Artikel Terkait

obat pelumas sendi lutut di apotik
obat pelumas sendi lutut di apotik

Tips Memilih Obat Pelumas Sendi Lutut di Apotik

obat sakit lutut untuk usia 50 tahun ke atas
obat sakit lutut untuk usia 50 tahun ke atas

Apa Saja Obat Sakit Lutut untuk Usia 50 Tahun ke Atas?

obat tradisional sakit di belakang lutut
obat tradisional sakit di belakang lutut

Obat Tradisional Sakit di Belakang Lutut: Ramuan untuk Redakan Nyeri

cara menghilangkan nanah di lutut
cara menghilangkan nanah di lutut

Bagaimana Cara Menghilangkan Nanah di Lutut?

nanas untuk radang sendi
nanas untuk radang sendi

Nanas untuk Radang Sendi: Bisakah Kurangi Nyeri?

dokter spesialis arthroscopy jakarta
dokter spesialis arthroscopy jakarta

Kenali Dokter Spesialis Arthroscopy Jakarta di Klinik Patella

arthroscopy vs prp
arthroscopy vs prp

Arthroscopy vs PRP Untuk Nyeri Lutut

yoga untuk radang sendi
yoga untuk radang sendi

Yoga untuk Radang Sendi: Ampuhkah Terapi Komplementer Ini?

perbedaan radang sendi dan pengapuran
perbedaan radang sendi dan pengapuran

Perbedaan Radang Sendi dan Pengapuran: Ini Penjelasannya!

perbedaan arthroscopy dan artroplasti
perbedaan arthroscopy dan artroplasti

Apa Perbedaan Arthroscopy dan Artroplasti pada Lutut?

welmove untuk radang sendi
welmove untuk radang sendi

Welmove untuk Radang Sendi: Bagaimana Cara Kerjanya?

bekam untuk radang sendi
bekam untuk radang sendi

Bekam untuk Radang Sendi: Efektifkah Metode Ini?

Cari Artikel Lainnya

Sistem Muskuloskeletal dan Gangguan Yang Bisa Terjadi

September 12, 2021

muskulokeletal

Sistem muskuloskeletal adalah sistem yang terdiri dari otot, jaringan ikat, saraf, serta tulang dan sendi. Sistem ini berperan penting dalam gerakan tubuh. Oleh karena itu, bila sistem muskuloskeletal terganggu, kemampuan dalam bergerak dan melakukan aktivitas pun bisa terganggu.

Dengan adanya sistem muskuloskeletal, tubuh dapat bergerak dan menjalani berbagai aktivitas, seperti berjalan, berlari, berenang, hingga sesederhana mengambil suatu benda.

Sistem muskuloskeletal juga berperan dalam membentuk postur dan bentuk tubuh serta melindungi berbagai organ penting, seperti otak, jantung, paru-paru, ginjal, dan hati.

Anatomi Sistem Muskuloskeletal

Sistem muskuloskeletal tersusun dari berbagai bagian dan jaringan tubuh, yaitu:

1. Tulang

Tulang merupakan salah satu bagian utama dalam sistem muskuloskeletal yang berfungsi untuk menopang dan memberi bentuk tubuh, menunjang gerakan tubuh, melindungi organ-organ tubuh, serta menyimpan mineral kalsium dan fosfor. Orang dewasa umumnya memiliki sekitar 206 tulang.

Tulang terdiri dari lapisan luar dan dalam. Lapisan luar tulang memiliki tekstur keras dan terbuat dari protein, kolagen, serta berbagai macam mineral, termasuk kalsium.

Sementara itu, bagian dalam tulang memiliki tekstur yang lebih lembut dan berisi sumsum tulang, yaitu tempat diproduksinya sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit atau keping darah.

2. Sendi

Sendi merupakan sambungan antara kedua tulang. Sendi ada yang bisa digerakkan, tetapi ada juga yang tidak.

Sendi yang tidak bisa digerakkan contohnya adalah sendi yang terdapat di lempengan tengkorak. Sedangkan, sendi yang bisa digerakkan meliputi sendi jari tangan dan kaki, siku, pergelangan tangan, bahu, rahang, panggul, lutut, dan pergelangan kaki.

3. Otot

Ada tiga jenis otot yang merupakan bagian dari sistem muskuloskeletal, yaitu otot rangka, otot jantung, dan otot polos.

Otot rangka adalah otot yang melekat pada tulang dan sendi. Otot ini bisa meregang dan berkontraksi saat tubuh bergerak, seperti saat berjalan, menggenggam benda, atau saat mengubah posisi tubuh, misalnya menekuk dan meluruskan lengan atau kaki.

Sementara itu, otot polos adalah jenis otot yang terdapat pada organ-organ tubuh, misalnya saluran cerna dan pembuluh darah. Aktivitas otot polos diatur oleh saraf otonom, sehingga mereka dapat bekerja secara otomatis.

Sama seperti otot polos, otot jantung juga bekerja secara otomatis dalam memompa darah ke seluruh tubuh, tetapi struktur jaringan otot ini mirip dengan otot rangka.

Di saluran pencernaan, otot polos bertugas untuk menggerakkan usus agar makanan dan minuman bisa dicerna, kemudian dibuang sebagai kotoran. Pada pembuluh darah, otot polos bertugas untuk mengatur aliran darah dengan cara melebarkan atau menyempitkan pembuluh darah.

4. Tulang rawan

Tulang rawan adalah sejenis jaringan ikat yang menutup sendi. Selain berada di antara sambungan tulang, tulang rawan juga ada di hidung, telinga, dan paru-paru.

Tulang rawan memiliki struktur yang kokoh, tetapi lebih kenyal dan lentur, tidak seperti tulang rangka. Tulang rawan bertugas untuk mencegah tulang dan sendi saling bergesekan serta menjadi peredam fisik saat tubuh mengalami cedera.

5. Ligamen

Ligamen adalah jaringan ikat yang menghubungkan tulang dan sendi. Ligamen terdiri atas serat elastis yang tersusun dari protein. Jaringan ikat ini berfungsi untuk menopang sendi, seperti lutut, pergelangan kaki, siku, dan bahu, serta memungkinkan pergerakan tubuh.

6. Tendon

Tendon adalah jaringan ikat tebal dan berserat yang berfungsi untuk menghubungkan otot ke tulang. Tendon terdapat di seluruh tubuh, mulai dari kepala, leher, hingga kaki.

Ada banyak jenis tendon dan salah satunya adalah tendon Achilles, tendon terbesar di tubuh. Tendon ini menempelkan otot betis ke tulang tumit dan memungkinkan kaki serta tungkai untuk bergerak. Sementara itu, tendon rotator cuff di bahu berfungsi untuk menunjang gerakan bahu dan lengan.

Cara Kerja Sistem Muskuloskeletal

Ketika Anda hendak menggerakkan tubuh, otak akan mengirimkan sinyal melalui sistem saraf untuk mengaktifkan otot rangka.

Setelah menerima impuls atau rangsangan dari otak, otot akan berkontraksi. Kontraksi otot ini akan menarik tendon dan tulang untuk membuat tubuh bergerak.

Sedangkan untuk mengendurkan otot, sistem saraf akan mengirimkan pesan ke otot agar mengendur dan rileks. Otot yang rileks akan berhenti berkontraksi, sehingga gerakan tubuh akan ikut terhenti.

Beragam Gangguan pada Sistem Muskuloskeletal

Gangguan pada sistem muskuloskeletal bisa menimbulkan berbagai keluhan, mulai dari nyeri, otot atau sendi terasa kaku, hingga sulit untuk bergerak. Ada banyak gangguan atau penyakit yang bisa terjadi pada sistem muskuloskeletal, di antaranya:

  • Cedera, misalnya patah tulang, dislokasi, cedera otot, dan keseleo
  • Kelainan bentuk tulang, misalnya akibat cedera, osteoporosis, penyakit degeneratif, kelainan genetik, dan tumor atau kanker
  • Osteomielitis atau infeksi pada tulang dan jaringan di sekitarnya
  • Gangguan persendian, seperti radang sendi, robekan ligamen, bursitis, dislokasi sendi, dan nyeri sendi
  • Gangguan pada sendi lutut, meliputi cedera meniskus dan robekan pada ligamen lutut
  • Masalah pada otot, misalnya otot robek, atrofi otot, cedera hamstring, dan sarcopenia atau berkurangnya massa otot akibat penuaan
  • Penyakit autoimun, misalnya rheumatoid arthtiris, vaskulitis, ankylosing spondylitis, dan lupus

Cara Menjaga Kesehatan Sistem Muskuloskeletal

Agar sistem muskuloskeletal bisa tetap berfungsi dengan baik, Anda perlu menjaga kesehatan sistem ini dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Caranya adalah sebagai berikut:

  • Lakukan olahraga secara rutin, misalnya dengan berjalan santai, berenang, latihan beban, yoga, atau pilates.
  • Perbaiki postur tubuh, yaitu dengan membiasakan diri untuk duduk dan berdiri tegap.
  • Jaga berat badan tetap ideal untuk mengurangi tekanan berlebih pada tulang dan sendi.
  • Konsumsi makanan bergizi seimbang, terutama makanan yang mengandung kalsium, protein, dan vitamin D, untuk menjaga tulang tetap kuat.
  • Berhenti merokok dan kurangi konsumsi minuman beralkohol.

Selain itu, Anda juga perlu rutin menjalani pemeriksaan kesehatan (check-up) ke dokter untuk memantau kondisi sistem muskuloskeletal. Pemeriksaan ini penting dilakukan, terutama pada orang yang sudah berusia lanjut karena lebih berisiko mengalami masalah tulang, seperti osteoporosis.

Sistem muskuloskeletal memiliki peran yang sangat besar dalam gerak tubuh dan kemampuan untuk beraktivitas. Selain itu, terhambatnya gerakan dapat menyebabkan gangguan kesehatan tubuh secara umum.

Oleh karena itu, jika Anda mengalami keluhan yang berkaitan dengan sistem muskuloskeletal, seperti nyeri saat bergerak atau otot terasa kaku, segera periksakan diri ke dokter.

Pertanyaan Sistem Muskuloskeletal dan Gangguan yang Bisa Terjadi

Apa saja gangguan yang dapat terjadi pada sistem muskuloskeletal?

Gangguan pada sistem muskuloskeletal dapat meliputi berbagai kondisi, seperti:
Kelainan bentuk tulang, yang bisa disebabkan oleh cedera, osteoporosis, penyakit degeneratif, kelainan genetik, atau bahkan tumor.
Infeksi tulang atau osteomielitis, yang dapat menyerang jaringan sekitar tulang dan menyebabkan peradangan serta nyeri.
Radang sendi, seperti osteoarthritis dan rheumatoid arthritis, yang menyebabkan nyeri dan keterbatasan gerak pada sendi.

Apa saja keluhan umum yang berkaitan dengan gangguan muskuloskeletal?

Gangguan muskuloskeletal sering ditandai dengan keluhan seperti:
Nyeri atau pegal pada otot, sendi, atau tulang.
Kesulitan dalam menggerakkan tubuh karena kekakuan otot atau sendi.
Kelelahan otot yang berlebihan setelah melakukan aktivitas ringan.
Peradangan pada jaringan ikat, seperti ligamen atau tendon, yang bisa menyebabkan nyeri kronis.

Apa saja gejala yang muncul jika seseorang mengalami gangguan muskuloskeletal?

Gejala gangguan sistem muskuloskeletal bervariasi tergantung pada kondisi yang dialami, tetapi beberapa tanda umumnya meliputi:
Nyeri dan pembengkakan pada sendi akibat peradangan.
Hilangnya fungsi otot, yang bisa menyebabkan kesulitan bergerak.
Penurunan koordinasi tubuh, terutama saat melakukan aktivitas fisik.
Keterbatasan gerak sendi, yang membuat pergerakan menjadi tidak fleksibel atau terasa kaku.

Apa saja contoh cedera muskuloskeletal?

Cedera muskuloskeletal dapat terjadi pada hampir semua bagian tubuh, antara lain:
Cedera pada kepala, leher, dan bahu, yang sering terjadi akibat benturan atau postur tubuh yang salah.
Cedera punggung dan dada, yang bisa disebabkan oleh aktivitas fisik berlebihan atau posisi tubuh yang kurang ergonomis.
Cedera pada lengan, siku, dan tangan, seperti keseleo atau robekan ligamen akibat gerakan berulang.
Cedera pada pinggul, paha, lutut, hingga pergelangan kaki, yang sering dialami oleh atlet atau individu yang sering melakukan aktivitas berat.

Apa saja jenis cedera muskuloskeletal yang umum terjadi?

Beberapa jenis cedera muskuloskeletal yang sering terjadi meliputi:
Cedera akibat regangan berulang (Repetitive Strain Injuries/RSIs), yang sering terjadi akibat gerakan yang dilakukan secara terus-menerus.
Cedera akibat gerakan berulang, yang biasanya menyerang sendi dan tendon.
Gangguan trauma kumulatif (Cumulative Trauma Disorders/CTD), yang muncul akibat tekanan jangka panjang pada otot atau jaringan lunak.
Cedera akibat aktivitas pekerjaan (Work-Related Upper Limb Disorders/WRULDs), yang disebabkan oleh aktivitas fisik berat atau posisi kerja yang tidak ergonomis.

Artikel Lainnya

medial epicondylitis golfers elbow

Apa Itu Medial Epicondylitis atau Golfer’s Elbow?

lutut sakit setelah jongkok

Atasi Lutut Sakit Setelah Jongkok dengan Viskosuplementasi

high heels saat hamil

Bolehkah Pemakaian Sepatu High Heels Saat Hamil?

bengkak pada lutut

Bengkak Pada Lutut Sembuh dengan Radiofrekuensi Ablasi