Pengapuran sendi lutut, atau dalam istilah medisnya osteoarthritis (OA) lutut, merupakan kondisi degeneratif yang umum terjadi terutama pada orang dewasa dan lansia. Kondisi ini ditandai oleh kerusakan tulang rawan yang melapisi ujung tulang di sendi lutut, yang mengakibatkan rasa sakit dan kekakuan.
Daftar Isi
Penyebab Pengapuran Sendi Lutut
Photo by 9nong from Freepik
Pengapuran sendi lutut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
- Risiko penyakit ini umumnya meningkat seiring bertambahnya usia. Seiring waktu, tulang rawan sendi mengalami keausan (wear and tear).
- Cedera pada lutut seperti patah tulang atau robekan ligamen dapat meningkatkan risiko osteoarthritis di kemudian hari.
- Kelebihan berat badan memberikan tekanan tambahan pada sendi lutut, yang dapat mempercepat kerusakan tulang rawan.
- Adanya riwayat penyakit dalam keluarga
- Pekerjaan atau aktivitas yang melibatkan gerakan lutut yang berulang-ulang dapat meningkatkan risiko pengapuran sendi.
Gejala Pengapuran Sendi Lutut
Gejala OA biasanya bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kondisi. Berikut ini adalah gejala yang umum muncul, yaitu:
- Nyeri biasanya muncul selama atau setelah bergerak, terutama setelah periode tidak aktif.
- Kekakuan pada lutut sering dirasakan setelah bangun tidur atau setelah duduk dalam waktu lama.
- Peradangan dan pembengkakan dapat terjadi di sekitar sendi lutut.
- Sendi lutut mungkin berbunyi atau terdengar “klik” saat digerakkan.
- Sulit untuk menggerakkan lutut secara penuh.
Cara Mengatasinya
Salah satu metode pengobatan yang efektif untuk mengatasi pengapuran sendi lutut yaitu dengan injeksi PRP.
PRP atau Platelet-Rich Plasma, merupakan plasma darah dengan konsentrasi trombosit yang tinggi. Prosedur ini dilakukan dengan pengambilan sampel darah pasien, kemudian memisahkan plasma kaya trombosit melalui proses sentrifugasi, dan akhirnya menyuntikkannya kembali ke area yang bermasalah, seperti sendi lutut yang mengalami pengapuran.
Bagaimana Cara Kerja PRP?
Cara kerja PRP yaitu dengan mengambil darah dari tubuh pasien untuk kemudian diproses dalam mesin sentrifugasi. Tujuannya yaitu untuk memisahkan plasma kaya trombosit yang akan disuntikkan kembali ke bagian sendi lutut yang mengalami kerusakan.
Trombosit dalam PRP mengandung faktor pertumbuhan dan protein yang membantu penyembuhan jaringan. Ketika PRP disuntikkan ke sendi lutut yang mengalami kerusakan, trombosit tersebut merangsang proses perbaikan jaringan dan mengurangi peradangan. Ini dapat membantu memperbaiki kerusakan pada tulang rawan dan mengurangi gejala nyeri dan kekakuan.
Manfaat PRP
- Membantu mengurangi rasa sakit akibat OA.
- Meningkatkan mobilitas dan fleksibilitas sendi lutut.
- Mempercepat proses pemulihan karena adanya faktor pertumbuhan dalam PRP.
- Minim efek samping maupun risiko alergi lainnya.
Siapa Saja yang Membutuhkan PRP?
Injeksi PRP biasanya disarankan bagi mereka yang mengalami gejala pengapuran sendi lutut yang tidak terlalu parah dan tidak merespons dengan baik terhadap pengobatan lain seperti obat antiinflamasi non steroid (OAINS) atau fisioterapi. Pasien yang ingin menghindari operasi juga dapat mempertimbangkan PRP sebagai alternatif.
Injeksi PRP merupakan metode pengobatan yang menjanjikan untuk mengatasi pengapuran sendi lutut. Dengan mengandalkan kemampuan penyembuhan alami tubuh, PRP dapat membantu mengurangi nyeri, meningkatkan fungsi sendi, dan mempercepat pemulihan tanpa efek samping yang signifikan. Bagi mereka yang mencari solusi non-bedah untuk osteoartritis lutut, PRP bisa menjadi pilihan yang efektif dan aman.
Bila Anda mengalami pengapuran sendi lutut, segeralah periksakan diri ke Klinik Patella. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan memberikan diagnosis serta penanganan yang tepat. Untuk berkonsultasi, Anda bisa menghubungi tim Patella melalui chat ke nomor Whatsapp 0811-8124-2022.
***
Feature photo by comzeal from Freepik
Pertanyaan Seputar Pengapuran Sendi Lutut
Pengapuran sendi lutut atau osteoarthritis tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, tetapi gejalanya bisa dikelola dengan berbagai metode perawatan. Pengobatan dapat mencakup terapi fisik, konsumsi obat pereda nyeri, olahraga ringan, hingga prosedur medis seperti injeksi PRP (Platelet-Rich Plasma). Selain itu, menjaga berat badan ideal juga penting untuk mengurangi tekanan pada sendi lutut dan memperlambat proses degenerasi.
Gejala osteoarthritis lutut bisa bervariasi tergantung tingkat keparahannya, tetapi umumnya meliputi:
Kekakuan lutut, terutama setelah bangun tidur atau setelah lama tidak bergerak.
Nyeri yang muncul saat beraktivitas, seperti berjalan atau menekuk lutut.
Pembengkakan di sekitar lutut, yang menandakan adanya peradangan.
Bunyi ‘krek-krek’ saat lutut digerakkan akibat gesekan antar tulang.
Sensasi lutut terkunci, yang bisa menghambat gerakan dan menyebabkan ketidaknyamanan saat bergerak.
Penderita osteoarthritis sebaiknya menghindari makanan yang dapat memperburuk peradangan, seperti:
Makanan tinggi gula, seperti kue, permen, dan minuman bersoda.
Makanan tinggi garam, yang dapat meningkatkan retensi cairan dan memperburuk peradangan pada sendi.
Lemak jenuh dan makanan cepat saji, karena dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh.
Makanan olahan dan tepung putih, yang dapat memicu peradangan dan meningkatkan risiko kenaikan berat badan.
Daging merah dan makanan tinggi asam lemak omega-6, yang dapat memicu reaksi inflamasi pada tubuh.
Jika mengalami pengapuran tulang, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala dan meningkatkan mobilitas, seperti:
Menjaga berat badan ideal untuk mengurangi tekanan pada sendi lutut.
Mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi untuk kesehatan sendi, seperti sayuran hijau, ikan berlemak, dan biji-bijian.
Berolahraga secara rutin, seperti berenang atau jalan santai, untuk memperkuat otot dan menjaga fleksibilitas sendi.
Menggunakan kompres hangat atau dingin untuk mengurangi nyeri dan peradangan.
Menghindari konsumsi gula berlebih, yang dapat memperburuk peradangan pada sendi.
Jika kondisi semakin parah dan tidak membaik dengan pengobatan mandiri, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Penderita osteoarthritis sebaiknya membatasi konsumsi beberapa jenis makanan yang dapat memperburuk peradangan, seperti:
Makanan tinggi gula, yang dapat memicu inflamasi pada sendi.
Makanan tinggi garam, yang dapat meningkatkan tekanan darah dan memperburuk kondisi sendi.
Gorengan dan makanan berlemak tinggi, yang bisa menyebabkan peningkatan berat badan dan memperparah tekanan pada sendi.
Produk olahan susu, yang pada beberapa orang bisa memicu reaksi inflamasi.
Alkohol dan minuman berkafein berlebihan, yang dapat mengganggu keseimbangan cairan dalam tubuh dan berpotensi memperburuk nyeri sendi.