Artikel Terkait

senam lansia untuk nyeri lutut
senam lansia untuk nyeri lutut

Senam Lansia untuk Nyeri Lutut: Solusi untuk Mengurangi Rasa Sakit dan Meningkatkan Mobilitas

prognosis osteoarthritis
prognosis osteoarthritis

Prognosis Osteoarthritis: Apa yang Harus Anda Ketahui?

rontgen osteoarthritis
rontgen osteoarthritis

Rontgen untuk Mendiagnosis Osteoarthritis

Susu untuk Nyeri Sendi Lutut
Susu untuk Nyeri Sendi Lutut

Susu untuk Nyeri Sendi Lutut: Solusi Alami untuk Kesehatan Sendi

makanan penyebab nyeri sendi lutut
makanan penyebab nyeri sendi lutut

6 Makanan Penyebab Nyeri Sendi Lutut yang Harus Dihindari

Nyeri Lutut Saat Jongkok
Nyeri Lutut Saat Jongkok

Nyeri Lutut Saat Jongkok: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Lachman Test
Lachman Test

Lachman Test: Tes Fisik Utama untuk Mendiagnosis Cedera ACL

salep nyeri sendi lutut di apotik
salep nyeri sendi lutut di apotik

Rekomendasi Salep Nyeri Sendi Lutut di Apotik

prepatellar bursitis
prepatellar bursitis

Mengenal Prepatellar Bursitis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

pes anserine bursitis
pes anserine bursitis

Pes Anserine Bursitis: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

valgus stress test
valgus stress test

Valgus Stress Test dalam Diagnosis Cedera MCL

hematoma subkutan
hematoma subkutan

Hematoma Subkutan: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Cari Artikel Lainnya

Radiofrequency Ablation (RFA) untuk Mengatasi Nyeri Lutut

October 21, 2024

rfa radio frekuensi ablasi

RFA atau Radiofrequency Ablation adalah prosedur medis inovatif yang memanfaatkan energi gelombang radio.

Di tengah meningkatnya kebutuhan akan alternatif yang lebih aman dan efektif, RFA muncul sebagai solusi yang menjanjikan dalam pengobatan berbagai kondisi medis.

RFA yang juga dikenal dengan nama Ablasi Frekuensi Radio ini menawarkan banyak keunggulan, termasuk waktu pemulihan yang lebih cepat dan risiko komplikasi yang lebih rendah dibandingkan metode pembedahan tradisional.

Dengan kemajuan teknologi kedokteran, dokter kini dapat melakukan RFA dengan lebih presisi, meminimalkan kerusakan pada jaringan sehat di sekitarnya.

Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan mekanisme kerja RFA, kriteria pasien yang cocok, serta apa yang bisa diharapkan selama dan setelah prosedur.

Jangan ragu untuk mengonsultasikan kondisi nyeri lutut, serta prosedur RFA dengan Klinik Patella. Untuk informasi lebih lanjut terkait penyakit dan jadwal dokter, silakan chat tim Patella di nomor Whatsapp 0811-8124-2022.

Apa itu RFA (Radiofrequency Ablation)?

RFA atau rhizotomy merupakan prosedur minimal invasif non-bedah yang menggunakan tenaga panas untuk mengurangi atau menghentikan transmisi rasa sakit ke otak.

Gelombang radiofrekuensinya akan membakar serabut saraf yang menyebabkan rasa nyeri tersebut, atau  menghilangkan transmisi sinyal rasa sakit ke otak.

Metode RFA ini dapat bantu meredakan rasa nyeri dalam kurun waktu yang cukup lama bagi orang-orang yang mengalami nyeri kronis, terutama di bagian punggung bawah, leher, dan sendi yang mengalami arthritis.

Bagaimana Prosedur RFA Dilakukan?

Umumnya, prosedur Ablasi Frekuensi Radio ini digunakan untuk perawatan nyeri kronis dan kondisi kesehatan lain seperti arthritis pada tulang belakang, spondilosis, sacroilitis, dan cedera meniskus.

Namun, teknologi kedokteran ini juga bisa untuk kasus nyeri leher, punggung, lutut, pinggul, dan nyeri syaraf tepi.

Persiapan sebelum Ablasi Frekuensi Radio

Sebelum melakukan prosedur RFA dokter akan melihat rekam medis dan konsumsi obat-obatan Anda, serta mengajukan beberapa pertanyaan seputar rasa nyeri yang Anda alami.

Dokter mungkin aka menyarankan Anda untuk menghentikan konsumsi aspirin atau obat pengencer darah lainnya beberapa hari sebelum menjalani prosedur RFA.

Selain itu, dokter juga mungkin akan meminta Anda untuk menjalani uji pencitraan sinar-X atau tes pencitraan lainnya guna memeriksa kondisi tubuh, menentukan tingkat keparahan arthritis, atau cedera tulang belakang lainnya, serta menyingkirkan kemungkinan penyebab lainnya.

Tes yang disebut blok saraf diagnostik juga bisa dilakukan dokter untuk menentukan sumber nyeri dan tingkat nyeri yang dialami oleh Anda. 

Blok saraf diagnostik ini terdiri dari pemberian injeksi obat pereda rasa nyeri lokal di sekitar area tubuh yang terasa nyeri.

Jika tubuh merespon dengan baik, maka dokter bisa merekomendasikan Anda untuk melanjutkan tindakan RFA sebagai pengobatan untuk meredakan nyeri Anda.

Tahapan pelaksanaan prosedur RFA

Tahapan yang dijalani dalam prosedur RFA adalah pertama, Anda akan berbaring telungkup di atas meja khusus. Dokter akan menggunakan monitor untuk memantau kondisi Anda selama prosedur.

Anda akan tetap sadar agar bisa menjawab pertanyaan dari dokter selama prosedur. Kemudian dokter akan memberikan obat bius lokal di area kulit tempat jarum RFA akan dimasukkan. Kemudian:

  1. Jarum tipis dimasukkan ke area di mana Anda merasakan nyeri.
  2. Penempatan jarum dipandu oleh teknologi pencitraan sinar-X real-time yang disebut fluoroskopi.
  3. Setelah jarum mencapai lokasi yang diinginkan, dokter akan melakukan tes untuk memastikan posisinya tepat. Tes ini melibatkan memasukkan mikroelektrode melalui jarum berongga. Dokter akan menanyakan apakah Anda merasakan sensasi kesemutan (atau ketidaknyamanan atau kontraksi otot). Ini menandakan lokasi yang tepat telah ditemukan untuk perawatan.
  4. Anestesi lokal disuntikkan melalui jarum untuk mematikan area target.
  5. Arus radiofrekuensi dikirim melalui jarum untuk memanaskan bagian saraf yang telah diidentifikasi.
  6. Arus tersebut menghancurkan area saraf tersebut, menghentikannya dari mengirimkan sinyal nyeri ke otak Anda.
  7. Lebih dari satu saraf dapat diobati selama prosedur

Prosedur Ablasi Frekuensi Radio memakan waktu kurang lebih antara 15 menit hingga dua jam untuk diselesaikan, tergantung pada lokasi perawatan dan jumlah perawatan yang dilakukan.

Pemulihan setelah Ablasi Frekuensi Radio

Setelah operasi RFA, dokter akan menyarankan pada Anda untuk beristirahat di rumah. Jangan mengemudikan kendaraan atau melakukan aktivitas berat selama 24 jam setelah menjalani prosedur Ablasi Frekuensi Radio.

Setelah satu atau dua hari, Anda dapat kembali melakukan aktivitas normal, termasuk mandi.

Anda mungkin masih merasakan nyeri, sakit, atau kejang otot di lokasi perawatan selama beberapa hari. Dokter mungkin akan meresepkan obat pereda nyeri untuk mengatasi gejala nyeri ini.

Anda juga dapat mengompres area suntikan dengan es selama 20 menit beberapa kali, pada hari pertama pemulihan di rumah.

Dokter juga mungkin akan merekomendasikan terapi fisik agar Anda mendapatkan kembali kekuatan dan fleksibilitas.

Manfaat Ablasi Frekuensi Radio untuk nyeri lutut

RFA atau Ablasi Frekuensi Radio adalah teknologi kedokteran yang menggunakan gelombang radio untuk menciptakan lesi panas di sekitar saraf genikular.

Saraf genikular ini bertanggung jawab untuk mengirimkan sinyal nyeri lutut ke otak. Operasi RFA ini biasanya dilakukan dengan memberikan bius lokal, di mana jarum Ablasi Frekuensi Radio akan dipandu menuju saraf genikular menggunakan teknologi rontgen real-time.

Keunggulan RFA

Ada beberapa keuntungan terapi yang bisa pasien dapatkan dengan operasi RFA ini, antara lain:

  • Ablasi Frekuensi Radio merupakan terapi non-bedah
  • Proses pemulihan pasca-tindakan Ablasi Frekuensi Radio termasuk singkat
  • Ablasi Frekuensi Radio dapat membantu mengurangi ketergantungan penderita akan konsumsi obat penghilang nyeri
  • Ablasi Frekuensi Radio juga dapat membantu meningkatkan fungsi fisik penderita
  • Pasca-tindakan Ablasi Frekuensi Radio, pasien bisa langsung bekerja atau melakukan aktivitas seperti biasa

Efek Samping dan Risiko Ablasi Frekuensi Radio

Segera setelah menjalani prosedur Ablasi Frekuensi Radio, pasien mungin bisa merasakan beberapa efek samping radio frekuensi ablasi seperti sebagai berikut:

  • Sensasi terbakar atau panas di area suntikan
  • Mati rasa dan kesemutan di area suntikan

Meskipun gejala ini mungkin bertahan selama beberapa hari atau minggu pertama, mereka dapat dikelola dengan cara beristirahat, menggunakan kompres es secara bergantian di area yang nyeri, dan menggunakan obat topikal atau oral.

Layanan RFA di Klinik Patella

Klinik Patella Jakarta menawarkan layanan prosedur RFA (Radiofrekuensi Ablasi) yang dirancang untuk membantu pasien mengatasi nyeri kronis dengan metode yang minim invasif.

Dengan tim medis Klinik Patella berpengalaman dan teknologi kedokteran terkini, kami memastikan setiap pasien mendapatkan perawatan yang aman dan efektif.

RFA adalah solusi ideal bagi mereka yang menderita nyeri di area seperti lutut, punggung, dan leher, memberikan harapan baru untuk kualitas hidup yang lebih baik.

Setelah menjalani prosedur di Klinik Patella, pasien akan mendapatkan panduan tentang langkah-langkah pemulihan yang tepat.

Jangan ragu untuk mengonsultasikan kondisi nyeri lutut, nyeri kaki, osteoarthritis, serta prosedur RFA dengan Klinik Patella. Untuk informasi lebih lanjut terkait penyakit dan jadwal dokter, silakan chat tim Patella di nomor Whatsapp 0811-8124-2022.

Anda pun bisa langsung datang ke Klinik Patella yang beralamat di Jalan Hj. Tutty Alawiyah No.34B, Kalibata, Pancoran – Jakarta Selatan.

Artikel Lainnya

pes anserinus bursitis penyebab lutut nyeri bengkak

Pes Anserinus Bursitis Adalah Penyebab Lutut Bagian Depan Sakit

Cedera Dislokasi Bahu - Patella

Cedera Dislokasi Bahu, Bagaimana Mengatasinya?

peradangan pada sendi - Patella

Waspadai Peradangan Pada Sendi yang Bisa Sebabkan Nyeri Kronis

lutut sakit saat mau berdiri

Lutut Sakit Saat Mau Berdiri, Waspada Penyebabnya!