Anda gemar berolahraga lari atau sepeda dan sering mengalami sakit lutut? Jangan khawatir, ada beberapa terapi lutut sakit yang bisa Anda lakukan di Klinik Patella. Lutut sakit saat atau setelah berolahraga merupakan hal yang wajar. Sebab, lutut digunakan terus menerus dengan tekanan yang berbeda tergantung jenis olahraganya. Kondisi ini memang paling sering menyerang atlet atau orang yang gemar berolahraga terutama lari atau bersepeda. Lantas,bagaimana mengatasinya? Cek di sini ya untuk lebih jelasnya tentang sakit lutut.
Daftar Isi
Ragam Olahraga yang Bisa Sebabkan Lutut Sakit
Sebelum melakukan olahraga, cobalah mulai dengan melakukan pemanasan yang tepat. Hal ini untuk menghindari cedera yang bisa memicu timbulnya sakit lutut. Apabila saat berolahraga Anda merasakan nyeri pada area lutut, berhentilah sejenak dan hindari gerakan dengan intensitas cepat dan tinggi.
Ada beberapa jenis olahraga yang lebih berisiko menyebabkan lutut sakit, antara lain:
- Sepeda
- Lari
- Sepak bola
- Bulu tangkis
- Voli
- Tenis
- Angkat beban
Selain olahraga tersebut, gerakan squat atau melompat juga dapat membuat seseorang rentan terkena sakit lutut. Untuk itu, lakukan latihan sesuai dengan kemampuan tubuh Anda dan jangan memaksakan diri jika lutut terasa nyeri.
Baca juga: 5 Tips yang Efektif untuk Menghindari Cedera Lutut Saat Beraktivitas
Lutut Sakit Karena Cedera Berolahraga
Pada umumnya banyak sekali faktor yang dapat menjadi penyebab sakit lutut ini, misalnya karena cedera, faktor usia tua, osteoarthritis lutut, rheumatoid arthritis, gout (asam urat), dan penyakit lutut lainnya. Namun, yang paling umum terjadi adalah karena cedera lutut. Berikut ini adalah jenis cedera yang biasanya dialami para atlet atau penggemar olahraga sepeda dan lari, yaitu:
- Patellar fracture atau fraktur lutut: Merupakan cedera serius yang terjadi akibat terjatuh dan mengenai tempurung lutut atau karena penggunaan berlebihan pada lutut. Jenis cedera ini berbeda tergantung dari lokasi nyeri, tingkat keparahan dan jenisnya.
- Dislokasi lutut: Kondisi ini terjadi karena trauma atau benturan keras pada lutut. Pada atlet atau penggemar olahraga, dislokasi lutut bisa terjadi akibat gerakan cepat mendarat dengan lutut dan mengubah arah (memutar0 secara menadak. Biasanya ini terjadi pada olahraga sepak bola, sepeda, ski, gymnastics, dan lompat jauh. Gejalanya bisa berupa pembengkakan, nyeri hebat, kekakuan, deformitas lutut, hingga hilangnya sensasi pada lutut.
- Bursitis: Ketika salah satu atau lebih bursa pada lutut meradang, bengkak atau rusak, maka bisa menyebabkan bursitis. Hal ini disebabkan oleh tekanan lama dan berkepanjangan pada lutut atau gerakan yang berulang (seperti lari). Anda mungkin akan merasakan nyeri seperti tertusuk, bengkak, kemerahan, terasa hangat di sekitar lutut, dan nyeri saat menekuk atau meluruskan lutut.
- Patellar tendonitis: Biasanya disebut juga dengan “jumper’s knee” (lutut pelari) yang terjadi akibat penggunaan berlebihan sehingga menyebabkan tekanan besar pada lutu. Kondisi ini bisa menimbulkan gejala sedang yang akan membaik dengan sendirinya dan bisa memburuk seiring waktu. Meski bisa sembuh dengan cepat, jika Anda menggunakan lutut terus-menerus untuk berolahraga maka kerusakan bisa semakin parah yang dapat berakibat nyeri hebat dan disfungsi lutut. Gejalanya bisa berupa rasa sakit, kaku, hingga melemahnya sendi lutut.
Periksakan Diri ke Dokter Jika Gejala Menetap
Pada kondisi yang masih tergolong ringan, Anda bisa melakukan perawatan sederhana di rumah. Nyeri akan membaik dengan sendirinya. Akan tetapi, jika gejala menetap dan tak kunjung hilang, segeralah ke dokter untuk penanganan yang tepat.
Terapi PRP atau Platelete-Rich Plasma adalah tindakan tanpa operasi yang bertujuan untuk membantu meregenerasi sel atau jaringan yang sudah rusak pada lutut. Ini merupakan teknik injeksi yang menggunakan plasma darah yang akan disuntikkan ke jaringan sendi lutut. Dengan adanya faktor pertumbuhan dalam plasma darah tersebut, maka akan membantu menyembuhkan rasa nyeri pada lutut dan membantu lutut untuk kembali sehat serta mengurangi peradangan.
Kelebihan lain dari PRP adalah dapat meningkatkan lubrikasi alami sendi, minim risiko, menstimulasi pembentukan jaringan tulang dan ligament baru. Dengan waktu tindakan yang relatif singkat dan hanya dengan bius lokal, Anda tidak perlu rawat inap dan bisa pulang ke rumah untuk beraktivitas kembali.
Jadi, jangan takut untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kami di Klinik Patella. Patella berlokasi di Lamina Pain and Spine Center Mampang, Jakarta Selatan dan MSC Jakarta di Gedung Amanyaak Pluit.
Yuk, redakan nyeri lutut Anda dengan chat dan hubungi kami sekarang juga!