Tulang rawan sendi lutut atau meniskus robek merupakan salah satu cedera yang sering terjadi. Tulang rawan atau meniskus ini merupakan bantalan berbentuk C yang terletak antara tulang paha (femur) dan tulang kering (tibia).
Selain sebagai bantalan untuk meredam efek goncangan, meniskus juga sedikit berperan sebagai alat penstabil untuk sendi lutut.
Karena lutut merupakan sendi yang bertanggung jawab terhadap segala gerakan selama aktivitas dan juga menanggung beban atau bobot tubuh. Maka selama beraktivitas yang melibatkan gerakan menekan dan memutar lutut, maka meniskus berpeluang besar akan mengalami robekan.
Saat Tulang Rawan Sendi atau Meniskus Robek
Beragam gerakan seperti menekan lutut, memutar lutut, berjongkok, mengangkat beban berat dapat menjadi penyebab robek nya meniskus sendi.
Risiko paling besar mengalami robekan tulang sendi adalah para atlet atau olahragawan atau para pelaku olahraga sepak bola, basket, voli, dan tenis.
Seiring bertambahnya usia, fungsi meniskus dapat melemah dan membuat seseorang lebih mudah mengalami robekan meniskus, bahkan bisa karena gerakan sederhana seperti jongkok atau menginjak permukaan yang tidak rata. Penderita osteoartritis juga rentan mengalami meniskus robek. Pada lansia, robekan atau luka pada meniskus cenderung terjadi karena proses penuaan.
Menurut Boston Children’s Hospital, kejadian robekan tulang rawan sendi meningkat pada anak-anak. Hal ini oleh banyaknya anak-anak yang ikut serta program olahraga secara dini. Apalagi mereka ini berfokus pada satu jenis olahraga saja.
Kenali Gejalanya
- Nyeri terutama saat mendapat sentuhan
- Bengkak
- Sulit bergerak
- Terasa terkunci sehingga Anda tidak bisa menekuk dan meluruskan lutut
Bila robekan ini sudah terjadi, Anda kadang masih bisa berjalan bersama dengan cedera ini.
Bahkan atlet dengan cedera ini masih tetap menjalankan rutinitas berolahraga karena kekakuan dan bengkak bisa timbul beberapa hari kemudian.
Kondisi ini kalau berlangsung lebih lama, serpihan atau robekan meniskus dapat lepas dan tersangkut ke dalam sendi sehingga timbul bunyi di lutut, bahkan sampai mengunci sendi lutut.
Dokter akan memeriksa riwayat medis dan melakukan pemeriksaan fisik. Bila perlu dokter akan menganjurkan Anda untuk melakukan pemeriksaan radiologis seperti rontgen dan MRI.
Penanganannya Apa?
Ada beberapa metode untuk menangani robekan meniskus, yakni metode konservatif, pengobatan, hingga prosedur operasi.
Dalam penanganannya, beberapa faktor yang perlu menjadi pertimbangan antara lain besarnya robekan, lokasi robekan, usia dan tingkat aktivitas.
Untuk robekan meniskus ringan, penanganannya bisa dengan metode RICE, yaitu:
- Rest, atau istirahatkan lutut dan batasi aktivitas Anda. Gunakan alat bantu ketika berjalan untuk mengurangi rasa nyeri
- Ice, atau kompres es selama 15-20 menit setiap 3-4 jam sekali, selama 2-3 hari atau sampai nyeri dan bengkak hilang
- Compression, atau penekanan dengan perban lentur untuk mencegah pembengkakan bertambah parah
- Elevation, atau mengangkat kaki. Saat duduk bersandar atau berbaring, dan naikkan kaki Anda agak lebih tinggi dengan memberi ganjalan bantal di bawah tumit.
Obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) akan membantu meringankan nyeri dan pembengkakan. Obat sebaiknya diresepkan oleh dokter mengingat obat ini memiliki efek samping.
Kemudian fisioterapi dan jenis latihan-latihan peregangan juga dapat dilakukan untuk menguatkan persendian lutut dan mendukung pemulihan.
Dokter rehabilitasi medik akan membantu menyusun program sesuai dengan kondisi Anda.
Penanganan lainnya dapat dilakukan injeksi untuk membantu menghilangkan nyeri dan peradangan.
Artroskopi juga bisa menjadi salah satu penanganan robekan meniskus. Artroskopi lutut adalah suatu tindakan diagnostik dan terapi untuk memperbaiki berbagai kerusakan yang ditemukan.
Masa pemulihan bergantung pada sejumlah faktor, antara lain keparahan robekan. Namun walaupun robekan pada meniskus termasuk kecil, sebaiknya segera melakukan pengecekan atau konsultasi dengan dokter mengingat fungsinya sebagai bantalan sangat penting untuk Anda melakukan aktivitas.
Tindakan pencegahan untuk menurunkan risiko terjadinya robek pada meniskus atau tulang rawan sendi, seperti
- Melakukan pemanasan sebelum berolahraga
- Beristirahat di sela-sela latihan atau berolahraga
- Memastikan ukuran dan bentuk sepatu sesuai dengan anatomi kaki dan nyaman dipakai
- Menjaga pola makan sehat agar berat badan tetap ideal
Untuk informasi lebih lanjut Anda bisa menghubungi call center Klinik Lamina melalui Whatsapp atau Telepon yang tertera. Terimakasih.