Plantar fasciitis merupakan peradangan yang terjadi pada plantar fascia, yakni jaringan bawah kaki yang membentang dari tumit hingga jari kaki. Jaringan ini memiliki fungsi sebagai penyangga telapak kaki dan peredam getaran saat berjalan.
Penyebab pastinya belum diketahui secara pasti, namun ada dugaan dampak dari adanya tekanan yang berlebihan pada jaringan di bawah kaki tersebut. Namun, ada beberapa faktor pemicu yang bisa menyebabkan plantar fasciitis, seperti:
Daftar Isi
Usia
Meski dapat terjadi pada siapa saja, kondisi ini lebih banyak dialami oleh orang yang berusia lebih dari 40 tahun.
Jenis kelamin
Perempuan lebih berisiko mengalami kondisi ini, terutama pada masa akhir kehamilan.
Obesitas
Berat badan berlebih bisa menyebabkan tekanan berlebih pada plantar fascia.
Olahraga
Jenis olahraga yang memberikan tekanan berlebih pada tumit, seperti lari jarak jauh, aerobik, dan balet lebih berisiko alami kondisi ini.
Pekerjaan
Pekerjaan yang mengharuskan berdiri dalam waktu lama, seperti pekerja pabrik, guru, koki, altlet lebih berisiko mengalami plantar fasciitis.
Masalah pada kaki
Seseorang yang memiliki bentuk kaki yang terlalu rata, terlalu melengkung atau memiliki cara berjalan yang tidak normal.
Kondisi medis lain
Ada beberapa kondisi medis atau penyakit tertentu yang bisa menjadi faktor pemicu, misalnya artritis reaktif dan ankylosing spondylitis.
Pengunaan sepatu yang kurang tepat
Penggunaan sepatu yang kurang tepat seperti memiliki sol yang terlalu lunak dan tidak dapat menopang telapak kaki dengan baik juga bisa menjadi pemicu. Selain itu terlalu sering menggunakan sepatu hak tinggi juga bisa meningkatkan risiko.
Gejala Plantar Fasciitis
Gejala umumnya adalah nyeri tumit dan telapak kaki. Rasanya seperti tertusuk atau terbakar yang terkadang bisa juga menjalar ke bagian lain sekitar tumit.
Biasanya hanya terjadi pada salah satu kaki, walaupun tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada kedua kakinya. Penderita umumnya tidak merasa sakit ketika beraktivitas, tapi baru akan terasa dan cenderung membururk setelah aktivitas. Apalagi, jika aktivitas yang dilakukan berat. Rasa sakit bisa muncul secara perlahan ataupun tiba-tiba.
Segera periksakan diri ke dokter jika merasakan nyeri yang kian parah saat menekuk kaki, pergerakan pergelangan kaki yang semakin terbatas. Dokter mendiagnosis dengan memeriksa refleks tubuh, bentuk otot, indra peraba dan penglihatan, serta kemampuan koordinasi dan keseimbangan.
Umumnya, tidak memerlukan pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosa plantar fasciitis. Namun, pemeriksaan penunjang dengan Rontgen atau MRI bisa dokter sarankan untuk memastikan ada tidaknya masalah lain pada tumit, seperti patah tulang atau saraf terjepit.
Pencegahan Plantar Fasciitis
Terdapat beberapa cara untuk mencegah terjadinya dan/atau mencegah kambuhnya plantar fasciitis, yakni dengan cara:
- Hindari berdiri terlalu lama
- Kurangi aktvitas yang terlalu berat secara berulang
- Gunakan alas kaki dengan bantalan yang nyaman untuk tumit dan dapat menyangga lekungan bawah kaki dengan baik
- Melakukan peregangan secara rutin pada bagian plantar fascia dan tendon Achilles
- Hindari berolahraga pada permukaan yang keras
- Menurunkan berat badan/ menjaga berart badam ideal
Pertanyaan Tentang Plantar Fasciitis
Plantar fasciitis umumnya terjadi akibat peradangan pada plantar fascia, sebuah jaringan di bawah kaki. Faktor risiko termasuk aktivitas yang memberi tekanan berlebih pada tumit seperti lari atau aerobik, pekerjaan yang memerlukan banyak berdiri seperti mengajar atau pekerja pabrik, dan struktur kaki yang tidak normal seperti kaki rata atau terlalu melengkung.
Ya, plantar fasciitis dapat sembuh dengan perawatan yang tepat. Durasi pemulihan bergantung pada seberapa parah kondisinya dan respons individu terhadap perawatan. Untuk kasus yang ringan, pemulihan bisa terjadi dalam 6 hingga 12 minggu, sementara kasus yang lebih parah mungkin membutuhkan waktu lebih lama.
Pijatan dapat sangat membantu dalam meredakan gejala plantar fasciitis. Dengan teknik yang tepat, pijatan dapat mengurangi peradangan, meningkatkan aliran darah, melonggarkan otot yang tegang, merenggangkan plantar fascia, dan membantu memecah jaringan parut. Sebaiknya dilakukan oleh terapis profesional sesuai arahan dokter.
Penderita plantar fasciitis sebaiknya menghindari makanan yang bisa meningkatkan peradangan, seperti makanan tinggi lemak jenuh, tinggi purin, tinggi gula, dan tinggi garam. Contoh makanan yang perlu dihindari adalah daging merah, keju berlemak tinggi, kue dan permen, serta makanan cepat saji.
Makanan yang harus dihindari saat mengalami plantar fasciitis mencakup makanan yang diproses berlebihan, karbohidrat olahan seperti roti putih dan pasta, makanan yang digoreng, serta makanan dan minuman yang kaya akan gula tambahan seperti soda dan makanan penutup yang manis.