Lutut adalah sendi yang menopang seluruh tubuh. Oleh karena itu, rasa nyeri lutut tentu akan membatasi aktivitas Anda. Salah satu obat untuk atasi nyeri lutut adalah Diclofenac Sodium atau dikenal juga dengan nama lain natrium diklofenak.
Obat Diclofenac Sodium ini memiliki sifat anti inflamasi yang dapat mengatasi peradangan pada sendi. Lalu, bagaimana mekanisme obat ini dalam mengatasi nyeri sendi dan lutut?
Apakah ada efek samping dari penggunaan obat ini dan apa saja manfaatnya secara luas? Mari simak ulasannya pada artikel berikut ini!
Yuk, jangan ragu untuk mengkonsultasikan kondisi nyeri lutut Anda dengan booking jadwal konsultasi dokter melalui nomor Whatsapp 0811-8124-2022.
Daftar Isi
- Apa Itu Diclofenac Sodium?
- Cara Kerja Diclofenac Sodium untuk Redakan Nyeri Lutut
- Manfaat Diclofenac Sodium dalam Mengatasi Nyeri Lutut
- Peran Diclofenac Sodium dalam Pengobatan Rheumatoid Arthritis
- Dosis dan Cara Penggunaan Diclofenac Sodium
- Dosis untuk Nyeri Lutut dan Sendi
- Dosis Diclofenac Sodium untuk Nyeri Lainnya
- Efek Samping dan Peringatan Penggunaan Diclofenac Sodium
- Efek Samping Diclofenac Sodium Saat Pengobatan Nyeri Lutut
- Interaksi Antar Obat
- Riwayat Penyakit yang Tidak Disarankan untuk Konsumsi Diclofenac Sodium
- Alternatif dalam Penanganan Nyeri Lutut
- Alternatif Obat untuk Mengatasi Nyeri Lutut
- Perbedaannya dengan ibuprofen
- Atasi Nyeri Lutut Anda di Klinik Patella
Apa Itu Diclofenac Sodium?
Diclofenac Sodium masuk ke dalam golongan obat anti inflamasi non steroid (NSAID) yang dapat meredakan berbagai keluhan penyakit nyeri termasuk nyeri lutut dan sendi.
Artinya obat ini merupakan obat non steroid yang bersifat analgesik (pereda nyeri), obat anti-inflamasi (anti radang) serta bersifat antipiretik (penurun demam).
Selain itu, merk dagang dari Diclofenac Sodium yang banyak Anda temukan di pasaran ini mulai dari Voltaren hingga Cataflam.
Cara Kerja Diclofenac Sodium untuk Redakan Nyeri Lutut
Berdasarkan cara kerjanya Diclofenac Sodium termasuk kategori NSAID Non-selective COX inhibitor. Diclofenac bekerja dengan meminimalisir produksi prostaglandin akibat terhambatnya enzim COX-1 dan COX-2 yang biasanya terjadi pada saat tubuh cedera.
Hormon prostaglandin terbentuk sebagai respon alami tubuh saat mengalami luka atau cedera. Oleh karena itu, obat ini mampu mengurangi pembengkakan, rasa sakit, atau demam setelah mendapatkan trauma tersebut.
Meskipun efektif dalam mengatasi rasa sakit atau peradangan, namun cara kerja ini dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan yang berbahaya yakni gastritis atau tukak lambung.
Risiko ini timbul karena fungsi utama COX-1 adalah menghasilkan prostaglandin yang berguna untuk melindungi lambung.
Manfaat Diclofenac Sodium dalam Mengatasi Nyeri Lutut
Diclofenac Sodium merupakan nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID) yang dapat mengatasi rasa nyeri serta peradangan, termasuk nyeri sendi pada lutut kaki akibat Rheumatoid Arthritis dan Osteoporosis.
Selain berfungsi sebagai obat pereda nyeri, Diclofenac Sodium juga memiliki manfaat lainnya seperti:
- Mengatasi sakit yang berhubungan dengan gangguan otot dan sendi seperti Osteoarthritis dan Rheumatoid arthritis.
- Meredakan rasa nyeri pasca operasi.
- Mengatasi nyeri haid.
- Mengatasi migrain.
- Membantu mengatasi demam akibat infeksi.
Peran Diclofenac Sodium dalam Pengobatan Rheumatoid Arthritis
Diclofenac Sodium atau dikenal juga dengan natrium diklofenak merupakan obat yang kerap digunakan sebagai terapi awal untuk mengatasi penyakit Rheumatoid Arthritis.
Rheumatoid Arthritis adalah sebuah kondisi peradangan kronis yang terjadi karena sistem kekebalan tubuh menyerang berbagai jaringan sendi, terutama lutut.
Meski penyakit ini tidak dapat disembuhkan, namun gejala peradangan dan nyerinya masih bisa dikendalikan menggunakan obat yang satu ini.
Selain efektif untuk mengatasi gejala Rheumatoid Arthritis, terapi Diclofenac sodium untuk Rheumatoid Arthritis dinilai lebih aman dibandingkan terapi dengan menggunakan obat non steroid lainnya.
Dosis dan Cara Penggunaan Diclofenac Sodium
Diclofenac Sodium tersedia dalam sediaan kapsul, tablet, sirup, bubuk larutan dan injeksi atau suntik. Biasanya jenis obat ini disesuaikan dengan tingkat keparahan nyeri dari pasien.
Namun secara umum, berikut adalah dosis dan cara penggunaannya berdasarkan jenis sediaannya:
- Obat berbentuk kapsul: dosis minum harian 3-4 kali sehari dalam keadaan perut kosong.
- Obat tablet: dosis harian 2-4 kali sehari setelah makan atau tergantung anjuran dokter.
- Bubuk larutan: dosis harian 1 kali sehari sebelum tidur.
- Sirup: dikonsumsi satu kali sehari sebelum makan.
Dosis untuk Nyeri Lutut dan Sendi
Selain itu, jika untuk tujuan pengobatan penyakit nyeri lutut dan tulang, dosis aman yang biasanya direkomendasikan untuk pasien adalah:
- Diclofenac Sodium untuk osteoarthritis (nyeri akibat pengapuran pada tulang rawan dan sendi): Obat kapsul 35 milligram (mg), 3 kali sehari.
- Ankylosing Spondylitis (peradangan kronis pada tulang yang juga menyebabkan nyeri lutut): Obat tablet 25 mg, 4 kali sehari.
- Terapi Rheumatoid Arthritis: Diclofenac sodium tablet 50 mg, 3 atau 4 kali sehari.
Dosis Diclofenac Sodium untuk Nyeri Lainnya
Selayaknya cara kerja NSAID, Diclofenac Sodium juga dapat mengurangi beberapa penyakit nyeri tubuh lainnya, dengan dosis berikut ini!
- Mengatasi dismenore (nyeri haid): Obat tablet 50 mg, 3 kali sehari.
- Mengobati migrain: Obat larutan 50 mg sekali sehari.
- Mengobati nyeri biasa: Obat kapsul 25 mg, 4 kali sehari.
Efek Samping dan Peringatan Penggunaan Diclofenac Sodium
Seperti halnya obat keras lainnya untuk pengobatan nyeri lutut, penggunaan obat natrium diklofenak yang tidak tepat tentu akan memberikan efek samping bagi penggunanya.
Efek Samping Diclofenac Sodium Saat Pengobatan Nyeri Lutut
Efek samping natrium diklofenak yang umum ditemukan saat pengobatan nyeri kronis pada lutut, biasanya terjadi karena alergi pada jenis bahan obat tertentu atau salah dosis.
Beberapa efek samping yang ditimbulkan oleh natrium diklofenak sehingga membuatnya hanya bisa dikonsumsi dalam pengawasan dokter adalah:
- Mudah merasaual atau muntah
- Diare
- Pusing atau vertigo
- Sakit perut
- Perut kembung dan penuh gas.
- Kehilangan selera makan
- Ruam ringan
- Sembelit
Selain itu, ada beberapa kondisi dimana mengkonsumsi obat ini dapat menyebabkan tukak lambung hingga naiknya tekanan darah tinggi (hipertensi).
Interaksi Antar Obat
Selain efek samping tunggal, natrium diklofenak pun dapat menimbulkan efek dan perubahan fungsi saat berinteraksi dengan obat lain.
Interaksi obat natrium diklofenak dengan alkohol atau obat golongan antiinflamasi nonsteroid lainnya dapat meningkatkan risiko efek samping perdarahan saluran cerna serta hiperkalemia.
Oleh karena itu penting untuk mengkomunikasikan obat yang tengah Anda konsumsi saat akan menjalani terapi obat natrium diklofenak.
Riwayat Penyakit yang Tidak Disarankan untuk Konsumsi Diclofenac Sodium
Meski natrium diklofenak menjadi salah satu obat terapi terbaik bagi penderita nyeri lutut dan sendi, namun Anda wajib memperhatikan kontra indikasi dari obat ini:
- Pasien dengan riwayat asma
- Penderita tukak lambung
- Pasien dengan penyakit jantung
- Pasien dengan riwayat by pass jantung
- Memiliki hipersensitivitas terhadap Diclofenac Sodium
Alternatif dalam Penanganan Nyeri Lutut
Diclofenac Sodium dikenal sebagai obat non steroid yang efektif dalam mengatasi nyeri lutut dan sendi.
Sayangnya Diclofenac sodium untuk nyeri lutut dapat menimbulkan efek samping seperti masalah pencernaan. Untuk mengatasinya, Anda dapat mengonsumsi antasida bersamaan dengan Diclofenac.
Meski terdapat interaksi obat, yakni terhambatnya penyerapan yang menyebabkan tertundanya efek obat. Antasida dapat meminimalisir risiko gangguan sistem pencernaan (efek samping) karena Diclofenac.
Alternatif Obat untuk Mengatasi Nyeri Lutut
Bagi yang memiliki alergi natrium diklofenak, Anda dapat menggunakan alternatif obat-obatan penghilang nyeri lainnya untuk mengatasi permasalah nyeri lutut dan sendi, beberapa diantaranya adalah:
- Dexamethasone: Obat kortikosteroid yang dapat mengatasi peradangan pada beberapa kondisi seperti autoimun, alergi, radang sendi hingga nyeri lutut.
- Metil Salisilat: Obat golongan non-steroid tipe topikal ini dapat menjadi alternatif untuk mengatasi radang sendi dan nyeri lutut.
- Glucosamine & Chondroitin: Suplemen yang dapat mengatasi radang sendi (osteoarthritis) pada lutut.
- Ibuprofen: Populer sebagai pereda nyeri, ibuprofen merupakan obat non steroid yang dapat meredakan nyeri lutut dan nyeri sendi.
Meski begitu, semua ini merupakan obat keras sehingga hanya bisa Anda dapatkan melalui konsultasi langsung dengan dokter.
Perbedaannya dengan ibuprofen
Dalam pengobatan nyeri lutut, obat ini sering sekali dibandingkan dengan Ibuprofen. Namun dilansir dari beberapa sumber, Diclofenac Sodium adalah NSAID yang memiliki efek lebih kuat daripada ibuprofen.
Disebutkan jika mengonsumsi Diclofenac Sodium 2-3 kali sehari sesuai saran dokter dapat secara efektif mengobati nyeri lutut.
Sedangkan Ibuprofen lebih banyak direkomendasikan untuk nyeri yang lebih ringan seperti menstruasi.
Atasi Nyeri Lutut Anda di Klinik Patella
Demikianlah berbagai informasi seputar natrium diklofenak untuk pengobatan nyeri lutut dan sendi.
Namun, obat ini hanya bisa Anda dapatkan melalui konsultasi dengan dokter di berbagai fasilitas kesehatan.
Oleh karena itu, jika Anda memiliki keluhan nyeri lutut kronis, maka datanglah ke Klinik terpercaya seperti Patella.
Dengan tim medis Klinik Patella berpengalaman dan teknologi kedokteran terkini, kami memastikan setiap pasien mendapatkan perawatan yang aman dan efektif.
Klinik Patella juga memiliki fokus untuk melakukan perawatan untuk kondisi nyeri lutut hingga cedera tulang.
Yuk jangan ragu untuk mengkonsultasikan kondisi penyakit Anda dengan booking jadwal konsultasi dokter melalui nomor Whatsapp 0811-8124-2022.
Anda pun bisa langsung datang ke Klinik Patella yang beralamat di Jalan Hj. Tutty Alawiyah No.34B, Kalibata, Pancoran – Jakarta Selatan.