Tumit Anda terasa sakit saat beraktivitas? Meskipun kondisi ini merupakan keluhan yang umum terjadi, namun terkadang rasa nyerinya semakin parah dan berkepanjangan. Faktor penyebabnya pun beragam, seperti cedera, ketegangan otot, penggunaan berlebihan pada kaki atau tumit, ataupun radang sendi.
Sebagai langkah penanganan pertama untuk mengatasi nyeri tumit adalah dengan terapi RICE. Apa itu terapi RICE? Simak ulasan berikut.
Daftar Isi
Redakan Tumit Sakit Saat Beraktivitas dengan RICE
Jika tumit Anda terasa sakit tiba-tiba saat berlari, berjalan ataupun melakukan aktivitas lain, maka lakukan langkah berikut ini untuk mencegah kondisi yang semakin memburuk:
Istirahat (Rest)
Langkah pertama dalam meredakan tumit sakit adalah memberikan istirahat kepada tumit yang sakit. Ini berarti menghindari aktivitas fisik yang dapat memperburuk kondisi. Jika Anda terus-menerus mengekspos tumit yang sakit pada tekanan atau stres berlebihan, Anda mungkin memperpanjang proses penyembuhan dan meningkatkan risiko cedera lebih lanjut. Istirahat yang cukup akan memberikan waktu bagi tubuh untuk memulihkan diri.
Kompres Dingin (Ice)
Penggunaan es adalah langkah penting dalam terapi RICE untuk meredakan peradangan dan mengurangi rasa sakit pada tumit. Anda dapat mengompres tumit dengan bungkus es dalam handuk tipis dan diterapkan selama 15-20 menit setiap beberapa jam. Es membantu menyempitkan pembuluh darah, mengurangi aliran darah ke area yang terluka, dan meredakan peradangan. Pastikan untuk tidak menempatkan es langsung pada kulit untuk menghindari risiko pembekuan.
Tekanan (Compression)
Menggunakan kompresi pada tumit yang sakit dapat membantu mengurangi peradangan dan mendukung area yang terluka. Gunakan perban elastis atau sarung kaki kompresi yang dirancang khusus untuk memberikan tekanan ringan pada area yang sakit. Pastikan kompresi tersebut tidak terlalu ketat sehingga tidak mengganggu aliran darah. Tujuan kompresi adalah memberikan dukungan tambahan dan mengurangi pembengkakan.
Mengangkat Tinggi (Elevation)
Elevasi adalah langkah terakhir dalam terapi RICE. Ketika beristirahat, es, dan kompresi telah diterapkan, angkat kaki Anda untuk meminimalkan pembengkakan lebih lanjut. Idealnya, letakkan tumit yang sakit di atas tingkat jantung selama beberapa waktu setiap hari. Ini membantu mengurangi aliran darah ke area yang terluka dan mengurangi peradangan.
Selain metode RICE, Anda sebaiknya menghindari berbagai aktivitas yang memicu atau memperburuk sakit pada tumit. Selama proses pemulihan, Anda juga dapat mengonsumsi obat pereda nyeri atas saran dokter atau ahli kesehatan.
Namun, penting untuk diingat bahwa jika rasa sakit pada tumit tidak membaik setelah beberapa hari dengan terapi RICE atau jika terdapat tanda-tanda komplikasi seperti bengkak yang parah, perubahan warna kulit, atau kesulitan berjalan, segera berkonsultasi dengan dokter ahli kami di Klinik Patella untuk diagnosis dan penanganan lebih lanjut.
Anda bisa membuat janji konsultasi dengan menghubungi nomor 021-2237-9999 atau chat melalui whatsapp di 0811 8124 2022. Selain konsultasi online, Anda bisa datang langsung ke Klinik Patella yang berlokasi di Mampang.
Baca juga: Patella, Klinik Nyeri Bahu Terpercaya di Jakarta
***
Featured photo by nikki_meel from Freepik
FAQ: Penyebab dan Cara Mengatasi Tumit Sakit Saat Beraktivitas
Nyeri tumit saat berjalan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk cedera, peradangan, atau gangguan pada bentuk kaki. Cedera akibat aktivitas fisik berlebihan, seperti berlari atau berdiri terlalu lama, dapat menyebabkan memar, ketegangan otot, atau bahkan peradangan pada jaringan di sekitar tumit.
Salah satu penyebab utama nyeri tumit adalah plantar fasciitis, yaitu peradangan pada jaringan penghubung antara tumit dan lengkungan kaki. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri yang bervariasi, dari ringan hingga berat, dan bisa mengganggu mobilitas. Selain itu, nyeri tumit juga bisa disebabkan oleh gangguan lain, seperti tendonitis atau radang sendi.
Nyeri tumit setelah berolahraga sering kali terjadi akibat tekanan berlebihan pada struktur kaki, terutama jika tidak melakukan pemanasan atau peregangan yang cukup. Salah satu kondisi yang umum terjadi adalah plantar fasciitis, yang disebabkan oleh peradangan pada jaringan tebal di telapak kaki. Selain itu, nyeri juga bisa dipicu oleh cedera seperti retak pada tulang tumit atau peradangan tendon Achilles.
Meskipun kolesterol tinggi dapat menyebabkan gangguan sirkulasi darah yang memicu kram di kaki, nyeri tumit lebih sering dikaitkan dengan kondisi seperti plantar fasciitis, bursitis, atau tendonitis. Jika nyeri tumit disertai dengan gejala lain seperti kesemutan atau perubahan warna kulit, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Beberapa tanda umum kolesterol tinggi yang dapat memengaruhi kesehatan, antara lain:
Nyeri dada yang muncul saat beraktivitas.
Sesak napas yang terjadi secara tiba-tiba.
Rasa nyeri di leher, rahang, atau bagian atas perut.
Timbul bercak kuning di kulit akibat penumpukan lemak.
Berat badan berlebih yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Jika Anda mengalami nyeri tumit yang tidak kunjung membaik atau disertai gejala lain yang mencurigakan, segera lakukan pemeriksaan medis untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai.