penyebab nyeri sendi lutut

Penyebab Nyeri Sendi Lutut dan Solusinya

Penyebab nyeri sendi lutut beragam, tak hanya menyerang para lansia tapi juga remaja. Penggunaan lutut yang berlebihan dapat menyebabkan nyeri lutut.  Dalam hal ini istirahat total seringkali penderita butuhkan demi pemulihan yang sempurna. Namun, jika nyeri bersamaan dengan pembengkakan, kekakuan hingga tak bisa menggerakkannya. Tidak stabil hingga mengganggu kegiatan sehari-hari,  segera periksa ke dokter.

Penyebab Nyeri Sendi Lutut

Sindroma nyeri patellofemoral

Patellofemoral Pain Syndrome (PFS), penyebab umum nyeri sendi lutut pada atlet muda. PFS sering terjadi pada atlet yang berpartisipasi dalam olahraga yang melibatkan lari atau melompat, seperti bola basket, bola voli, lintasan atau lintas negara. Ini sering dimulai setelah peningkatan intensitas atau volume pelatihan.

Orang-orang dengan kaki rata, sindroma jari kaki merpati atau ‘knock-knee’ mungkin berisiko lebih tinggi untuk PFS karena kondisi ini dapat memengaruhi cara patella melacak geraknya.

Atlet dengan otot hamstring dan paha depan yang ketat atau lemah juga mungkin berisiko karena kondisi ini dapat mengganggu pelacakan gerak patella yang normal.

Penyakit Osgood-Schlatter

Penyakit Osgood-Schlatter  (OSD) adalah penyebab umum lain dari nyeri lutut pada remaja. OSD umumnya terjadi pada anak perempuan berusia 10 hingga 13 tahun dan anak laki-laki berusia 12 hingga 15 tahun. Penyakit ini mempengaruhi hingga 20 persen anak-anak dalam kelompok usia ini.

OSD adalah peradangan area tepat pada bawah lutut tempat tendon patella menempel pada tibia. Gejala OSD adalah rasa sakit selama aktivitas yang melibatkan berlari, melompat dan berlutut, atau setelah jatuh.

Tendonitis patella

Cedera yang sering para atlet alami, terutama mereka yang bermain bola voli dan bola basket. Seiring waktu, rasa sakit dapat memburuk dan mengganggu gerakan sehari-hari seperti menaiki tangga atau bangkit dari kursi.

Solusi penyebab nyeri sendi lutut

Langkah pertama dalam penanganan dan pengobatan adalah menghindari aktivitas yang menyebabkan rasa sakit. Dokter akan mendiagnosis berdasarkan gejala pasien dan pemeriksaan fisik. Namun pemeriksaan X-Ray dan MRI (Magnetic Resonance Imaging) juga kadang dokter butuhkan untuk pendukung.

Langkah selanjutnya bergantung pada hasil diagnosis dokter. Selanjutnya,  pasien dapat pulih dengan istirahat, kompres dingin atau es dan kegiatan berdampak rendah seperti berenang dan bersepeda dengan resistensi rendah. Jika gejalanya semkain parah, atau tidak membaik,  mungkin harus merujuk ke spesialis ortopedi atau kedokteran olahraga.

lamina klinik

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No.34B, RT.7/RW.5, Kalibata, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12740

lamina klinik

Informasi dan Pendaftaran

021-2237-9999

lamina klinik

Book Online

Appointment Now

Jadwal Praktik


Prof. Dr. dr. Darto Satoto, SpAn, KAR

Selasa   : 10:00 - 16:00
Kamis   : 10:00 - 16:00


dr. Nelfidayani, SpKFR

Selasa   : 16:00 - 20:00
Kamis   : 16:00 - 20:00
Sabtu    : 16:00 - 20:00


dr. Rifalisanto, SpKFR

Senin    : 10:00 - 12:00
Rabu     : 10:00 - 12:00


dr. Zuhri Efendi, Sp.OT (K)

Senin    : 16:00 - Selesai
Rabu     : 16:00 - Selesai
Jumat   : 16:00 - Selesai


dr. Haekal Alaztha, Sp.N, FINA

Lamina Kartika Pulomas Hospital

Senin       : 13:00 - 15:00
Rabu        : 13:00 - 15:00

Lamina Klinik SMC

Selasa     : 13:00 - 15:00
Kamis      : 13:00 - 15:00