Radang sendi, atau artritis, adalah kondisi yang memengaruhi sendi-sendi tubuh dan dapat menyebabkan peradangan, nyeri, serta keterbatasan gerakan. Lalu, apakah radang sendi berbahaya?
Meskipun banyak orang menganggap radang sendi sebagai masalah yang ringan, kenyataannya, kondisi ini dapat berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius jika tidak ditangani dengan tepat.
Dalam banyak kasus, radang sendi, jika dibiarkan tanpa pengobatan, dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada sendi, yang berdampak langsung pada kualitas hidup penderitanya.
Penting untuk memahami bahwa radang sendi bukan hanya masalah nyeri sendi sesekali, tetapi bisa menjadi gangguan kronis yang bisa memengaruhi berbagai aspek kehidupan.
Jika tidak segera diperhatikan, radang sendi dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih parah dan menyebabkan disabilitas dalam jangka panjang.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengenali gejala awal dan mengetahui cara menangani kondisi ini dengan bijaksana.
Jika Anda memiliki keluhan berupa nyeri lutut, pastikan untuk segera membawanya ke Klinik Patella agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat sebelum bertambah parah. Yuk jadwalkan konsultasi Anda dengan menghubungi WhatsApp di nomor 0811-8124-2022.
Lalu, apakah radang sendi adalah kondisi yang berbahaya? Mari kita mulai cari tahu seluk-beluknya berikut ini.
Daftar Isi
- Apa yang perlu diketahui dari kondisi radang sendi?
- Apa yang dirasakan oleh penderita radang sendi?
- Apakah radang sendi berbahaya?
- Apa yang Bisa Dilakukan untuk Menangani Radang Sendi?
- 1. Pengobatan medis (farmakologi dan non-farmakologi)
- 2. Peran fisioterapi dan latihan
- 3. Penggunaan alat bantu
- 4. Pola hidup sehat
- Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Apa yang perlu diketahui dari kondisi radang sendi?
Radang sendi bisa melibatkan peradangan pada satu atau lebih sendi tubuh. Ada berbagai jenis radang sendi, dengan yang paling umum adalah osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.
- Osteoarthritis terjadi ketika kartilago yang melapisi sendi mulai menipis seiring bertambahnya usia atau karena cedera.
- Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang sendi.
Pada dasarnya, kedua jenis radang sendi ini dapat menyebabkan peradangan yang parah, rasa sakit yang tak tertahankan, dan keterbatasan gerakan.
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena radang sendi, antara lain:
- Faktor usia merupakan salah satu yang utama sebagaimana radang sendi kerap berkembang seiring bertambahnya usia.
- Genetik, yaitu memiliki riwayat keluarga dengan radang sendi.
- Berjenis kelamin wanita, karena wanita berisiko lebih tinggi terkena rheumatoid arthritis.
- Obesitas.
- Pernah mengalami cedera pada sendi.
- Kurangnya banyak beraktivitas fisik.
- Punya pekerjaan yang melibatkan mengangkat beban berat secara manual.
Pentingnya diagnosis sejak dini perlu selalu ditekankan pada mereka yang memiliki faktor risiko di atas. Makin cepat radang sendi terdeteksi, maka makin besar kemungkinan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada sendi.
Apa yang dirasakan oleh penderita radang sendi?
Radang sendi tidak hanya menyebabkan rasa sakit fisik, tetapi juga dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Apa saja yang dirasakan oleh penderita radang sendi?
- Nyeri yang muncul terus-menerus, terutama pada sendi yang terpengaruh.
- Kadang-kadang, nyeri bisa muncul tiba-tiba, lalu tidak lama akan menghilang. Namun dalam banyak kasus, rasa nyeri ini makin memburuk seiring waktu.
- Rasa sakit yang berlangsung kontinu ini akan mengganggu aktivitas di keseharian, seperti berjalan, berdiri, atau bahkan duduk dalam waktu lama.
- Penderita merasa kesulitan untuk bergerak dengan leluasa, bahkan dalam hal-hal sederhana seperti menaiki tangga, berjongkok, atau memegang benda berat.
Ketika sendi yang terkena radang makin terasa kaku, jangkauan gerak pun menjadi makin terbatas. Hal ini akan mengurangi kemudahan dalam menjalani aktivitas harian. Akibatnya, penderita radang sendi bisa merasa:
- Terisolasi dan tidak bisa melakukan hal-hal yang dulu mereka nikmati.
- Terdampak secara emosional, misalnya mengalami stres, kecemasan, dan depresi karena terhambat untuk melakukan pekerjaan atau kegiatan sosial yang disukai. Perasaan putus asa dan frustrasi bisa timbul, terutama bagi mereka yang merasa tidak ada jalan keluar dari rasa sakit yang dialami.
Jika radang sendi tidak segera ditangani dengan baik, maka komplikasi jangka panjang dapat terjadi. Sendi yang terus mengalami peradangan dapat mengalami kerusakan permanen, seperti kerusakan pada kartilago atau bahkan deformitas sendi.
Apakah seseorang dengan radang sendi berarti dihadapkan kepada kondisi kesehatan yang berbahaya?
Ya, karena radang sendi dapat menyebabkan disabilitas jangka panjang dan berdampak kepada kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan dasar dalam hidup mereka, jika dibiarkan tanpa penanganan.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tanda-tanda radang sendi dan segera mencari pengobatan agar kerusakan sendi dapat dikendalikan dan kondisi tidak memburuk lebih jauh.
Apakah radang sendi berbahaya?
Jika radang sendi tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat, dampaknya bisa sangat serius dan meluas. Beberapa konsekuensinya berupa:
- Penurunan fungsi sendi yang bersifat progresif. Seiring berjalannya waktu, sendi yang terus-menerus meradang akan mengalami kerusakan pada struktur internalnya, seperti kartilago yang makin menipis dan hilang.
- Kemampuan sendi untuk bergerak dengan lancar kian berkurang.
- Sendi yang mengalami radang bisa mengalami deformitas, yaitu perubahan bentuk yang mengarah pada kelainan struktur sendi. Deformitas pada sendi dapat membatasi fungsi tubuh dan memperburuk kualitas hidup penderita.
Kerusakan pada sendi akibat radang sendi yang tidak ditangani dengan baik juga berpotensi menyebabkan kerusakan permanen. Dalam banyak kasus, sendi yang rusak parah bisa memerlukan operasi penggantian sendi (joint replacement).
Prosedur ini, meskipun efektif dalam mengurangi rasa sakit dan memulihkan fungsi, adalah tindakan bedah besar yang memerlukan waktu pemulihan yang lama dan bisa menimbulkan risiko lain.
Jika kondisi radang sendi terus memburuk tanpa penanganan yang tepat, kemungkinan untuk menjalani operasi pun menjadi makin besar.
Tidak hanya berfokus pada sendi itu sendiri, radang sendi juga bisa menyebabkan komplikasi serius pada organ tubuh lainnya, tergantung pada jenis radang sendi yang diderita.
Misalnya pada pada kasus rheumatoid arthritis, peradangan yang terjadi tidak hanya terbatas pada sendi, tetapi bisa menyebar ke organ tubuh lain, seperti jantung, paru-paru, dan pembuluh darah.
Peradangan sistemik ini bisa memicu gangguan kesehatan serius, seperti:
- Penyakit jantung.
- Gangguan paru-paru.
- Masalah dengan sistem pembuluh darah.
Oleh karena itu, radang sendi jenis ini bukan hanya masalah pada sendi, tetapi dapat mengancam kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Dampak dari radang sendi yang tidak ditangani juga dapat berdampak kepada kesehatan secara keseluruhan. Rasa sakit yang kronis, keterbatasan dalam bergerak, dan komplikasi terkait dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Penderita mungkin merasa kesulitan untuk melakukan pekerjaan sehari-hari, bahkan tugas-tugas sederhana seperti memasak atau berbelanja bisa menjadi tantangan.
Akibatnya, ada dampak psikologis yang besar seperti stress, depresi, dan kecemasan, yang makin memperburuk kondisi fisik dan emosional penderita.
Apa yang Bisa Dilakukan untuk Menangani Radang Sendi?
Apakah ada cara yang bisa dilakukan agar radang sendi tidak menjadi kondisi yang berbahaya? Jawabannya, ada.
Menangani radang sendi dengan baik adalah kunci untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada sendi dan mengelola gejala agar kualitas hidup penderita tetap terjaga.
Ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk menangani radang sendi, yaitu meliputi upaya pengobatan medis, terapi fisik, penggunaan alat bantu, dan pola hidup sehat.
1. Pengobatan medis (farmakologi dan non-farmakologi)
Pengobatan radang sendi dapat dibagi menjadi dua jenis utama: farmakologi (obat-obatan) dan non-farmakologi.
Untuk pengobatan farmakologi, obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID) biasa digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan pada sendi.
Selain itu, untuk jenis radang sendi tertentu seperti rheumatoid arthritis, obat penekan sistem imun atau biologik dapat digunakan untuk mengontrol peradangan sistemik.
Sementara itu, pengobatan non-farmakologi bisa mencakup teknik pengelolaan nyeri seperti akupuntur atau terapi panas/dingin yang dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan pada sendi.
2. Peran fisioterapi dan latihan
Fisioterapi memainkan peran penting dalam manajemen radang sendi. Seorang fisioterapis dapat membantu merancang program latihan yang disesuaikan dengan kebutuhan penderita.
Latihan peregangan dan penguatan otot dapat meningkatkan fleksibilitas dan stabilitas sendi, serta mengurangi nyeri.
Selain itu, latihan untuk mempertahankan atau meningkatkan jangkauan gerak sendi sangat penting agar sendi tidak kehilangan mobilitasnya. Fisioterapi juga membantu penderita mengelola pergerakan dan postur tubuh yang dapat mengurangi beban pada sendi yang meradang.
3. Penggunaan alat bantu
Alat bantu seperti orthotics (alas kaki khusus) atau braces (penyangga sendi) bisa digunakan untuk mengurangi beban pada sendi yang terkena radang.
- Orthotics membantu menopang kaki dan memperbaiki postur.
- Braces dapat memberikan stabilitas tambahan pada sendi lutut, pinggul, atau tangan yang terpengaruh oleh radang sendi.
Penggunaan alat bantu ini dapat membantu penderita tetap bergerak dengan lebih nyaman tanpa memberikan tekanan lebih pada sendi yang terinflamasi.
4. Pola hidup sehat
Pola hidup sehat dapat mendukung manajemen radang sendi secara keseluruhan. Diet yang tepat, terutama yang mengandung antioksidan dan asam lemak omega-3, dapat membantu mengurangi peradangan.
Makanan yang kaya akan sayuran hijau, buah-buahan, ikan berlemak, dan kacang-kacangan bermanfaat dalam mengelola radang sendi.
Selain itu, olahraga teratur yang rendah dampaknya, seperti berjalan, berenang, atau bersepeda, dapat membantu menjaga berat badan yang sehat dan mengurangi tekanan pada sendi-sendi yang terkena radang.
Menjaga berat badan juga sangat penting karena kelebihan berat badan dapat memperburuk kondisi radang sendi, terutama pada sendi-sendi yang menanggung banyak beban seperti lutut dan pinggul.
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Jika gejala radang sendi mulai mengganggu kualitas hidup atau jika gejala semakin memburuk, konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan. Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk menentukan jenis radang sendi dan meresepkan pengobatan yang sesuai.
Jadi untuk menegaskan kembali, apakah radang sendi adalah kondisi yang berbahaya?
Radang sendi, dalam banyak kasus, memang tidak dapat disembuhkan sepenuhnya karena kondisi ini bersifat kronis dan berkembang secara progresif seiring pertambahan usia.
Namun, radang sendi belum tentu dikatakan sebagai kondisi yang berbahaya sebagaimana melalui pengobatan yang tepat, gejala-gejala peradangan dapat dikurangi, perkembangan penyakit dapat diperlambat, dan kerusakan lebih lanjut pada sendi masih bisa dicegah.
Dengan diagnosis dini dan pengelolaan yang tepat, penderita radang sendi dapat tetap menjalani kehidupan yang aktif dan produktif.
Secara keseluruhan, menangani radang sendi melibatkan pendekatan yang holistik, dengan pengobatan medis yang tepat, dukungan fisioterapi, penggunaan alat bantu, dan perubahan gaya hidup.
Jika dilakukan dengan serius dan konsisten, penderita radang sendi dapat mengelola gejala dan menjaga kualitas hidup mereka dengan baik.
Jika Anda memiliki keluhan nyeri lutut dan radang sendi, pastikan untuk segera membawanya ke Klinik Patella agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat sebelum bertambah parah. Yuk jadwalkan konsultasi Anda dengan menghubungi WhatsApp di nomor 0811-8124-2022.