Sandal jepit atau flip flop ternyata tak kalah berbahaya bagi kesehatan sama dengan high heels. Padahal sebagian orang yang memiliki masalah dengan pergelangan kakinya memilih menggunakan sandal jepit berharap bisa meringankan rasa sakit pada kaki. Tapi, sebenarnya sandal jepit juga bisa menyebabkan tendinitis.
Kenapa Sandal Jepit Berbahaya?
Sandal jepit dapat berbahaya bagi kesehatan kaki karena minim perlindungan untuk kaki. Bentuk alasnya cenderung rata dan tidak memiliki bantalan pada tumit, sehingga membuat kaki perlu berusaha membuat gerakan mencengkeram agar sandal tetap pada tempatnya.
Selain itu saat menggunakannya, bagian tumit akan terangkat bebas dan ibu jari kaki bekerja keras untuk menahan agar tidak terlepas. Gerakan ini sebenarnya membuat plantar fascia meregang, begitu juga dengan otot telapak kaki. Bila terus terjadi maka bisa menyebabkan kaki lelah dan nyeri. Kemudian, hal inilah yang dapat mengubah gaya berjalan seseorang dan menyebabkan gangguan pergelangan kaki serius.
Pemakaian alas kaki ini tidak menunjang bentuk dan gerakan telapak kaki sehingga membuat seluruh kaki mengalami benturan secara berulang kali saat berjalan. Hingga kemudian hal ini bisa merobek lapisan pelindung tulang tumit dan terbentuklah tonjolan kalsium yang ditandai dengan nyeri tumit.
Gerakan kaki yang mencengkeram saat menggunakan alas kaki ini juga bisa mengakibatkan memicu cedera kaki atau tendinitis (tendonitis). Gejalanya adalah rasa perih atau panas pada bagian tendon, rasa kaku, serta nyeri.
Lebih lanjut, penggunaan alas kaki jenis ini yang minim lengkungan juga bisa menyebabkan masalah punggung, lutut, dan peradangan telapak kaki yang sangat nyeri disebut plantar fasciitis.
Alas Kaki Apa yang Ideal?
Untuk menghindari beragam masalah kesehatan, sebaiknya kamu lebih berhati-hati dalam memilih alas kaki. Perhatikan beberapa hal di bawah ini:
- ada tali pada bagian belakang.
- punya bantalan sol dan sol sepatu yang tebal.
- bisa meringankan benturan.
- Sol tumit yang cukup dalam.
- jangan gunakan alas kaki yang sangat mudah menekuk ke belakang.
- perhatikan bahan alas kaki agar terhindar dari iritasi.
- ganti sandal jepit setiap 3 atau 4 bulan sekali, terutama jika sudah muncul retakan pada bagian telapak.