdapat cairan sinovial, yang berfungsi melumasi dan mengurangi gesekan antar tulang. Cairan ini mengandung gas seperti oksigen, nitrogen, dan karbon dioksida.
Ketika sendi bergerak atau diregangkan, gas ini dapat membentuk gelembung dan meletus, menghasilkan suara seperti “klik” atau “pop.” Fenomena ini dikenal sebagai kavitasasi dan umumnya tidak berbahaya.
2. Gesekan Tulang Akibat Kerusakan Kartilago
Kartilago atau tulang rawan melapisi ujung tulang di dalam sendi, berfungsi sebagai bantalan yang melindungi tulang dari gesekan. Pada kondisi seperti osteoarthritis, kartilago bisa menipis atau rusak, sehingga tulang bergesekan langsung.
Gesekan ini dapat menyebabkan suara krepitus, disertai nyeri dan kekakuan pada sendi. Osteoartritis sering terjadi pada usia lanjut atau akibat cedera sendi sebelumnya.
3. Peradangan pada Tendon atau Ligamen
Tendon dan ligamen adalah jaringan ikat yang membantu pergerakan dan kestabilan sendi. Ketika tendon atau ligamen mengalami peradangan, seperti pada tendinitis atau bursitis, gesekan yang tidak normal dapat terjadi.
Gesekan ini dapat menimbulkan suara atau sensasi krepitus, sering kali disertai nyeri atau pembengkakan di sekitar sendi.
4. Cedera Sendi
Cedera seperti dislokasi, subluksasi (pergeseran sendi sebagian), atau trauma langsung pada sendi dapat menyebabkan krepitus. Kondisi cedera ini sering merusak struktur sendi, termasuk tulang rawan, ligamen, atau kapsul sendi.
Selain suara krepitus, cedera pada sendi biasanya disertai dengan rasa sakit, pembengkakan, atau keterbatasan gerak.
5. Kondisi Degeneratif Tulang Belakang
Pada tulang belakang, krepitus bisa terjadi akibat kondisi degeneratif seperti spondilosis atau herniasi diskus. Ketika cakram tulang belakang kehilangan elastisitas, tulang atau struktur lainnya dapat bergesekan, menghasilkan suara krepitus.
Krepitus pada tulang belakang sering disertai dengan gejala lain seperti nyeri leher, punggung, atau kesemutan di anggota tubuh tertentu.
6. Postur Tubuh yang Buruk
Postur tubuh yang buruk, terutama saat duduk atau berdiri, dapat menyebabkan tekanan berlebih pada sendi tertentu. Tekanan ini dapat menyebabkan gerakan yang tidak normal pada sendi, menghasilkan suara krepitus.
Misalnya, postur membungkuk dapat menambah beban pada sendi leher dan bahu, meningkatkan risiko terjadinya krepitasi.
7. Proses Penuaan
Seiring bertambahnya usia, jaringan tubuh, termasuk tulang rawan dan ligamen, mengalami degenerasi alami. Penurunan elastisitas dan ketebalan tulang rawan membuat sendi lebih rentan terhadap gesekan dan menghasilkan suara krepitus.
Krepitus akibat penuaan biasanya tidak menimbulkan gejala nyeri, kecuali jika disertai dengan kondisi lain seperti osteoartritis.
8. Infeksi atau Peradangan pada Sendi
Infeksi atau peradangan sendi, seperti artritis septik atau artritis reumatoid, dapat menyebabkan perubahan struktural pada sendi yang menghasilkan suara krepitus. Kondisi ini sering disertai dengan gejala lain seperti pembengkakan, kemerahan, dan nyeri hebat.
Krepitus sebagai Gejala Osteoarthritis
Krepitus adalah gejala umum osteoarthritis. Pada osteoarthritis, krepitus biasanya terjadi akibat kerusakan pada tulang rawan yang melapisi ujung-ujung tulang di dalam sendi.
Ketika tulang rawan menipis atau rusak, permukaan tulang dapat bergesekan satu sama lain, menghasilkan suara krepitus yang khas. Selain itu, perubahan pada cairan sinovial atau keberadaan serpihan tulang rawan di dalam sendi juga dapat menyebabkan krepitus.
Krepitasi pada osteoartritis biasanya disertai dengan gejala lain, seperti:
- Nyeri sendi yang memburuk setelah aktivitas atau di penghujung hari.
- Kekakuan, terutama setelah bangun tidur atau duduk dalam waktu lama.
- Pembengkakan yang terrjadi akibat peradangan di dalam sendi.
- Kesulitan untuk menggerakkan sendi sepenuhnya.
- Deformitas atau bentuk sendi yang berubah akibat kerusakan struktur internal.
Jika krepitus terjadi bersama gejala-gejala ini, konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis lebih lanjut.
Pengobatan dan Perawatan Krepitus
Sebenarnya dalam banyak kasus krepitus tidak berbahaya. Namun, kondisi ini juga bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan pada sendi atau jaringan di sekitarnya, seperti osteoarthritis, cedera, atau peradangan.
Untuk itu, pengobatan dan perawatan krepitasi bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Secara umum berikut ini adalah beberapa langkah pengobatan yang dapat dilakukan:
Pengobatan Krepitus Tanpa Gejala Nyeri
Jika krepitus tidak disertai nyeri atau gejala lain, biasanya tidak memerlukan pengobatan medis. Namun, menjaga kebiasaan hidup sehat dan mencegah cedera dapat membantu mengurangi suara krepitus.
Anda bisa mulai melakukan olahraga low-impact seperti berenang, yoga, atau bersepeda. Hal tersebut dapat membantu menjaga fleksibilitas dan kekuatan sendi tanpa menambah beban.
Cara Mengobati Krepitus Akibat Osteoarthritis
Osteoarthritis adalah salah satu penyebab paling umum dari krepitus. Pengobatan untuk krepitus akibat osteoarthritis meliputi:
- Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid (NSAID) seperti ibuprofen atau naproxen untuk mengurangi nyeri dan peradangan.
- Suntikan Kortikosteroid untuk mengurangi peradangan langsung pada sendi yang terkena.
- Fisioterapi dan program latihan khusus untuk meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot di sekitar sendi.
- Penggantian sendi sebagai pilihan terakhir untuk kasus osteoarthritis yang parah.
Krepitus Akibat Cedera atau Overuse
Jenis krepitus yang disebabkan oleh cedera, seperti robekan ligamen atau tendon, memerlukan pendekatan berbeda, seperti:
- RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) atau mengistirahatkan sendi, gunakan kompres dingin, dan angkat bagian yang cedera untuk mengurangi pembengkakan.
- Setelah cedera sembuh, latihan rehabilitasi membantu memulihkan fungsi sendi.
- Untuk kasus yang melibatkan kerusakan serius, seperti robekan tendon, dokter mungkin merekomendasikan operasi.
Krepitus Akibat Peradangan atau Infeksi
Jika krepitus disebabkan oleh kondisi inflamasi, seperti bursitis atau tendinitis, atau infeksi pada sendi, pengobatannya meliputi:
- Antibiotik atau antiviral, terutama ika ada infeksi yang mendasari.
- Obat Anti-Inflamasi untuk mengurangi pembengkakan dan nyeri.
- Dalam kasus infeksi berat, cairan dari sendi mungkin perlu dikeluarkan.
Hindari aktivitas yang membebani sendi atau mengurangi intensitas gerakan repetitif dapat membantu mencegah krepitus semakin parah.
Pencegahan Krepitus pada Sendi
Untuk menjaga fungsi sendi tetap optimal, Anda sebaiknya melakukan berbagai aktivitas untuk mencegah kondisi ini sejak dini. Pencegahan tidak hanya bertujuan mengurangi suara atau sensasi di sendi tetapi juga mencegah gangguan kesehatan menyertainya.
Berikut ini beberapa cara pencegahan yang dapat Anda lakukan di rumah:
- Jaga berat badan tetap ideal untuk membantu mengurangi beban pada sendi dan memperpanjang kesehatannya. Ingatlah bahwa berat badan berlebih memberikan tekanan ekstra pada sendi yang menahan beban, seperti lutut, pinggul, dan pergelangan kaki.
- Lakukan jenis olahraga low-impact, seperti berenang, yoga atau pilates, dan bersepeda. Hindari olahraga dengan intensitas tinggi yang dapat memberikan tekanan berlebih pada sendi.
- Pastikan untuk memerhatikan postur tubuh. Saat duduk Anda sebaiknya melakukannya dengan punggung tegak. Lalu, berdiri dengan bahu sejajar dan berat badan merata pada kedua kaki.
- Gunakan kursi ergonomis saat bekerja atau belajar.
- Konsumsi makanan seperti ikan berlemak, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan produk susu untuk menjaga sendi tetap sehat. Asupan nutrisi yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang dan sendi.
- Minumlah air putih yang cukup setiap hari untuk memastikan sendi tetap terlumasi dengan baik.
Jika Anda merasakan ketidaknyamanan pada sendi, segera konsultasikan dengan dokter. Pemeriksaan dini dapat membantu mencegah masalah sendi menjadi lebih serius.
Periksakan Gejala Nyeri Lutut dan Kaki di Klinik Patella
Krepitus pada sendi adalah kondisi yang dapat terjadi akibat berbagai faktor, mulai dari yang normal seperti gelembung gas hingga kondisi serius seperti osteoartritis. Jika Anda mengalami kondisi ini tanpa gejala lain, kondisi ini biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus.
Namun, jika disertai nyeri atau pembengkakan, sebaiknya Anda perlu berkonsultasi ke dokter untuk menghindari penyakit lain yang tak diinginkan di k link yang terpercaya, seperti Patella.
Klinik Patella adalah fasilitas kesehatan yang fokus pada perawatan cedera dan nyeri lutut, otot, tulang serta sendi dengan fasilitas modern yang lengkap dan dokter spesialis ortopedi berpengalaman.
Jadi, Anda bisa mendapatkan perawatan dan diagnosa yang tepat untuk berbagai keluhan kesehatan Anda, khususnya nyeri di area lutut. Hubungi tim Patella dan temukan solusi yang tepat melalui WhatsApp di nomor 0811-8124-2022.
Anda juga dapat mengunjungi Klinik Patella secara langsung di alamat Jalan Hj. Tutty Alawiyah No.34B, Kalibata, Pancoran – Jakarta Selatan.