Pundak Anda terasa kaku dan berat? Ternyata hal ini bisa menjadi indikasi bahwa Anda terkena gejala frozen shoulder. Frozen shoulder adalah kondisi medis yang umumnya menyerang pundak atau bahu dan menimbulkan rasa sakit yang bisa berlangsung lama bahkan hingga bertahun-tahun.
Kondisi ini sering kali berkembang secara bertahap dan melibatkan tiga tahap utama: fase inflamasi, fase pembekuan, dan fase pemulihan. Pada fase inflamasi, penderitanya mengalami nyeri hebat, sementara pada fase pembekuan, mobilitas sendi semakin berkurang. Pemulihan memerlukan waktu yang cukup lama dan dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari.
Daftar Isi
Penyebab Frozen Shoulder
Photo by EyeEm from Freepik
Frozen shoulder terjadi ketika lapisan kapsul sendi di sekitar sendi bahu mengalami peradangan dan menghasilkan cairan sinovial lebih sedikit. Kapsul ini kemudian mengecil dan menegang, menyebabkan pembatasan gerakan pada sendi bahu. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan frozen shoulder meliputi:
- Trauma atau Cedera: Cedera pada bahu, seperti jatuh atau cedera olahraga, dapat menjadi pemicu frozen shoulder.
- Penyakit dan Gangguan Kesehatan: Diabetes, penyakit jantung, dan hipotiroidisme adalah beberapa kondisi kesehatan yang dapat meningkatkan risiko pengembangan frozen shoulder.
- Ketidakaktifan atau Imobilisasi: Kurangnya gerakan pada bahu, misalnya karena penyembuhan pasca operasi atau penggunaan gips, dapat meningkatkan risiko frozen shoulder.
Gejala Frozen Shoulder
- Rasa Sakit: Penderita frozen shoulder biasanya mengalami rasa sakit dan kaku pada bahu, terutama saat berusaha melakukan gerakan tertentu.
- Keterbatasan Gerakan: Pundak terasa kaku, dan gerakan bahu menjadi sulit. Ini dapat mencakup kesulitan mengangkat tangan atau menyisir rambut.
- Membatasi Fungsi Bahu: Pada kasus yang parah, frozen shoulder dapat membatasi fungsi dan gerak bahu secara signifikan, mempengaruhi aktivitas sehari-hari.
Cara Mengatasi Frozen Shoulder
Frozen shoulder dapat diatasi dengan menggunakan injeksi steroid. Steroid yang umumnya digunakan dalam prosedur ini adalah kortikosteroid, yang memiliki efek antiinflamasi yang kuat.
Prosedur ini bertujuan untuk meredakan nyeri, mengurangi peradangan, meningkatkan rentang gerak sendi bahu, dan mempercepat pemulihan bahu yang kaku.
Jika Anda mengalami gejala atau merasa pundak terasa berat, berkonsultasilah dengan dokter kami di Klinik Patella. Dokter akan membantu melakukan pemeriksaan dan memberikan penanganan berdasarkan hasil diagnosis kondisi Anda. Dengan pemeriksaan sedini mungkin, gejala frozen shoulder dapat segera membaik dan Anda bisa pulih sepenuhnya serta beraktivitas kembali dengan rasa nyaman.
Baca juga: Waspada, Pundak dan Leher Kaku Gejala Frozen Shoulder!
***
Feature photo by pokpak05 from Freepik
Frequently Asked Questions (FAQ)
Ketegangan pada otot pundak bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah stres dan kelelahan. Saat tubuh mengalami stres, hormon kortisol akan dilepaskan, yang dapat menyebabkan ketegangan pada otot-otot di sekitar pundak. Selain itu, postur tubuh yang kurang baik akibat kelelahan juga dapat memberikan tekanan lebih pada otot pundak, sehingga menimbulkan rasa berat dan kaku.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meredakan nyeri pundak meliputi:
Membatasi aktivitas fisik yang terlalu berat agar otot pundak bisa beristirahat.
Terapi akupunktur, yang dapat membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan aliran darah ke area bahu.
Kompres hangat atau dingin untuk meredakan nyeri dan mengurangi pembengkakan.
Mengonsumsi obat pereda nyeri seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) jika diperlukan.
Terapi pijat untuk membantu mengendurkan otot yang tegang.
Suntikan steroid bagi kasus yang lebih serius guna mengurangi peradangan pada sendi bahu.
Melakukan peregangan secara rutin agar otot tetap fleksibel dan tidak mudah tegang.
Memperbaiki postur tubuh, terutama saat duduk dan bekerja agar tidak menambah tekanan pada pundak.
Nyeri atau rasa pegal di pundak bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk cedera otot, peradangan, atau kondisi medis tertentu. Beberapa kemungkinan penyebabnya meliputi:
Cedera atau trauma, seperti jatuh atau aktivitas fisik yang berlebihan.
Kerusakan pada rotator cuff, yang merupakan kelompok otot dan tendon yang berfungsi menstabilkan sendi bahu.
Tulang retak atau fraktur, yang dapat terjadi akibat benturan keras atau cedera olahraga.
Frozen shoulder, kondisi yang menyebabkan keterbatasan gerakan bahu dan nyeri kronis.
Ya, posisi tidur yang tidak tepat dapat memberikan tekanan berlebih pada bahu dan menyebabkan ketegangan otot. Beberapa kebiasaan tidur yang bisa memperburuk kondisi pundak antara lain:
Tidur miring dengan menekan bahu yang sakit, sehingga menambah beban pada sendi bahu.
Menggunakan bantal yang terlalu tinggi atau terlalu datar, yang bisa menyebabkan ketegangan pada leher dan bahu.
Tidur dalam posisi yang kurang mendukung postur tubuh, sehingga memperburuk ketegangan pada otot bahu.
Untuk mengurangi rasa sakit, disarankan untuk tidur telentang dengan bantal yang menopang leher dengan baik atau tidur miring dengan posisi lengan yang didukung oleh bantal tambahan.
Jika rasa sakit di pundak tidak kunjung membaik dalam beberapa minggu, semakin memburuk, atau disertai pembengkakan dan keterbatasan gerak yang signifikan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Pemeriksaan medis dapat membantu mengidentifikasi penyebabnya dan menentukan perawatan yang paling sesuai, termasuk terapi fisik, obat-obatan, atau prosedur medis lainnya seperti injeksi steroid.
v