Benjolan tulang jempol kaki atau bunion terjadi karena kebiasaan menggunakan alas kaki yang sempit. Bunion berasal dari bahasa Yunani yang artinya lobak. Hal ini karena kondisi ini membuat penderita memiliki benjolan pada jempol kaki yang membuatnya merah dan bengkak seperti lobak. Munculnya benjolan pada kaki akan terus berkembang, yang awalnya terjadi karena adanya tekanan terus-menerus hingga membuat jempol kaki menjadi condong ke arah jari kaki kedua. Seiring waktu kondisi penyakit bunion bisa mengubah bentuk dan struktur tulang pada ibu jari dari bentuk normal.
Kondisi berubahnya tulang jempol akan menyebabkan benjolan dan menimbulkan rasa nyeri seiring dengan waktu yang bisa membuat seseorang mengalami kesulitan untuk menggunakan sepatu terlebih berjalan.
Daftar Isi
Gejala penyakit benolan tulang jempol kaki atau bunion
Melansir Harvard Health Publishing (2021), penyakit bunion memiliki gejala beragam. Berikut beberapa gejala penyakit bunion yang perlu kamu ketahui:
- Terbentuknya benjolan pada bagian luar pangkal jempol kaki,
- Terjadinya kemerahan, pembengkakan pada area sekitar jempol,
- Sering mengalami kapalan, hal ini karena ibu jari pada kaki yang bermasalah sering mengalami gesekkan.
- Rasa nyeri yang muncul sulit hilang,
- Menyebabkan gerak jempol menjadi terbatas.
Penderita akan mengalami gejala yang berbeda-beda dan ada pula yang mengalami gejala lain selain yang sudah disebutkan sebelumnya.
Penyebab
Penyakit bunion terbentuk karena tulang membentuk sendi MTP. Kondisi ini membuat jempol kaki masuk dan mengarah pada jari kaki kedua.
Pada beberapa kasus bunion penyebab benjolan pada jempol kaki tidak bisa diketahui secara jelas. Melansir Mayo Clinic (2021), penyebab penyakit ini seperti berikut:
- Bentuk tulang pada jempol kaki yang menjorok ke bagian dalam,
- Cedera ataupun stres pada kaki,
- Kelainan bentuk dan juga ukuran tulang jari kaki akibat bawaan lahir.
Pengobatan benjolan tulang jempol kaki
Melansir Health Essentials from Cleveland Cli (2021), berikut beberapa metode pengobatan penyakit bunion untuk mendiagnosa:
- Pemeriksaan fisik
Dokter akan bertanya pada pasien terkait riwayat kesehatan, gejala yang terasa. Kemudian dokter akan memeriksa benjolan dan bengkak untuk menegakkan diagnosis bunion.
- Rontgen
Rontgen dengan bantuan sinar X akan membantu dokter untuk memeriksa jari secara sejajar pada kaki dan mencari penyebab terjadinya paradangan pada area sendi sekitar MTP.
Penjajaran pada tulang kaki akan berubah saat pasien duduk dan juga berdiri. Kemudian dokter akan melakukan rontgen untuk bisa melihat lebih jelas kondisi tulang pada jari kaki pasien.
Tips perawatan di rumah
Pada kondisi yang cukup ringan, pasien penyakit bunion bisa melakukan perawatan di rumah. Berikut beberapa perawatan rumahan yang bisa dilakukan oleh penderita bunion:
1. Pilih alas kaki yang nyaman
Kamu bisa memilih sandal ataupun sepatu yang nyaman. Kenyamanan alas kaki bisa meringankan rasa nyeri akibat penyakit bunion. Berikut beberapa tips memilih alas kaki untuk pasien bunion:
- Pilihlah alas kaki yang memiliki ruang yang lebar dan sol yang rendah,
- Hindari penggunaan alas kaki yang terlalu sempit,
- Hindari penggunaan heel yang memiliki ujung runcing seperti stiletto.
2. Istirahat kaki
Berdiri terlalu lama bisa memperparah kondisi benjolan akibat bunion. Cara sederhana yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengistirahatkan kaki. Jika kamu harus berdiri karena tuntutan pekerjaan ataupun tugas, kamu bisa mengkombinasikannya dengan beristirahat sebentar saat berdiri dalam durasi yang cukup lama. Cobalah beristirahat 10-15 menit setelah berdiri dalam waktu yang cukup lama.
3. Kompres air dingin
Penderita bunion bisa mengurangi rasa nyeri dan juga peradangan dengan mengompresnya dengan air dingin. Kamu bisa menyiapkan es batu dan juga handuk untuk mengompres area yang terasa nyeri. Lakukan kompres pada bagian jempol kaki selama kurang lebih 10 menit.
Pencegahan
Pencegahan penyakit bunion dengan cara sederhana adalah dengan menghindari penggunaan penyakit yang sempit. Sepatu yang sempit umumnya membuat ujung kaki menyempit dan menimbulkan tekanan pada jari kaki dan membuat jari kaki lebih berdempetan.
Selain itu, sebaiknya pada wanita juga membatasi penggunaan sepatu hak yang terlalu tinggi. Hal ini karena sepatu dengan hak yang terlalu tinggi bisa menyebabkan tekanan pada jari kaki dengan memindahkan beban pada tumit ke bagian depan.
Selain itu kamu juga perlu secara rutin mengganti sepatu. Bertambahnya usia, umumnya mengubah ukuran sepatu dan juga sandal yang kamu miliki. Untuk wanita yang harus menggunakan sepatu hak tinggi, biasakan untuk mengistirahatkan kaki dengan menggunakan sandal.