Cedera pada tendon dan ligamen sering kali menjadi momok bagi para atlet dan individu yang aktif. Meski demikian, perawatan non-bedah kini banyak dipilih sebagai metode pengobatan yang efektif untuk mengatasi kondisi tersebut. Pilihan ini biasanya bertujuan untuk menghindari operasi yang lebih berisiko pada komplikasi maupun untuk mempercepat proses pemulihan.
Sebelum membahasnya lebih lanjut, pahami dulu apa itu cedera tendon dan ligamen di artikel berikut.
Daftar Isi
Mengenal Cedera Tendon dan Cedera Ligamen
Cedera tendon dan ligamen adalah jenis cedera yang melibatkan jaringan penghubung penting dalam tubuh. Keduanya berperan besar dalam pergerakan sendi dan stabilitas tubuh, tetapi berbeda dalam fungsi dan struktur.
Cedera Tendon
Tendon adalah jaringan ikat kuat yang menghubungkan otot ke tulang. Fungsi utama tendon adalah membantu pergerakan sendi ketika otot berkontraksi.
Penyebab Cedera Tendon:
- Aktivitas yang melibatkan gerakan berulang (misalnya, olahraga seperti tenis atau lari jarak jauh) bisa menyebabkan stres berlebihan pada tendon, mengakibatkan cedera.
- Cedera langsung akibat benturan atau kecelakaan juga dapat menyebabkan kerusakan tendon.
- Seiring bertambahnya usia, tendon bisa menjadi kurang elastis dan lebih rentan terhadap cedera.
- Beberapa kondisi medis, seperti diabetes atau artritis, dapat memengaruhi kekuatan dan kesehatan tendon.
Gejala Cedera Tendon:
Contoh umum cedera tendon adalah tendinitis, yaitu peradangan pada tendon akibat penggunaan berlebihan.
Cedera Ligamen
Ligamen adalah jaringan ikat yang menghubungkan tulang dengan tulang lain di dalam sendi, berfungsi untuk menstabilkan dan membatasi pergerakan sendi yang berlebihan.
Penyebab Cedera Ligamen:
- Cedera ligamen umumnya disebabkan oleh keseleo atau pergerakan mendadak yang menyebabkan peregangan berlebihan pada ligamen.
- Kecelakaan yang menyebabkan trauma pada sendi, misalnya saat jatuh atau terlibat dalam kecelakaan mobil.
- Gerakan cepat yang tidak terkendali, seperti berputar dengan cepat atau melompat dan mendarat dengan buruk.
Gejala Cedera Ligamen:
Contoh umum cedera ligamen adalah robekan ACL (Anterior Cruciate Ligament) pada lutut, yang sering terjadi pada atlet olahraga.
Pilihan Perawatan Non-Bedah untuk Cedera Tendon dan Ligamen
Berikut ini adalah berbagai pilihan perawatan non bedah untuk mengatasi cedera tendon dan ligamen:
Fisioterapi
Fisioterapi menjadi salah satu metode utama dalam rehabilitasi cedera tendon dan ligamen. Terapi ini fokus pada penguatan otot di sekitar area yang cedera, meningkatkan fleksibilitas, dan mengembalikan rentang gerak.
- Latihan khusus yang disesuaikan dengan jenis cedera akan membantu meringankan beban tendon atau ligamen yang rusak.
- Teknik seperti terapi ultrasound, TENS, atau terapi Microwave Diathermy (MWD) bisa meningkatkan aliran darah ke area cedera, mempercepat proses penyembuhan.
Terapi PRP (Platelet-Rich Plasma)
PRP adalah salah satu inovasi yang mulai banyak digunakan dalam perawatan cedera tendon dan ligamen. Terapi ini menggunakan darah pasien dari tubuh sendiri untuk kemudian dipisahkan plasma kaya trombosit, yang kemudian disuntikkan kembali ke area cedera.
- Trombosit mengandung protein dan faktor pertumbuhan yang membantu penyembuhan jaringan.
- PRP digunakan untuk mempercepat proses regenerasi tendon dan ligamen, terutama pada cedera kronis seperti tendinitis Achilles atau cedera lutut.
Injeksi Kortikosteroid
Injeksi kortikosteroid merupakan perawatan yang umum digunakan untuk mengurangi peradangan dan nyeri pada tendon atau ligamen yang cedera. Meski ini bukan solusi jangka panjang, terapi ini sangat efektif dalam mengurangi gejala dan memungkinkan pasien untuk memulai terapi fisik dengan lebih nyaman.
- Penggunaan kortikosteroid harus dipantau oleh dokter, karena penggunaan yang berlebihan dapat melemahkan struktur tendon dan ligamen.
- Injeksi ini umumnya digunakan pada kondisi seperti bursitis, tendinitis, atau cedera ligamen lutut.
Penggunaan Brace atau Orthosis
Menggunakan alat bantu seperti brace atau orthosis dapat membantu menstabilkan area yang cedera, memberi waktu bagi tubuh untuk menyembuhkan tanpa tekanan atau beban tambahan.
- Alat-alat ini efektif dalam mengurangi beban pada tendon atau ligamen yang cedera, terutama selama fase awal pemulihan.
- Brace juga sering digunakan sebagai bagian dari rencana rehabilitasi untuk mencegah cedera berulang.
Pilihan perawatan non-bedah untuk cedera tendon dan ligamen sangat bervariasi, mulai dari terapi fisik hingga terapi inovatif seperti PRP dan terapi gelombang kejut. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya, dan pemilihan jenis perawatan yang tepat sangat bergantung pada jenis dan tingkat keparahan cedera. Berkonsultasi dengan ahli medis akan membantu menentukan langkah terbaik untuk mempercepat pemulihan dan mencegah cedera di masa depan.
Berbagai teknik non-bedah ini menjadi pilihan populer karena risiko komplikasi yang lebih rendah dibandingkan operasi, serta waktu pemulihan yang lebih singkat. Namun, disiplin dalam menjalani terapi dan perubahan gaya hidup tetap menjadi kunci keberhasilan dalam penyembuhan.
Apabila Anda memiliki keluhan nyeri akibat cedera tendon atau ligamen, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter spesialis kami di Klinik Patella. Dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan memberikan diagnosis serta penanganan yang tepat. Untuk informasi lebih lanjut terkait kondisi cedera dan penanganannya, silakan hubungi tim Patella ke nomor Whatsapp 0811-8124-2022.