Foot drop adalah kondisi medis yang sering terjadi akibat adanya kerusakan pada saraf perifer atau masalah di sistem saraf yang mengontrol otot-otot di kaki dan pergelangan kaki. Kondisi ini bisa menyebabkan Anda kesulitan mengangkat kaki saat berjalan, yang dapat mengganggu mobilitas sehari-hari.
Salah satu metode inovatif yang telah berkembang dalam pengobatan foot drop adalah dengan Radiofrekuensi Ablasi (RFA). Prosedur RFA menggunakan energi radiofrekuensi untuk merusak jaringan yang tidak sehat atau mengganggu, yang dalam kasus foot drop dapat merangsang regenerasi saraf dan memulihkan fungsi kaki yang normal.
Daftar Isi
Mengenal Radiofrekuensi Ablasi untuk Pengobatan Foot Drop
Radiofrekuensi ablasi termasuk prosedur non invasif yang lebih aman untuk kondisi medis tertentu. RFA menggunakan gelombang radiofrekuensi yang diubah menjadi energi panas untuk menghancurkan atau merusak jaringan yang tidak sehat, seperti tumor atau kelainan pada saraf. Pada pengobatan foot drop, RFA bertujuan untuk merangsang pertumbuhan kembali saraf yang rusak atau menghilangkan sumber kompresi saraf.
Manfaat Radiofrekuensi Ablasi
Radiofrekuensi ablation memiliki beberapa manfaat dalam pengobatan foot drop, antara lain:
- RFA adalah prosedur non-invasif yang meminimalkan kerusakan pada jaringan sekitarnya, memungkinkan pemulihan yang lebih cepat.
- Membantu mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan di area kaki.
- Dengan merangsang pertumbuhan saraf yang sehat, RFA dapat memperbaiki mobilitas dan kualitas hidup pasien.
Risiko Pasca Tindakan
Namun, seperti semua prosedur medis, RFA juga memiliki potensi risiko, seperti perdarahan, infeksi, atau reaksi alergi terhadap anestesi. Setelah tindakan, dokter akan melakukan observasi terhadap kondisi pasca tindakan dan jika tidak ada keluhan maka anda dapat pulang tanpa harus rawat inap.
Jika Anda mengalami gejala foot drop dan ingin menjalani terapi RFA, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter ahli kami di Klinik Patella. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan membantu mengelola gejala berdasarkan hasil diagnosis.
Untuk membuat janji konsultasi, silahkan menghubungi tim Assistance Center Patella di nomor 021-2237-9999 atau chat melalui whatsapp di 0811 8124 2022.
Baca juga: Redakan Nyeri Meniskus Robek dengan Terapi PRP***
Feature photo by EyeEm from Freepik
(FAQ) tentang Pengobatan Foot Drop dengan Radiofrekuensi Ablasi
Kemungkinan sembuhnya foot drop sangat bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Jika penyebabnya dapat diatasi, kondisi ini bisa membaik atau bahkan pulih sepenuhnya. Namun, jika foot drop disebabkan oleh kerusakan saraf yang permanen, pemulihan mungkin lebih sulit. Beberapa penyebab foot drop meliputi:
Cedera saraf sementara yang dapat diperbaiki
Gangguan otot yang bisa dipulihkan
Kondisi bawaan seperti penyakit Charcot-Marie-Tooth
Foot drop umumnya disebabkan oleh cedera atau gangguan pada saraf yang mengontrol otot kaki, terutama nervus peroneus communis. Saraf ini bertanggung jawab dalam mengangkat kaki saat berjalan. Selain cedera saraf akibat tekanan atau trauma, foot drop juga bisa disebabkan oleh kondisi seperti:
Neuropati diabetik yang merusak saraf secara perlahan
Penyakit saraf degeneratif yang mempengaruhi sistem saraf pusat atau perifer
Kesulitan mengangkat kaki pada penderita foot drop disebabkan oleh gangguan pada saraf peroneus communis. Cedera atau tekanan berlebih pada saraf ini dapat menghambat fungsinya dalam mengontrol otot yang bertanggung jawab untuk mengangkat kaki. Saraf ini bisa mengalami gangguan akibat kompresi, cedera traumatis, atau bahkan komplikasi setelah operasi penggantian lutut dan pinggul.
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin menyarankan tindakan pembedahan untuk mengurangi tekanan pada saraf peroneal atau untuk memperbaiki saraf yang rusak. Jika foot drop sudah berlangsung lama atau bersifat kronis, prosedur seperti fusi sendi pergelangan kaki atau tindakan lainnya bisa dipertimbangkan untuk meningkatkan stabilitas dan fungsi kaki.
Tingkat pemulihan foot drop bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Jika penyebabnya dapat ditangani dengan baik, seperti cedera saraf sementara atau neuropati ringan, kondisi ini dapat membaik sepenuhnya. Namun, jika foot drop disebabkan oleh kondisi yang lebih serius, seperti stroke atau gangguan saraf permanen, kemungkinan pemulihan total bisa lebih kecil dan memerlukan terapi atau alat bantu tambahan untuk membantu mobilitas.