lutut kopong

Apa Penyebab Lutut Kopong dan Berbunyi?

Istilah lutut kopong sebenarnya tidak ada dalam dunia medis. Biasanya, orang awam menggambarkan kondisi ini dengan lutut yang berbunyi ketika ditekuk. Namun, Anda juga harus waspada karena lutut kopong sering terjadi pada banyak orang dan kerap kali menandakan adanya gangguan pada tulang maupun sendi. 

Mengapa Lutut Bisa Kopong atau Berbunyi?

Bunyi yang muncul saat menekuk lutut dalam istilah medis disebut krepitasi. Krepitasi terjadi akibat gesekan tulang rawan pada permukaan sendi atau jaringan lunak lainnya di bagian lutut. Kondisi ini sebenarnya normal dan seringnya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, tetap perhatikan gejala lain yang muncul selain krepitasi yang bisa menyebabkan lutut terasa nyeri. 

Lutut kopong atau berbunyi juga bisa muncul apabila otot paha berkontraksi terlalu kencang dan membuat tempurung lutut tertarik. Hal ini akan menimbulkan bunyi gemeretak ketika naik turun tangga ataupun menekuk dan meluruskan lutut.

Biasanya bunyi krepitasi lutut bersumber dari sendi patellofemoral. Sendi patellofemoral merupakan sendi yang terletak pada tempurung lutut dan dekat dengan tulang paha.

Kondisi Medis Apa yang Harus Anda Waspadai? 

Krepitasi dapat berkembang seiring waktu. Kondisi ini terjadi karena tulang rawan yang memudahkan pergerakan antara dua tulang pada sendi mulai mengalami pengikisan atau degenerasi. Akibatnya, tulang rawan kehilangan fleksibilitasnya dan tidak dapat meluncur dengan mudah di persendian.

Namun, frekuensi bunyi krepitasi yang semakin sering dengan gejala lain yang menyertai seperti rasa nyeri dan bengkak, menandakan adanya masalah kesehatan pada tulang dan sendi.

Krepitasi yang muncul dengan rasa nyeri maupun pembengkakan di lutut bisa menjadi tanda kondisi medis tertentu, seperti osteoarthritis, cedera tulang, dan sindrom nyeri tempurung lutut atau patellofemoral pain syndrome.

Bagaimana Mengatasi Lutut Kopong?

Untuk mengatasi lutut kopong, pertama-tama Anda harus mengetahui apa penyebabnya. Perawatan lutut kopong biasanya menyesuaikan dengan faktor penyebabnya. Misalnya, jika osteoarthritis menjadi penyebab utama lutut kopong, Anda perlu menjalani pengobatan radang sendi untuk mengurangi peradangan, seperti dengan terapi PRP maupun radiofrekuensi ablasi untuk lutut. 

Baca Juga  Kenali Gejala Frozen Shoulder dan Penanganannya

Selain itu, dokter mungkin juga akan merekomendasikan terapi fisik (fisioterapi) untuk memperkuat otot-otot yang mendukung lutut. Terapi ini harus dilakukan secara teratur agar frekuensi bunyi krepitasi dapat berkurang.

Bagi Anda yang dalam kondisi sehat, berolahraga secara teratur meningkatkan kepadatan tulang dan juga dapat membantu mengurangi lutut kopong. Melatih otot paha bagian depan secara konsisten dapat mengurangi tekanan pada sendi patellofemoral. Hal ini dapat membantu melambatkan kerusakan rawan sendi.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai perawatan atau program latihan apa pun. Jika lutut terasa sakit, berkonsultasilah dengan dokter ahli kami di Klinik Patella dengan menghubungi nomor 021-2237-9999. Atau bisa juga melalui chat whatsapp di 0811 8124 2022. Dokter akan mendiagnosis penyakit dan membantu mengelola gejala dengan penanganan medis yang tepat.

Artikel ini ditinjau oleh: dr. Yuti Purnamasari

lamina klinik

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No.34B, RT.7/RW.5, Kalibata, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12740

lamina klinik

Informasi dan Pendaftaran

021-2237-9999

lamina klinik

Book Online

Appointment Now