Anda mungkin pernah mengalami bahu berbunyi dan sempat khawatir. Namun, sebenarnya, bunyi pada bahu tidak selalu menandakan gejala penyakit serius. Meski demikian, Anda sebaiknya tetap waspada, apalagi jika disertai dengan rasa nyeri atau kaku.
Daftar Isi
Penyebab Bahu Berbunyi
Gesekan Antara Sendi Bahu
Suara ‘krek’ atau ‘klik’ yang sering terdengar ketika Anda menggerakkan bahu mungkin disebabkan oleh gesekan antara tulang, tendon, atau ligamen di dalam sendi bahu. Ini bisa terjadi karena adanya gesekan yang lebih besar daripada biasanya, mungkin karena ketidaksempurnaan permukaan sendi atau kurangnya pelumas alami dalam sendi.
Tendon yang Bergesekan
Bunyi ‘krek’ atau ‘klik’ juga bisa disebabkan oleh perubahan dalam posisi tendon yang meluncur melalui celah sempit atau bergesekan di sekitar sendi bahu. Ini dapat terjadi karena perubahan postur tubuh atau gerakan yang tidak tepat.
Otot dan Ligamen yang Kendur
Otot dan ligamen yang lemah atau kendur dapat menyebabkan ketidakstabilan sendi bahu, yang pada gilirannya dapat menghasilkan suara berbunyi. Kurangnya kekuatan otot penyangga dapat membuat sendi lebih rentan terhadap gerakan yang tidak terkontrol.
Osteoarthritis Bahu
Osteoarthritis adalah peradangan kronis pada sendi bahu. Kondisi ini umumnya terjadi akibat proses penuaan yang menyebabkan tulang rawan mengikis dan menimbulkan gesekan antar tulang.
Bahu yang berbunyi mungkin bukan tanda masalah serius, tetapi bisa menjadi sinyal bahwa perlu perhatian lebih terhadap kesehatan sendi dan otot. Jika suara berbunyi disertai dengan nyeri atau ketidaknyamanan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan dan pengobatan. Dengan pemahaman yang baik tentang penyebabnya, kita dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk menjaga kesehatan dan kestabilan sendi bahu.
Anda bisa berkonsultasi dengan dokter kami di Klinik Patella melalui nomor 021-2237-9999 atau chat via whatsapp di 0811 8124 2022.
Baca juga: Mengapa Bahu Berbunyi Ketika Digerakkan?
Pertanyaan seputar Penyebab Bahu Berbunyi dan Cara Mengatasinya
Bunyi ‘krek’ atau letupan di bahu bisa terjadi akibat robekan pada labrum, yaitu jaringan tulang rawan yang berada di rongga bahu. Robekan ini dapat disebabkan oleh faktor cedera, penggunaan berlebihan, atau penuaan. Selain menimbulkan suara, kondisi ini juga dapat menyebabkan nyeri atau ketidaknyamanan saat menggerakkan bahu.
Dislokasi bahu atau bahu yang bergeser umumnya dapat pulih dalam beberapa minggu hingga bulan, tergantung pada tingkat keparahan cedera. Jika cedera ringan, proses pemulihan bisa lebih cepat, tetapi pada kasus yang lebih berat, mungkin diperlukan terapi fisik atau tindakan medis tambahan untuk mengembalikan fungsi bahu secara optimal.
Bunyi ‘krek’ yang muncul saat sendi bergerak biasanya disebabkan oleh perubahan posisi tendon atau ligamen yang bergeser dari posisi awalnya. Ketika tendon kembali ke tempat semula, suara ‘krek’ dapat terdengar. Hal ini sering terjadi pada sendi lutut, pergelangan kaki, atau bahu dan umumnya bukan kondisi yang berbahaya jika tidak disertai rasa nyeri.
Sendi berbunyi saat digerakkan bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti:
Gesekan antara tendon, ligamen, atau tulang rawan dalam sendi.
Pecahnya gelembung gas nitrogen yang terbentuk dalam cairan sendi.
Permukaan sendi yang kasar, yang bisa terjadi akibat cedera atau osteoarthritis.
Proses penuaan, yang menyebabkan jaringan sendi mengalami perubahan struktural.
Kekurangan nutrisi seperti vitamin C, yang penting untuk menjaga elastisitas jaringan sendi.
Jika bahu sering berbunyi, salah satu penyebabnya adalah otot dan ligamen yang lemah atau kendur, yang menyebabkan ketidakstabilan sendi. Ketika otot-otot penyangga bahu tidak cukup kuat untuk menjaga kestabilan sendi, pergerakan yang tidak terkendali dapat menghasilkan bunyi ‘krek’ atau ‘klik’. Jika bunyi ini disertai rasa nyeri atau keterbatasan gerak, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.