Sebab sakit lutut ada beragam, salah satunya adalah obesitas. Sendi lutut sendiri termasuk organ yang paling rentan mengalami kerusakan dan nyeri, karena fungsi pentingnya dalam menopang tubuh. Jadi tidak perlu heran jika seseorang yang mengalami obesitas bisa rentan mengalami sakit lutut.
Gejala sakit lutut pada tiap orang berbeda-beda, bergantung dari penyebabnya. Secara umum, tanda dari sakit lutut adalah alami pembengkakan, kekakuan sendi, lutut berbunyi ‘krek’, perubahan bentuk lutut, kelemahan, kemerahan dan hangat saat menyentuh lutut. Segera periksa ke dokter jika mengalami gejala tersebut.
Semakin Bertambah Berat Badan, Maka Semakin Berat Kerja Sendi
Berat kerja bantalan tulang yang ada pada sendi akan semakin berat pada penderita obesitas. Berat kerja sendi inilah yang kemungkinan akan membuat bantalan tulang menipis.
Kelebihan berat badan bisa meningkatkan risiko masalah lutut menahun seperti osteoartritis. Selain obesitas, keluhan ini bisa terjadi akibat alami cedera, perdarahan pada sendi, infeksi, dan penyakit tertentu (seperti osteoartritis atau tendonitis).
Cara Mendiagnosis dan Pengobatan
Dokter akan mendiagnosis sakit lutut dengan foto rontgen, USG, CT Scan, atau MRI. Dokter juga mungkin akan menyarankan melakukan pemeriksaan darah jika ada dugaan sebab sakit lutut karena infeksi atau kondisi medis lain. Kondisi medis misalnya, penyakit rematik asam urat. Setelah hasil diagnosis keluar, berikut pilihan pengobatan yang akan dokter berikan.
- Obat-obatan,
- Pemberian suntikan kortikosteroid dan pelumas sendi.
- Fisioterapi
- Operasi untuk menangani cedera, misalnya untuk mengganti tempurung lutut.
Bagi penderita obesitas, sebaiknya menurunkan berat badan guna mengurangi beban kerja berlebih pada persendian. Lalu jaga berat badan tetap ideal. Penderita obesitas dapat mengatur pola makan, rutin berolahraga, mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang.
Olahraga untuk seseorang dengan obesitas bisa mengombinasikan latihan aerobik danpilihlah olahraga untuk melatih kekuatan otot. Kombinasikan antara pola makanan sehat dan aktivitas fisik, harapannya bisa mampu membantu menurunkan berat badan.
Jika berat badan sudah mencapai ideal, jangan hilangkan kebiasaan pola gaya hidup sehat agar tidak kembali mengalami obesitas kemudia hari.